Pintu belakang (komputer): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
yang benar
perbaikan
Baris 3:
Backdoor pada awalnya dibuat oleh para programer komputer sebagai mekanisme yang mengizinkan mereka untuk memperoleh akses khusus ke dalam program mereka, seringnya digunakan untuk membenarkan dan memperbaiki kode di dalam program yang mereka buat ketika sebuah ''crash'' akibat ''bug'' terjadi. Salah satu contoh dari pernyataan ini adalah ketika [[Kenneth Thompson]] (salah seorang pemrogram [[sistem operasi]] [[UNIX]] membuat sebuah program proses login pada tahun 1983 ketika memperoleh [[Turing Award]]), selain program login umum digunakan dalam sistem operasi [[UNIX]] dengan menggunakan [[bahasa pemrograman C]], sehingga ia dapat mengakses sistem UNIX yang berjalan di dalam jaringan internal [[Laboratorium Bell|Bell Labs]]. Backdoor yang ia ciptakan itu melindungi dirinya dari pendeteksian dan pembuangan dari sistem, meskipun pengguna berhasil menemukannya, karena memang backdoor ini membuat dirinya sendiri kembali (melakukan rekompilasi sendiri).
 
Beberapa pengembang perangkat lunak menambahkan ''backdoor'' ke dalam program buatannya untuk tujuan merusak (atau tujuan yang mencurigakan). Sebagai contoh, sebuah backdoor dapat dimasukkan ke dalam kode di dalam sebuah situs belanja online (''[[e-commerce]]'') untuk mengizinkan pengembang tersebut memperoleh informasi mengenai transaksi yang terjadi antara pembeli dan penjual, termasuk di antaranya adalah [[kartu kredit|kartu kredit.]].
 
Istilah backdoor sekarang digunakan oleh ''[[hacker|hacker-hacker]]'' untuk merujuk kepada mekanisme yang mengizinkan seorang [[peretas]] sistem dapat mengakses kembali sebuah sistem yang telah diserang sebelumnya tanpa harus mengulangi proses eksploitasi terhadap sistem atau jaringan tersebut, seperti yang ia lakukan pertama kali. Umumnya, setelah sebuah jaringan telah diserang dengan menggunakan ''[[exploit]]'' (terhadap sebuah kerawanan/''vulnerability''), seorang penyerang akan menutupi semua jejaknya di dalam sistem yang bersangkutan dengan memodifikasi berkas catatan sistem (''log'') atau menghapusnya, dan kemudian menginstalasikan sebuah backdoor yang berupa sebuah perangkat lunak khusus atau menambahkan sebuah akun pengguna yang memiliki [[hak akses]] sebagai [[administrator jaringan]] atau [[administrator sistem]] tersebut. Jika kemudian pemilik jaringan atau sistem tersebut menyadari bahwa sistemnya telah diserang, dan kemudian menutup semua kerawanan yang diketahui dalam sistemnya (tapi tidak mendeteksi adanya ''backdoor'' yang terinstalasi), penyerang yang sebelumnya masih akan dapat mengakses sistem yang bersangkutan, tanpa ketahuan oleh pemilik jaringan, apalagi setelah dirinya mendaftarkan diri sebagai pengguna yang sah di dalam sistem atau jaringan tersebut. Dengan memiliki hak sebagai administrator jaringan, ia pun dapat melakukan hal yang dapat merusak sistem atau menghilangkan data. Dalam kasus seperti di atas, cara yang umum digunakan adalah dengan melakukan instalasi ulang terhadap sistem atau jaringan, atau dengan melakukan restorasi dari cadangan/''[[backup]]'' yang masih bersih dari ''backdoor''.