Cinta Puteri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 147:
Tasya dan Dewi ternyata salah. Jenazah itu bukan Retno. Allah Maha Besar. Retno ternyata masih hidup, bertahan di tengah puing-puing hotel. Puteri pun akhirnya berhasil menyelamatkan Retno. Namun Dewi dan Tasya yang tidak menyadari kekeliruan ini, terkejut melihat Puteri berhasil membawa Retno pulang dalam kondisi tidak sadarkan diri.
 
Sesampainya di Jakarta, kondisi Retno menurun dan berubah koma. Kenyataan Tasya berbohong soal Dewi yang harusnya diungkapkan malah tidak terjadi. Dewi tidak berdiam diri. Ia berusaha menghabisi Retno di rumah sakit. Saat usaha Tasya hampir berhasil, tiba-tiba Retno sadar dari komanya. Tasya amat sangat ketakutan dan mencoba kabur, tapitetapi ia malah tertangkap. Sedangkan Dewi terjatuh pingsan karena syok. Puteri mencoba untuk menyelamatkan Tasya dari api yang membara. Ternyata Dewi yang udah menaburkan minyak ingin membakar Puteri dan Tasya. Dewi ingin membuang api terus Dewi terlihat Retno syok dan jatuh pengsan. Mancisnya gugur dan tanpa dia sedari, minyak gugur di kakinya. Ternyata, perangkap makan tuan. Dewi akhirnya kehilangan mukanya yang begitu cantik. Seperti separuh cantik dan separuh terbakar.
 
[[Kategori:Sinetron Indonesia]]