India Myanmar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 10:
}}
{{Contains Burmese text}}
[[FileBerkas:Hindutempleyangon.jpg|thumb|[[Kuil Shri Kali, Myanmar]], sebuah [[kuil Hindu]] dengan [[arsitektur Dravidia]] di [[Yangon]]]]
[[FileBerkas:Hindu woman in Myanmar, wearing thanakha.jpg|thumb|Seorang India Myanmar beragama Hindu yang mengenakan Thanakha]]
'''Orang India di Myanmar''' ({{MYname|MY=ကုလားလူမျိုး|MLCTS=ku. la: lu myui:}}) adalah sebuah kelompok orang yang berasal dari [[India]] yang tinggal di [[Myanmar]]. Sementara orang India telah tinggal di Burma selama berabad-abad, sebagian besar leluhur komunitas India Burma saat ini beremigrasi ke Myanmar dari awal pemerintahan [[Inggris]] pada pertengahan abad ke-19 sampai pemisahan [[Burma Britania]] dari [[India Britania]] pada tahun 1937. Selama masa penjajahan Inggris, etnis India merupakan tulang punggung pemerintah dan ekonomi dengan menjadi tentara, pegawai negeri, pedagang, dan rentenir. Serangkaian kerusuhan anti-India yang dimulai pada tahun 1930 dan emigrasi massal selama pendudukan [[Jepang]] di Myanmar diikuti dengan pengusiran paksa tahun 1962 mengakibatkan peran etnis India jauh berkurang di Myanmar.
 
Etnis India saat ini mencapai sekitar 2% (sekitar 950.000) dari penduduk Myanmar dan sebagian besar terkonsentrasi di dua kota besar ([[Yangon]] dan [[Mandalay]]) dan kota-kota kolonial tua ([[Pyin U Lwin]] dan [[Kalaw]]). Mereka sebagian besar dilarang dari layanan sipil dan militer dan tersingkir dengan diberi label sebagai 'orang asing' dan 'bukan warga negara' Myanmar. Di antara orang India Myanmar yang terkenal adalah [[S. N. Goenka]], seorang praktisi dan guru meditasi [[vipassanā]] terkemuka dan [[Helen (aktirs)|Helen]], seorang aktris film terkenal [[Bollywood]] yang juga merupakan keturunan [[orang Anglo-Burma]].
 
== Sejarah ==
Istilah "orang India Myanmar" mengacu kepada berbagai kelompok etnis dari [[India]], terutama dari negara-negara [[Asia Selatan]] saat ini seperti [[Bangladesh]], [[India]] dan juga [[Pakistan]]. India memiliki sejarah panjang di Myanmar dengan lebih dari 2000 tahun keterlibatan aktif dalam politik, agama, budaya, seni, dan masakan. Di Burma, mereka sering disebut sebagai ''ka-la'' atau ''ka-Laar'' (sebuah istilah yang umumnya digunakan untuk orang asing berkulit gelap dari India, Afrika, dan barat), sebuah istilah yang dianggap menghina atau ''Kala Lumyo''. Asak katanya diyakini ''ku la'', yang berarti antara "menyeberangi (Teluk Benggala)" atau "orang", tergantung pada caranya diucapkan.<ref name=my>{{cite book|title=Muslims of Burma - A study of a Minority Group|author= Moshe Yegar|year=1972|publisher=Otto Harrassowitz|location= Wiesbaden|pages= 111, 36, 37, 29, 30, 32}}</ref> Sebuah penjelasan lain adalah bahwa kata ini berasal dari "Ku lar", yang berarti orang-orang yang mematuhi sistem kasta.<ref>"Ancient Pyu" page 4. Professor U Than Tun M.A.B.L.D. Lit. Ph.D.</ref>
 
Mayoritas orang India tiba di Myanmar ketika Myanmar merupakan bagian dari [[India Britania]]. Dimulai dengan aneksasi Tenasserim dan Myanmar Barat setelah [[Perang Anglo-Burma Pertama]], terjadi arus deras kepindahan orang India ke Myanmar sebagai pegawai negeri sipil, insinyur, pilot sungai, tentara, buruh kontrak, dan pedagang.<ref name=my/> Setelah aneksasi [[Myanmar Atas]] pada tahun 1885, banyak proyek infrastruktur yang dimulai oleh pemerintah kolonial Inggris dan peningkatan penanaman padi di daerah delta menyebabkan sebuah ledakan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya di Myanmar yang menarik banyak orang India, terutama dari India selatan, ke daerah [[Delta Irrawaddy]].<ref name="Butkaew">{{citation | first =Samart | last =Butkaew| url =http://www.burmaissues.org/En/Newsletter/BINews2006-02.pdf |format=PDF| title =Burmese Indians: The Forgotten Lives| publisher =Burma Issues | date= February 2005 | accessdate =2006-07-07}}{{dead link|date=September 2016|bot=medic}}{{cbignore|bot=medic}}</ref>
 
=== Sentimen anti-India ===
Setelah [[Perang Dunia I]], sentimen anti-India mulai muncul<ref>"The Muslims of Burma", p.32</ref> untuk sejumlah alasan. Jumlah etnis India tumbuh dengan pesat (hampir separuh penduduk Yangon adalah orang India menjelang [[Perang Dunia II]]<ref name="Encyclopedia of Modern Asia">{{citation | url=http://www.bookrags.com/research/yangon-ema-06/ | title =Encyclopedia of Modern Asia| publisher =''Charles Scribner's Sons'' | date= November 2002 | accessdate =2009-09-03}}</ref>). Orang India memainkan peran penting dalam pemerintahan Inggris dan menjadi incaran nasionalis Myanmar.<ref name=my/> Kebencian rasial terhadap orang India juga dikarenakan warna kulit dan penampilan mereka.<ref name="sy">{{cite book|author=Shway Yoe (Sir [[James George Scott]]) 1882|title=The Burman - His Life and Notions|publisher=The Norton Library 1963|location=New York|pages=436, 249–251, 348, 450}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Bacaan lebih lanjut ==
* Gregory, James ''Myanmar: A Neglected Area of Tamil Lexicography.'' University of Cologne.
* [[Pe Maung Tin]] and [[Gordon H Luce|G.H. Luce or Gordon Hannington Luce]], [[Glass Palace Chronicle|The Glass Palace Chronicle of the Kings of Burma]], Rangoon University Press, Rangoon, Burma, January 1960.
Baris 46:
* [[Maurice Collis|M.S. Collis]], Maurice Stewart Collis, Arakan's place in the civilization of the Bay, Journal of the [[Burma Research Society]], 50th Anniversary publications No.2, Rangoon, 1960.
 
== Pranala luar ==
* Office of UN High Commissioner for Human Rights [http://www.ohchr.org/EN/countries/AsiaRegion/Pages/MMIndex.aspx]
* US Department of State, Burma, Country Reports on Human Rights Practices- 2005. Released by the Bureau of Democracy, Human Rights, and Labor [http://www.state.gov/g/drl/rls/hrrpt/2005/]