Gundhul Pacul: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Gundhul Pacul''' adalah sebuah lagu anak-anak [[bahasa Jawa|berbahasa Jawa]]. Terdapat dua sumber yang menyebut pengarang lagu ini, yaitu [[Sunan Kalijaga]] pada tahun [[1400]]an dan [[R.C. Hardjosubroto]].<ref name=sukma>Sukma Permana. 8 April 2011. [http://sosbud.kompasiana.com/2011/04/08/berawal-dari-gundul-gundul-pacul-353931.html Berawal dari Gundul-Gundul Pacul].</ref>
 
== Lirik lagu ==
=== Bahasa Jawa ===
{{quote|Gundhul gundhul pacul cul<br /> gembelengan<br /> Nyunggi nyunggi wakul kul<br /> gembèlengan<br /> Wakul ngglimpang segané dadi sak latar<br /> Wakul ngglimpang segané dadi sak latar}}
 
=== Terjemahan bahasa Indonesia ===
{{quote|Gundul gundul cangkul, tidak hati hati <br /> Membawa bakul (di atas kepala) dengan tidak hati hati<br /> Bakul terguling, nasinya tumpah sehalaman<br /> Bakul terguling, nasinya tumpah sehalaman}}
 
== Arti filosofis ==
Lagu ini dianggap mengandung nilai filosofis yang dalam sebagai berikut:<ref name=sukma/>
 
Baris 14:
:''Gundul'' adalah kepala plontos tanpa rambut. Kepala adalah lambang kehormatan dan kemuliaan seseorang, sementara rambut adalah mahkota lambang keindahan kepala. Dengan demikian, gundul artinya adalah kehormatan yang tanpa mahkota.
:''Pacul'' adalah [[cangkul]], alat pertanian yang terbuat dari lempeng besi segi empat, merupakan lambang rakyat kecil yang kebanyakan adalah petani. [[Orang Jawa]] mengatakan bahwa pacul adalah ''papat kang ucul'' (lit. "empat yang lepas"), dengan pengertian kemuliaan seseorang sangat tergantung kepada empat hal, yaitu cara orang tersebut menggunakan mata, hidung, telinga, dan mulutnya. Jika empat hal itu lepas, kehormatan orang tersebut juga akan lepas.
# Mata digunakan untuk melihat kesulitan rakyat.
# Telinga digunakan untuk mendengar nasihat.
# Hidung digunakan untuk mencium wewangian kebaikan.
# Mulut digunakan untuk berkata-kata yang adil.
:''Gembelengan'' artinya "besar kepala, sombong, dan bermain-main" dalam menggunakan kehormatannya.
 
Baris 29:
:''Segane dadi sak latar'' (nasinya jadi sehalaman) melambangkan hasil yang diperoleh menjadi berantakan dan sia-sia, tidak bisa dimakan lagi (tidak bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat).
 
== Lihat pula ==
* [[Daftar lagu daerah Indonesia]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{lagu-stub}}
 
[[Kategori:Lagu daerah Indonesia]]
 
 
{{lagu-stub}}