Monisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: metoda → metode using AWB
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Baris 10:
Monisme sering dilihat sebagai terbagi pada tiga tipe dasar:
# Monisme Substansial, yang percaya adanya satu substansi.
# Monisme Atributif, yang percaya bahwa walau hanya ada satu substansi, tapitetapi ada banyak realita individual berbeda dalam kategori ini.
# Monisme Absolut, yang percaya bahwa hanya ada satu substansi dan hanya satu realita. Monisme Absolut, dengan demikian menjadi jenis ideal.
 
Baris 19:
 
Beberapa posisi lainnya sukar untuk disatukan dengan kategori di atas, termasuk:
# [[Fungsionalisme]], seperti materialisme, percaya bahwa mental dapat direduksi menjadi fisik, tapitetapi juga percaya bahwa semua aspek kritis dari pikiran juga bisa direduksi menjadi suatu lapisan netral tingkatan "fungsional". Sehingga keadaan mental tidak perlu muncul dari neuron. Ini merupakan pendirian populer dari ilmu kognitif dan kecerdasan buatan.
# [[Eliminativisme]] yang percaya bahwa pembicaraan mengenai mental akhirnya akan terbukti tidak ilmiah dan ditinggalkan sepenuhnya. Seperti halnya kita tidak lagi mengikuti Yunani kuno yang mengatakan bahwa segala sesuatu terbuat dari bumi, air, udara, atau api, masyarakat masa depan tidak akan lagi membicarakan "kepercayaan", "gairah", dan keadaan mental lainnya. Suatu subkategori dari eliminativisme adalah [[behaviorisme]] radikal, pandangan yang dianut [[B. F. Skinner]].
# Monisme anomali, posisi yang diusulkan oleh Donald Davidson pada tahun [[1970an]] sebagai suatu cara untuk menyelesaikan permasalahan jiwa-raga. Bisa juga dianggap sebagai materialisme atau monisme netral. Davidson percaya bahwa hanya ada persoalan fisik, tetapi objek dan kejadian mental adalah benar-benar ada dan identik dengan (beberapa) persoalan materi. Tetapi materialisme mempertahankan beberapa prioritas, seperti (1) Semua persoalan mental adalah bersifat fisik, tetapi tidak semua hal fisik adalah mental, dan (2) (seperti dinyatakan John Haugeland) Begitu kita menyingkirkan semua atom, tidak ada lagi yang tersisa. Monisme ini secara luas dianggap sebagai kemajuan dibanding teori identitas sebelumnya mengenai jiwa dan raga, karena ''tidak'' mengharuskan bahwa seseorang harus bisa menyediakan metode aktual untuk mendeskripsikan ulang jenis entitas mental dalam istilah materi murni. Tentu saja tidak ada metode demikian.
Baris 28:
Beberapa filsuf pra-[[Socrates]] berikut menggambarkan realitas sebagai monistik:
* [[Thales]]: Air.
* [[Anaximander]]: ''Apeiron'' , realitas adalah sesuatu tapitetapi tidak diketahui apa itu.
* [[Anaximenes]]: Udara.
* [[Heraclitus]]: Api (dalam arti segala sesuatu yang selalu berubah).