Fitopatologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 39 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q188956
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 3:
Studi ilmu penyakit tumbuhan meliputi studi tentang penyebab penyakit, studi tentang interaksi antara penyebab penyakit - tumbuhan inang dan lingkungan, studi tentang fisiologi tanaman sakit. Studi penyakit tumbuhan dalam populasi tumbuhanya disebut [[epidemiologi]].
 
Berdasarkan penyebabnya penyakit tumbuhan dikelompokkan dalam:
* penyakit yang disebabkan oleh penyebab non hidup (abiotik), penyakit demikian bersifat tidak menular (''noninfectious''), dan
* penyakit tumbuhan yang disebabkan oleh jasad hidup (biotik), yang bersifat menular.
 
Penyebab penyakit abiotik antara lain adalah kekurang unsur hara, suhu yang sangat rendah ataupun sangat tinggi, pencemaran ([[polusi]]). Penyekait tumbuhan biotik antara lain adalah [[jamur]] (fungi), [[bakteri]], [[fitoplasma]], [[virus]], viroid, nematoda dan tumbuhan [[parasit]]ik.
 
== Fitopatologi di Indonesia ==
Di Indonesia, kegiatan penelitian penyakit tumbuhan telah berlangsung sejak [[Indoensia: Era Belanda|era penjajahan Belanda]] (Hindia Belanda). Penelitian banyak ditujukan pada penyakit tanaman perkebunan yang diusahakan oleh Belanda, antara lain [[tebu]], [[tembakau]], [[karet]], [[kopi]], [[kakao]] dan lain-lain.
 
Peneliti dalam bidang ilmu ini kebanyakan adalah orang-orang [[Belanda]], sehingga saat awal kemerdekaan terjadi kekurangan tenaga peneliti. Salah satu ahli ilmu penyakit tumbuhan pada awal kemerdekaan adalah Prof. Dr. Ir. Toyib Hadiwijaya, seorang Guru Besar pada Fakultas Pertanian [[Universitas Indonesia]] di [[Bogor]] yang sekarang menjadi [[Institut Pertanian Bogor]]. Selanjutnya jumlah ahli ilmu penyakit tumbuhan makin bertambah banyak, dan pada tanggal [[3 Agustua|3]] - [[5 Agustus]] [[1970]] mengadakan pertemuan di Perkebunan Teh Pagilaran (milik [[UGM]], dan membentuk organisasi profesi bernama [[Perhimpunan Fitopatologi Indonesia]] (PFI).
 
Setiap dua tahun PFI menyelenggarakan Kongres dan Seminar Ilmiah; kongres terakhir pada tahun [[2003]] diselenggarakan di [[Purwokerto]], [[Jawa Tengah]]. Pendiri organisasi yang saat ini masih ada kebanyakan telah purna tugas, mereka antara lain adalah Prof. Dr. Ir. [[Haryono Semangun]] (Guru Besar Emeritus Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Ir. [[Sutrisno Hadi]] (Guru Besar Emeritus Institut Pertanian Bogor) dan Prof. Dr. [[Mien Achmad Rifai]] (Guru Besar Universitas Indonesia).