Rangaku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
== Sejarah ==
[[Berkas:AccountOfForeignCountriesNishikawaJoken1708.jpg|thumb|{{nihongo|''Catatan mengenai Negara-negara Asing''|増補華夷通商考|Zōho Kaitsū Shōkō}} karya [[Nishikawa Joken]], 1708. ([[Museum Nasional Tokyo]])]]
Setelah Jepang dinyatakan tertutup bagi orang asing, pedagang [[Belanda]] adalah satu-satunya bangsa Eropa yang diizinkan berdagang dengan Jepang. Pedagang Belanda ditempatkan di pos perdagangan [[Dejima]], [[Nagasaki, Nagasaki|Nagasaki]] yang merupakan sebuah enklave. Gerak-gerik mereka dibatasi dan diawasi. Orang Belanda tidak diizinkan untuk keluar dari Dejima, kecuali setahun sekali ketika melakukan kunjungan kehormatan ke Edo untuk bertemu [[shogun]]. Pedagang Belanda dikenang di Jepang atas jasa-jasanya menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Mereka memperlihatkan kepada orang Jepang, buku-buku yang menjelaskan revolusi industri dan kemajuan ilmu di Barat. Orang Jepang membeli dan [http://www.majupenerjemah.top menerjemahkan]<ref>{{Cite web|url=http://www.majupenerjemah.top|title=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|website=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|language=id-ID|access-date=2016-11-26}}</ref> sejumlah besar buku-buku ilmu pengetahuan dari Belanda. Kalangan penguasa pada waktu itu membeli "barang-barang aneh" dari Barat seperti [[jam]] dan [[teropong]]. Kepada orang Jepang juga diperlihatkan berbagai inovasi Barat seperti peragaan fenomena [[listrik]], dan penerbangan balon udara panas pada awal abad ke-19. Pada abad ke-17 dan ke-18, Belanda dapat disebut sebagai bangsa paling kaya secara ekonomi dan paling maju di bidang teknologi dibandingkan semua bangsa Eropa lainnya, namun bermurah hati melakukan transfer teknologi kepada Jepang.
 
Ilmu pengetahuan dari Belanda menyebabkan bangkitnya industri penerbitan di Jepang, ribuan judul buku diterbitkan, dicetak, dan disebarluaskan di kalangan rakyat yang ketika itu sekitar 70% hingga 80% sudah melek huruf. Pada masa itu, Jepang sudah memiliki penduduk perkotaan terbesar di dunia, penduduk kota [[Edo]] sudah melebihi satu juta orang, diikuti kota-kota besar lainnya seperti [[Osaka]] dan [[Kyoto]]. Penduduk kota yang melek huruf dijadikan target pemasaran buku-buku oleh penerbit. Di kota-kota besar bahkan terdapat toko-toko untuk umum yang menyediakan barang-barang baru hasil penemuan orang Barat.
Baris 18:
=== Pembebasan pengetahuan dari Barat (1720–) ===
[[Berkas:KouMouZatsuWa1.gif|thumb|200px|Penjelasan tentang sebuah [[mikroskop]], buku tahun 1787 berjudul {{nihongo|''Berbagai Kisah Orang Belanda''|紅毛雑話}}.]]
Walaupun buku sudah dilarang keras sejak tahun 1640, pelarangan buku-buku asing dilonggarkan pada tahun 1720 pada masa pemerintahan [[Shogun]] [[Tokugawa Yoshimune]]. Hal tersebut menyebabkan membanjirnya buku-buku asing di Jepang, dan terjemahannya[http://www.majupenerjemah.top terjemahan]<ref>{{Cite web|url=http://www.majupenerjemah.top|title=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|website=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|language=id-ID|access-date=2016-11-26}}</ref>nya dalam bahasa Jepang. Salah satu contoh adalah buku {{nihongo|''Berbagai Kisah Orang Belanda''|紅毛雑話||arti harfiah: ''Berbagai Kisah Orang Berambut Merah''}} terbitan [[Morishima Chūryō]] pada tahun 1787. Buku ini mencatat berbagai pengetahuan yang didapat dari orang Belanda. Di dalamnya dibahas tentang berbagai topik, mulai dari [[mikroskop]], [[balon udara panas]] hingga keadaan rumah sakit di Barat dan perkembangan mutakhir mengenai kedokteran dan penyakit. Buku tersebut juga membahas teknik-teknik [[melukis]] dan metode percetakan [[intaglio]], bagan-bagan pembangkit [[listrik statis]] dan [[kapal]] berukuran besar, serta data terbaru mengenai [[geografi]] dunia.
 
