Nambo, Banggai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kota
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
 
Di Kecamatan Nambo terdapat beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi mulai dari wisata alam, sejarah sampai budaya yaitu: [[Air Terjun Dendengan]], [[Air Terjun Nabota]], [[Danau Dowiwi]], [[Bukit Savana Jengket]], [[Pantai Koyoan]], [[Benteng Nambo]], [[Tenun Ikat Nambo]], [[Pandai Besi Nambo]], [[Kerajinan]] [[Kayu Nambo]], [[Anyaman]], dll. Kecamatan Nambo juga sangat dikenal sebagai Kecamatan yang sangat mencintai dan melestarikan kesenian tradisionalnya seperti: [[Musik Karambangan Nambo]], [[Musik Gambus Nambo]], [[Tari Tontila]], [[Tari Allaho]], [[Tari Umapos]], dan [[Kirab Pandanga]]. Seni bela diri tradisional juga dilestarikan oleh masyarakatnya yaitu [[Langka Tano]], satu aliran silat tradisional Saluan yang hidup dan berkembang di Kecamatan Nambo dalam menghadapi penjajahan dahulu kala.
 
Sebagai bagian dari Wallacea Area, hutan di Kecamatan Nambo adalah rumah dari satwa endemik Sulawesi seperti Anoa, Tarsius, Kera Macaca Sulawesi, Kumbang Bersisik Sulawesi, Burung Rangkong, dan berbagai jenis burung dan satwa Sulawesi lainnya.
 
[[Durian Nambo]] adalah salah satu ikon kecamatan ini. [[Durian Nambo]] adalah durian yang tumbuh di pegunungan Kecamatan Nambo, sangat berasa aroma dan rasanya karena durian ini tidak diperam, dijajakan kepada pembeli dengan dipetik atau jatuh ketika sudah masak. Durian ini dijajakan oleh para penjual di sepanjang jalan di Kecamatan Nambo. Menikmati durian ini langsung di bawah pohonnya adalah kenikmatan tersendiri, dapat dijangkau dengan kendaraan bermotor, dengan jalur yang sedikit menantang, adalah pengalaman advanture yang tak akan terlupakan.