Taira no Kiyomori: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 42:
Tahun [[1179]] merupakan tahun kemalangan bagi Kiyomori. Di bulan Juni, putri keduanya yang bernama Moriko meninggal, dan tanah bangsawan (''shoen'') yang dimilikinya disita Kaisar Goshirakawa. Di bulan Juli, [[Taira no Shigemori]], putra pewaris Kiyomori yang masih berusia usia 42 tahun meninggal karena sakit. Setelah Shigemori meninggal, Provinsi Chigyō ([[Provinsi Echizen]]) yang menjadi wilayah kekuasaan putranya ikut disita tanpa kaisar memberi tahu Kiyomori lebih dulu.
 
Kiyomori menjadi sangat marah karena keberadaannya tidak lagi diperhitungkan Kaisar Goshirakawa. Pada 14 November 1179, Kiyomori bertindak sebagai panglima bagi pasukan yang berkumpul di [[Fukuhara-kyō|Fukuhara]] (sekarang disebut [[Kobe]]) dalam rencananya merebut ibu kota Kyoto. Kudeta dilancarkan Kiyomori pada keesokan harinya. Dimulai dari [[Matsudono Motofusa|Fujiwara no Motofusa]], sejumlah 39 pejabat senior istana yang menentang klan Taira dipecat. Sebagai penggantinya, Kiyomori menugaskan para bangsawan yang pro klan Taira.
 
Walaupun sudah memohon pengampunan kepada Kiyomori, Kaisar Goshirakawa tetap dikenakan tahanan rumah. Pemerintahan Kaisar Goshirakawa jatuh, dan Kiyomori memulai pemerintahan [[otokrasi]] yang disebutnya [[Pemerintahan klan Taira]]. Pada bulan Februari [[1180]], Kiyomori memaksa Kaisar Takakura untuk turun tahta dan mengangkat cucunya sebagai [[Kaisar Antoku]]. Ibu dari Kaisar Antoku adalah [[Taira no Noriko]] (putri sulung Kiyomori). Sejak itu pula, klan Taira mencapai puncak keemasan dengan wilayah kekuasaan yang mencakup lebih dari setengah wilayah Jepang.