Dari 1804 hingga 1829, Keshogunan Tokugawa membuka sekolah secara besar-besaran di seluruh penjuru Jepang. Selain itu, sekolah yang dikelola kuil Buddha (''[[terakoya]]'') juga membantu penyebaran ilmu-ilmu baru.
Baris 33:
=== Ilmu kedokteran ===
[[Berkas:First Japanese treatise on Western anatomy.jpg|thumb|240px|Buku anatomi Barat yang pertama diterbitkan di Jepang, (''[[Kaitai Shinsho]]'') terbitan 1774. ([[Museum Nasional Tokyo]]).]]
Sejak sekitar 1720, sejumlah buku-buku kedokteran didapat dari orang Belanda, kemudian ditelaah dan diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang. Debat berkepanjangan terjadi antara ahli kedokteran Cina dan ilmuwan yang baru belajar ilmu kedokteran Barat. Mereka mengadakan berbagai eksperimen kedokteran dan [[diseksi]]. Keakuratan ilmu-ilmu Barat membuat orang Jepang tercengang, dan terbit buku-buku lokal seperti {{nihongo|''Anatomi''|蔵志|Zōshi}} (1759), {{nihongo|''[[Kaitai Shinsho|Teks Baru mengenai Anatomi]]''|解体新書|Kaitai Shinsho}} (1774) sebagai buku rujukan baru. ''Kaitai Shinsho'' merupakan hasil kompilasi beberapa cendekiawan Jepang di bawah pimpinan [[Sugita Genpaku]] yang sebagian besar disadur dari buku berbahasa Belanda, ''Ontleedkundige Tafelen'' terbitan 1734. Buku ''Ontleedkundige Tafelen'' juga merupakan hasil [http://www.majupenerjemah.top terjemahan]<ref>{{Cite web|url=http://www.majupenerjemah.top|title=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|website=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|language=id-ID|access-date=2016-11-26}}</ref> dari ''Anatomische Tabellen'' (1732) karya pengarang Jerman bernama [[Johann Adam Kulmus]].
 
[[Berkas:RangakuMedecine.jpg|thumb|150px|left|Buku kedokteran dari Barat yang diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang, terbitan Maret 1808.]]
Baris 41:
 
=== Fisika ===
Beberapa dari ilmuwan rangaku generasi pertama berperan dalam memperkenalkan teori-teori fisika asal abad ke-17 di Jepang. Setelah baru saja selesai belajar tata bahasa Belanda, [http://www.majupenerjemah.top penerjemah]<ref>{{Cite web|url=http://www.majupenerjemah.top|title=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|website=Kantor Jasa Penerjemah Tersumpah dan Legalisasi|language=id-ID|access-date=2016-11-26}}</ref> bernama [[Shizuki Tadao]] menerjemahkan edisi bahasa Belanda, dari ''Introductio ad Veram Physicam'' karangan ilmuwan Inggris [[John Keil]]. Buku berisi penjelasan teori [[Newton]] tersebut diterbitkan tahun 1798 dengan judul {{nihongo|''Rekishō Shinsho''|暦象新書||''Buku Baru Alam Semesta''}}. Shizuki menciptakan sendiri sejumlah istilah sains yang beberapa di antaranya masih dipakai hingga kini: ''jūryoku'' untuk [[gravitasi]], ''inryoku'' untuk gaya [[tarik menarik]], ''enshinryoku'' untuk [[daya sentrifugal]], dan {{nihongo|''jūten''|集点}} untuk titik pusat gravitasi. Ilmuwan rangaku bernama [[Hoashi Banri]] menerbitkan buku panduan fisika tahun 1810, {{nihongo|''Kyūri-Tsū''|窮理通||''Jalan Mencari Kebenaran''}}. Buku tersebut ditulisnya dari 13 judul buku-buku berbahasa Belanda, namun pengetahuan bahasa Belanda Hoashi Banri hanya didapat dari sebuah kamus bahasa Belanda-Jepang.
 
=== Fenomena listrik ===