Perang Rusia-Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 38:
 
 
Port Arthur, di Jazirah Liaodong di selatan Manchuria, telah diperkuat Rusia hingga menjadi sebuah pangkalan Angkatan Laut besar. Jepang membutuhkan kekuasaan laut untuk berperang di daratan Asia, karena itu tujuan militer pertama mereka adalah menetralkan armada Rusia di Port Arthur. Pada [[8 Februari]] malam, armada Jepang di bawah pimpinan Admiral [[Heihachiro Togo]] memulai peperangan dengan sebuah serangan [[torpedo]] mendadak pada kapal-kapal Rusia di Port Arthur, sehingga membuat dua kapal perang Rusia rusak parah. Serangan-serangan itu berkembang menjadi [[Pertempuran Port Arthur]] esok paginya. Serangkaian pertempuran laut yang tidak memberikan hasil yang menentukan pun terjadi. Pada kesempatan itu, Jepang tidak berhasil menyerang Rusia dengan menggunakan meriam-meriam darat dari pelabuhan, dan armada Rusia menolak untuk meninggalkan pelabuhan itu dan pergi ke laut terbuka, khususnya setelah kematian Admiral [[Stepan Osipovich Makarov]] pada [[13 April]]. Pertempuran-pertempuran ini memberikan perlindungan bagi sebuah pasukan Jepang untuk mendarat dekat [[Incheon]] di Korea, dan dari sana mereka menduduki [[Seoul]] dan berikutnya seluruh Korea. Pada akhir April, tentara Jepang di bawah [[Kuroki Itei]] bersiap-siap menyeberangi sungai [[Yalu]] ke Manchuria yang saat itu diduduki Rusia.
 
Sebagai jawaban terhadap strategi Jepang yang memberikan kemenangan cepat untuk menguasai Manchuria, Rusia melakukan tindakan-tindakan penghalang untuk memperoleh cukup waktu untuk menunggu tibanya pasukan-pasukan tambahan yang datang melalui [[jalan kereta api Trans-Siberia]] yang panjang. Pada [[1 Mei]], pecahlah [[Pertempuran Sungai Yalu (1904)|Pertempuran Sungai Yalu]]. Dalam pertempuran ini pasukan-pasukan Jepang menyerang sebuah posisi Rusia setelah mereka menyeberangi sungai itu tanpa menghadapi perlawanan. Ini adalah sebuah pertempuran besar pertama dari perang ini di daratan. Pasukan-pasukan Jepang bergerak maju dan mendarat di beberapa titik di pantai Manchuria, serta melakukan sejumlah pertempuran hingga memukul balik pasukan-pasukan Rusia ke Port Arthur. Pertempuran-pertempuran ini, termasuk [[Pertempuran Nanshan]] pada [[25 Mei]], ditandai oleh kekalahan besar Jepang dalam penyerangan kepada sejumlah posisi kuat Rusia, tetapi tentara Rusia tetap bersikap pasif dan tidak melakukan serangan balasan.
 
Di laut, perang ini sama brutalnya. Setelah penyerangan pada [[8 Februari]] terhadap Port Arthur, pasukan Jepang berusaha mencegah pasukan Rusia menggunakan pelabuhan itu.