Tribhuwana Wijayatunggadewi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 12:
Menurut ''[[Nagarakretagama]]'', Tribhuwana naik takhta atas perintah ibunya ([[Gayatri]]) tahun 1329 menggantikan [[Jayanagara]] yang meninggal tahun 1328. Ketika [[Gayatri]] meninggal dunia tahun 1350, pemerintahan Tribhuwana pun berakhir pula.
 
Berita tersebut menimbulkan kesan bahwa Tribhuwana naik takhta mewakili [[Gayatri]]. Meskipun [[Gayatri]] hanyalah putri bungsu [[Kertanagara]], tapitetapi mungkin ia satu-satunya yang masih hidup di antara istri-istri [[Raden Wijaya]] sehingga ia dapat mewarisi takhta [[Jayanagara]] yang meninggal tanpa keturunan. Tetapi saat itu [[Gayatri]] telah menjadi pendeta [[Buddha]], sehingga pemerintahannya pun diwakili putrinya, yaitu Tribhuwana Tunggadewi.
 
Menurut ''[[Nagarakretagama]]'', Tribhuwana memerintah didampingi suaminya, Kertawardhana. Pada tahun 1331 ia menumpas pemberontakan daerah '''Sadeng''' dan '''Keta'''. Menurut ''[[Pararaton]]'' terjadi persaingan antara [[Gajah Mada]] dan '''Ra Kembar''' dalam memperebutkan posisi panglima penumpasan Sadeng. Maka, Tribhuwana pun berangkat sendiri sebagai panglima menyerang Sadeng, didampingi sepupunya, [[Adityawarman]].