Oksida: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →top: ejaan, replaced: dari pada → daripada (3) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
||
Baris 18:
Oksida-oksida fosfor, sulfur dan klor terdiri dari molekul-molekul individual, beberapa di antaranya kecil dan sederhana, dan yang lainya berupa polimer.
Gaya tarik menarik antar molekul-molekul ini berupa dispersi / penyebaran gaya van der Waals dan interaksi dipol-dipol. Ukuran yang bermacam-macam ini tergantung pada ukuran, bentuk dan polaritas dari masing-masing molekul,
Oksida-oksida ini cenderung menjadi gas, cairan atau padatan dengan titik leleh rendah.
Baris 40:
Daya hantar arus listrik
Tidak ada satupun dari oksida-oksida logam periode 3 dapat menghantarkan arus listrik pada keadaan padatnya,
Contoh pentingnya adalah elektrolisis alumunium oksida dalam pembuatan alumunium. Apakah kita dapat mengelektrolisis cairan natrium oksida itu tergantung pada cairan / lelehannya apakah menyublim atau terurai pada keadaan biasa atau tidak. Jika menyublim, maka tak akan didapatkan cairan untuk dielektrolisis.
Baris 60:
Titik leleh dan titik didih
Silikon dioksida memiliki titik leleh yang tinggi, bermacam-macam tergantung pada strukturnya (ingat bahwa hanya satu dari tiga struktur yang mungkin),
Karena kita membicarakan tentang perbedaan bentuk ikatan, tidak berarti bila membandingkan nilai ini dengan oksida logam yang lain. Lebih baik menyatakan bahwa karena oksida logam dan silikon dioksida memiliki struktur raksasa, maka titik leleh dan titik didihnya tinggi.
Baris 88:
Tarik bagian ini sehingga kita akan lihat ikatannya….
… dan kemudian gantikan ikatannya dengan ikatan baru yang menghubungkan atom-atom fosfor dengan atom-atom oksigen. Ini akan membentuk V seperti pada air,
Fosfor hanya menggunakan tiga elektron terluar (3 elektron p yang tidak berpasangan) membentuk tiga ikatan dengan oksigen.
|