Zainuddin MZ: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
|weight =
}}
'''K.H. Zainuddin Hamidi''' atau dikenal sebagai '''K.H. Zainuddin MZ'''<ref>[http://news.detik.com/read/2011/07/06/105059/1675640/10/misteri-mz-pada-nama-zainuddin-mz Misteri MZ pada Nama Zainuddin MZ], detikNews, diakses pada 7 Juli 2011.</ref> ({{lahirmati|[[Jakarta]]|2|3|1952|Jakarta|5|7|2011}}) adalah seorang pemuka agama [[Islam]] di [[Indonesia]] yang populer melalui ceramah-ceramahnya di [[radio]] dan [[televisi]]. Julukannya adalah "Da'iDai Sejuta Umat" karena dakwahnya yang dapat menyentuh seluruh lapisan [[masyarakat]]. Ia pernah menjabat sebagai ketua umum [[Partai Bintang Reformasi]], kemudian digantikan oleh [[Bursah Zarnubi]].
 
Seiring pergantian tersebut, terjadilan friksi di dalam partai. Zainuddin yang pernah aktif di [[Partai Persatuan Pembangunan]] (PPP) kemudian dikabarkan kembali ke partai berlambang Ka'bah itu atas tawaran Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP [[Suryadharma Ali]]. Zainuddin menempuh pendidikan tinggi di [[IAIN Syarif Hidayatullah]] dan berhasil mendapatkan gelar [[doktor honoris causa]] dari [[Universitas Kebangsaan Malaysia]].
Baris 40:
 
== Karier ==
Karena ceramahnya sering dihadiri puluhan ribu ummat, maka tak salah kalau pers menjulukinya ‘Da'i‘Dai Sejuta Umat’. Suami Hj. Kholilah ini semakin dikenal masyarakat ketika ceramahnya mulai memasuki dunia rekaman. Kasetnya beredar bukan saja di seluruh pelosok Nusantara, tetapi juga ke beberapa negara Asia. Sejak itu, da’idai yang punya hobi mendengarkan lagu-lagu [[dangdut]] ini mulai dilirik oleh beberapa stasiun televisi. Bahkan dikontrak oleh sebuah biro perjalanan [[haji]] yang bekerjasama dengan televisi swasta bersafari bersama artis ke berbagai daerah yang disebut "Nada dan Dakwah".
 
Kepiawaian ceramahnya sempat mengantarkan Zainuddin ke dunia politik. Pada tahun 1977-1982 ia bergabung dengan partai berlambang Ka’bah (PPP). Jabatannya pun bertambah, selain da’idai juga sebagai [[politikus]]. Selain itu, keterlibatannya dalam PPP tidak bisa dilepaskan dari guru ngajinya, KH [[Idham Chalid]]. Sebab, gurunya yang pernah jadi ketua umum [[PBNU]] itu salah seorang deklarator PPP. Dia mengaku lama nyantri di Ponpes Idham Khalid yang berada di bilangan Cipete, yang belakangan identik sebagai kubu dalam NU.
 
Sebelum masuk DPP, dia sudah menjadi pengurus aktif PPP, yakni menjadi anggota dewan penasihat DPW DKI Jakarta. Lebih jauh lagi, berkat kelihaiannya mengomunikasikan ajaran agama dengan gaya tutur yang luwes, sederhana, dan dibumbui humor segar, partai yang merupakan fusi beberapa partai Islam itu jauh-jauh hari (sejak Pemilu 1977) sudah memanfaatkannya sebagai vote-getter. Bersama Raja Dangdut [[Rhoma Irama]], Zainuddin berkeliling berbagai wilayah mengampanyekan partai yang saat itu bergambar Ka’bah -sebelum berganti gambar bintang. Hasil yang diperoleh sangat signifikan dan memengaruhi dominasi [[Golkar]]. Tak ayal, kondisi itu membuat penguasa [[Orde Baru]] waswas. Totalitas Zainuddin untuk PPP bisa dirunut dari latar belakangnya. Pertama, secara kultural dia warga [[nahdliyin]], atau menjadi bagian dari keluarga besar [[NU]]. Dengan posisinya tersebut, dia ingin memperjuangkan NU yang saat itu menjadi bagian dari [[fusi]] PPP yang dipaksakan Orde Baru pada 5 Januari 1971. Untuk diketahui, ormas lain yang menjadi bagian fusi itu, antara lain, [[Muslimin Indonesia]] (MI), [[Perti]], dan [[PSII]].
Baris 79:
{{lifetime|1952|2011|MZ, Zainuddin}}
 
[[Kategori:Da'iDai Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Partai Bintang Reformasi]]
[[Kategori:Tokoh dari Jakarta]]