Aliénor dari Aquitaine: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-ibukota +ibu kota); perubahan kosmetika
BeeyanBot (bicara | kontrib)
→‎Konflik: perapian, replaced: dibelakang → di belakang using AWB
Baris 65:
 
=== Konflik ===
Meskipun Louis adalah seorang pria yang saleh, ia segera mengalami konflik berat dengan [[Paus Innosensius II]]. Pada tahun 1141, [[Keuskupan Agung Bourges]] menjadi kosong, dan raja mengajukan seorang calon dari salah seorang kanselirnya, Cadurc, ketika memveto seorang calon yang cocok, [[Pierre de la Chatre]], yang segera terpilih oleh [[Kanon (pendeta)|kanon]] [[Katedral Bourges|Bourges]] dan [[Konsekrasi]] oleh paus. Louis membanting gerbang Bourges dibelakangdi belakang uskup yang baru. Paus mengingat upaya yang sama oleh Guillaume X untuk mengasingkan pendukung Innosensius dari Poitou dan mengganti mereka dengan pastor-pastor yang setia hanya kepadanya, dengan menyalahkan Aliénor, dan mengatakan bahwa Louis satu-satunya anak yang harus dididik bersopan santun. Dengan marah, Louis bersumpah di depan relik bahwa selama ia hidup Pierre tidak boleh menginjakkan kakinya di Bourges. Sebuah larangan kemudian diberlakukan di wilayah kerajaan dan Pierre mengungsi ke [[Thibaut II dari Champagne]].
 
Louis menjadi terlibat di dalam perang dengan Comte Thibaut dengan mengizinkan [[Raoul I dari Vermandois]] dan [[seneschal]] Perancis, untuk membuang istrinya [[Eléonore dari Blois]], saudari Thibaut, dan menikahi [[Pétronille dari Aquitaine]], saudari Aliénor. Aliénor mendesak Louis untuk mendukung pernikahan saudarinya dengan Comte Raoul. Thibaut juga telah menghina Louis dengan berpihak denga paus di dalam pertikainnya atas Bourges. Peperangan berlangsung selama dua tahun (1142–44) dan berakhir dengan penjajahan [[Champagne]] oleh pasukan kerajaan. Louis pribadi terlibat di dalam serangan itu dan membakar kota [[Vitry-le-François|Vitry]]. Lebih dari seribu orang yang mengungsi di dalam gereja tewas terbakar. Ingin mengakhiri perang, Louis berusaha untuk berdamai dengan Thibaut di dalam pertukaran dukungannya untuk mengangkat larangan atas Raoul dan Pétronille. Larangan tersebut sepatutnya diangkat cukup lama yang memungkinkan wilayah Thibaut dikembalikan; hal tersebut diberlakukan sekali lagi ketika Raoul menolak untuk membuang Pétronille, yang mendorong Louis untuk kembali ke Champagne dan menjarah wilayah itu sekali lagi.