Suhajar Diantoro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kemana (bicara | kontrib)
Menambahkan riwayat hidup
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Kemana (bicara | kontrib)
Menambah riwayat kehidupan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 29:
}}
 
'''Dr. Drs. H. Suhajar Diantoro, M.Si''' ({{lahirmati|[[Sungai Ungar, Kundur, Karimun]], [[Kepulauan Riau]]|2|5|1964}}) menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan di Kementrian Dalam Negeri (sahmen bidang pemerintahan) sejak Juli 2015. Selama menjabat sebagai sahmen, Suhajar didipercaya percayauntuk sebagaimenjadi Pejabat Gubernur Bengkulu sejak [[1 Desember]] [[2015]] hingga [[12 Februari]] [[2016]].
 
Birokrat yang merupakan alumni Akademi Pemerintahan Dalam Negeri(D3) dan Institut Ilmu Pemerintahan(S1) ini telah menapaki karir dari bawah. Pernah menjabat sebagai Sekretaris Camat, hingga Suhajar dipercaya untuk menjadi pemimpin tertinggi bagi para birokrat dilingkungan Provinsi Kepulauan Riau yaitu sebagai Sekretaris Daerah yang dilantik pada 23 Februari 2011.
 
Prestasinya yang cemerlang didaerah membuat Suhajar dipercaya untuk memperbaiki Institusi yang membesarkan namanya. Pada Juli 2013, Suhajar resmi menjadi Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri. Kecerdasan dan pengalamannya selama ini ia gunakan untuk membenahi IPDN. Selama 2 tahun masa jabatannya sebagai Rektor, IPDN sudah menunjukkan perubahan ke arah yang lebih baik.
 
Suhajar merupakan anak ke 4 dari 9 bersaudara. Dilahirkan pada tahun 1964 dari pasangan Yem Kasno dan Fatimah binti Dasuki. Nama Suhajar Diantoro terinspirasi dari Ki Hajar Dewantara dan hari lahirnya yang bertepatan dengan hari pendidikan nasional yaitu 2 Mei.
 
Yem Kasno yang merupakan seorang petani karet, hal ini membuat Suhajar harus mulai bertani sejak kelas 3 SD. Ketika itu, setiap pukul 3 pagi Suhajar sudah harus bangun untuk membantu bapaknya di kebun.
 
Kehidupan yang sulit tidak menyurutkan keinginan Suhajar untuk berprestasi. Sejak SMP, Ia sudah menonjol dibandingkan siswa-siswa yang lain. Prestasinya dibidang akademik membuat ia berkesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA di kota Pekan Baru, yaitu SMAN 2 Pekan Baru.
 
Suhajar melewati masa-masa SMA sambil bekerja. Mulai dari menjadi takmir masjid sampai berjualan es Ia lakukan untuk bertahan hidup di kota Pekan Baru.
 
Tamat dari SMA, Suhajar masuk ke Fakultas Perikanan Universitas Riau sebelum diterima di Akademi pemerintahan Dalam Negeri (APDN). Suhajar menyelesaikan pendidikannya di APDN pada tahun 1987.
 
Karena prestasinya, Suhajar berkesempatan untul melanjutkan kuliah S1 di Institut Ilmu Pemerintahan (IIP). Sembari menunggu mulai perkuliahan, Suhajar menjalankan dinas sebagai Staf Protokol Provinsi Riau.
 
Ketika menjadi Staf Protokol Provinsi Riau, Suhajar bertemu dengan seorang gadis yang cantik jelita bernama Nani Nofiar. Tidak seperti pemuda lain pada zamannya, tanpa pacaran, Suhajar langsung mengajukan lamaran kepada keluarga Nani Nofiar. Niat mulia Suhajar disambut baik oleh keluarga besar Nani Nofiar. Pada tahun 1988, Suhajar Diantoro bertunangan dengan Nani Nofiar. Pada tahun 1990, setelah menyelesaikan pendidikannya di IIP, A Suhajar menikahi Nani Nofiar.
 
== Riwayat Pendidikan ==