William Shellabear: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k ←Suntingan 115.178.211.249 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot |
||
Baris 1:
'''William Girdlestone Shellabear''' (1862–1948) adalah salah seorang
Ia aktif bekerja tahun 1891-1948 dan ia memperkenalkan perubahan pendekatan terhadap orang-orang Melayu dan orang-orang Muslim.<ref>Hunt, Robert. 2002. International Bulletin of Missionary Research, Vol. 26.1: 28.</ref> Pada tahun 1891, Shellabear berhasil mencetak Injil Matius dalam bahasa Melayu dengan memakai aksara Latin. Percetakan tersebut juga mencetak Alkitab dalam pelbagai bahasa, termasuk bahasa Jawa, Bugis, Tionghoa, serta berbagai dialek Tionghoa dalam aksara Latin.
Baris 5:
Pada awal tahun 1904, Shellabear bersama istri kedua dan keluarganya pindah ke Malaka. Di Malaka inilah Shellabear bertemu dengan Sulaiman bin Muhammad Nur, seorang ahli syair Melayu dan sufi yang menjadi guru dan asistennya. Di bawah bimbingan Sulaiman, Shellabear dapat memperhalus kecakapannya atas peribahasa-peribahasa, lapisan-lapisan simbolisme dan alegori Melayu yang kaya. Ia mulai melihat hubungan erat antara kebudayaan, agama, dan bahasa yang harus menjadi sasaran setiap terjemahan Alkitab.
Selain Alkitab, Shellabear, bersama dengan Tan Cheng Poh, juga menerjemahkan Perjalanan sang Peziarah karya John Bunyan ke dalam bahasa Melayu Baba, yaitu bahasa Melayu khas dari komunitas Tionghoa di Selat Malaka yang menurut Shellabear merupakan sebuah bahasa yang benar-benar unik. Pada tahun 1909 Shellabear dan teman-teman Tionghoanya merampungkan sebuah adaptasi Perjanjian Baru ke dalam bahasa Melayu Baba; hal ini menandai akhir dari berbagai upaya
Selain memproduksi tulisan dalam jumlah banyak yang terutama ditujukan untuk orang Kristen Melayu, ia juga menulis ''[[Sejarah Melayu]]'', ''[[Hikayat Abdullah|Hikayat]] [[Abdullah bin Abdul Kadir]]'' dalam aksara Latin, sebuah buku himne Melayu, kamus, dan buku tata bahasa Melayu, dan terjemahan [[Perjalanan Sang Musafir]]. Ia juga berkolaborasi dengan penulis Melayu, Sulaiman bin Muhammed Nur, memublikasikan ‘’Kitab Kiliran Budi’’ (kumpulan kata-kata bijak) dan ‘’[[Hikayat Hang Tuah|Hikayat]] [[Hang Tuah]]''. Buku tata bahasa, kamus, dan terjemahan Alkitabnya terus dicetak ulang selama berpuluh-puluh tahun.<ref>Roxborogh, John. 2000. “Shellabear, William Girdlestone.” ''Evangelical Dictionary of World Missions'', ed by A. Scott Moreau, p. 871. Grand Rapids: Baker Books and Carlisle, Cumbria: Paternoster.</ref>
|