Petrus Josephus Zoetmulder: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Hindia-Belanda +Hindia Belanda); perubahan kosmetika
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 100:
Setelah lolos dari tahanan interniran Baros pada tahun [[1945]], dia mulai mengajar di [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM). Lima tahun kemudian, berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud, ia diangkat menjadi Guru Besar Luar Biasa pada Fakultas Sastra Pedagogik, Filsafat UGM. Pada tahun [[1955]], ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Sastra UGM. Saat itu dia telah menanggalkan kewarganegaraan Belandanya. Sehari-hari tugasnya menjadi lebih berat karena harus mewakili Dekan Fakultas Sastra [[Poerbatjaraka|Prof. Dr. R.M. Ng. Poerbatjaraka]], yang lebih banyak berada di Jakarta. Ini masih ditambah tugas lain, menjadi guru bahasa Jawa Kuna untuk wilayah Yogya.
 
Pertama memberi kuliah, Zoetmulder memakai bahasa Jawa. Tapi kemudian dia menyadari, mahasiswanya banyak yang berada dari luar Jawa. Ia pun kemudian menulis buku panduan berjudul ''Sekar Sumawur: Bunga rampai bahasa Djawa Kuno''. Kemudian untuk membantu kesulitan itu, Zoet bermaksud membuat kamus bahasa Jawa Kuna. Kamus ini mulai dikerjakannya sejak tahun 1950. Semula ia yakin, sepuluh tahun adalah waktu yang ia butuhkan, tapitetapi kenyataan berbicara lain.
 
Bukunya yang mengupas kehidupan empu dan sastra Jawa Kuna ''[[Kalangwan]]'' akhirnya terbit pada tahun [[1974]], disusul dengan ''Old Javanese-English Dictionary'' pada tahun [[1982]]. Dalam menulis buku-bukunya, Zoetmulder mengaku kesulitan karena harus mengumpulkan naskah dari mikrofilm dari Universitas Leiden.