Yongle: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: dimana → di mana (4), mengijinkan → mengizinkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 21:
Setelah berhasil menggulingkan keponakannya Zhu Di menjadi kaisar dengan gelar Kaisar Yongle atau juga dikenal dengan nama kuilnya '''Kaisar Ming Chengzu''' (明成祖). Ia mengawali rezimnya dengan perburuan dan pembantaian terhadap para pendukung Jianwen. Banyak menteri, jenderal, kasim, dayang, dan orang-orang yang melayani keponakannya dihukum mati dalam waktu beberapa hari setelah naik tahta. Metode hukuman mati yang dikenal dengan nama pemusnahan sembilan keturunan (诛九族, ''zhu jiuzu'') diterapkan. Mereka yang dikenai hukuman ini bernasib sangat tragis, karena seluruh keluarganya dari buyut hingga cicitnya turut dihabisi. Metode kejam ini telah berlangsung sejak zaman [[Dinasti Qin]] dan berakhir pada tahun-tahun terakhir [[Dinasti Qing]].
 
Yongle memerintahkan [[Fang Xiaoru]], seorang sejarawan dan menteri Jianwen untuk membuat naskah proklamasi untuk penobatannya sebagai kaisar. Fang, sebagai hamba yang setia menolak dengan tegas dan mencampakkan kuas di hadapan Yongle. Yongle menantangnya, “Anda mungkin tidak takut mati, tapitetapi apakah anda tidak takut jika keluarga anda hingga sembilan keturunan digiring ke panggung hukuman mati ?”. Fang menjawab, “Jangankan sembilan, sepuluh pun silakan ! aku tetap tidak akan menuliskannya !” setelah berkata demikian ia menulis sebuah kalimat di kertas dan melemparkannya pada Yongle. Kalimat yang berbunyi ‘maling dari Yan mencuri tahta’ itu membuat Yongle murka sehingga memerintahkan Fang disiksa dengan kejam. Seluruh keluarga, kerabat, sahabat dan muridnya ditangkap dan dihukum mati satu persatu di hadapannya untuk membuatnya berubah pikiran. Namun Fang tetap berdiri dengan tenang menyaksikan orang-orang yang dicintainya mati di depan matanya tanpa meninggalkan kesetiaanya pada bekas junjungannya hingga tiba gilirannya. Jumlah yang dihukum mati dalam kasus ini mencapai 873 orang.
 
Jenderal [[Tie Xuan]] yang pernah hampir membunuhnya dalam perang juga dihukum mati dengan kejam, anak istrinya dijual ke rumah bordil. [[Jing Qing]], seorang menteri yang setia pada Jianwen mencoba membunuhnya, namun gagal sehingga malah mendatangkan bencana bagi dirinya dan keluarganya. Kekejaman ini menjadi sebuah lembaran hitam dalam masa pemerintahannya. Kepada mereka yang menyerah, Yongle menerimanya dengan tangan terbuka. Di depan umum ia memusnahkan semua dokumen dan laporan yang pernah diserahkan mereka pada Jianwen. Katanya pada mereka, “Kalian adalah bawahanku sekarang, selama kalian setia padaku, kita lupakan yang telah lalu dan mari bersama menghadapi yang akan datang.” Demikianlah Yongle menghabiskan tahun-tahun pertamanya sebagai kaisar dengan memberantas pendukung Jianwen, bandit, dan organisasi rahasia anti-pemerintah.