Psikoanalisis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Clean up, replaced: metoda → metode (3), removed stub tag using AWB |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
||
Baris 19:
Berbagai psikosis melibatkan defisit dalam fungsi ego otonom pada integrasi (pengaturan) pikiran, dalam kemampuan abstraksi, dan dalam hubungan dengan kenyataan dan uji kenyataan. Dalam depresi dengan ciri-ciri psikotik, fungsi pemeliharaan diri juga dapat rusak (kadang-kadang dengan pengaruh depresi berlebihan). Karena defisit integratif (sering menyebabkan apa yang psikiater umum sebut “asosiasi longgar,” “ benturan (''blocking''),” “ lompat gagasan (''flight of ideas''),” “ palilalia (''verbigeration''),” dan “penarikan pikiran"), pengembangan representasi diri dan objek yang terganggu. Oleh karena itu, secara klinis, penderita psikotik menderita keterbatasan nyata dalam kehangatan, empati, kepercayaan, identitas, kedekatan dan/atau stabilitas dalam hubungan (karena ada masalah dengan kecemasan integrasi diri dan objek) juga.
Pada pasien yang fungsi ego otonomnya lebih utuh,
Panik, fobia, konversi, obsesi, kompulsi, dan depresi (analis menyebutnya "[[Neurosis|gejala neurotik]]") biasanya tidak disebabkan oleh defisit dalam fungsi. Sebaliknya, mereka disebabkan oleh konflik intrapsikis. Konflik umumnya berkisar antara keinginan seksual dan keinginan bermusuhan yang agresif, rasa bersalah dan malu, dan faktor realitas. Konflik mungkin terjadi secara sadar atau tidak sadar,
=== Asal Masa Kanak-Kanak ===
|