Isidor Isaac Rabi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Baris 35:
Pada 1922, Rabi kembali ke Cornell sebagai siswa lulusan kimia, dan mulai belajar fisika. Pada 1923, ia bertemu dan mulai akrab dengan Helen Newmark, seorang siswa semester musim panas di [[Hunter College]]. Dalam rangka dekat dengannya saat ia pulang ke rumah, Rabi melanjutkan pembelajarannya di [[Columbia University]], dimana pembimbingnya adalah [[Albert Potter Wills|Albert Wills]]. Pada Juni 1924, Rabi mendapatkan pekerjaan sebagai tutor paruh waktu di [[City College of New York]]. Wills, yang mengkhususkan diri dalam magnetisme, meminta Rabi untuk menulis tesis doktoralnya tentang [[suseptibilitas magnetik]] pada zat [[sodium]]. Topik tersebut tidak diterapkan Rabi, namun setelah [[William Lawrence Bragg]] memberikan sebuah seminar di Columbia tetang [[suseptibilitas kelistrikan]] pada benda kristal yang disebut [[garam Tutton]], Rabi memutuskan untuk meneliti suseptibilitas magnetik-nya, dan Wills sepakat menjadi pembimbingnya.{{sfn|Rigden|1987|pp=35–40}}
 
Mengukur resonansi magnetik kristal mula-mula melibatkan pertumbuhan kristal, sebuah prosedur sederhana yang seringkali dilakukan oleh siswa-siswa SD. Kristal tersebut kemudian disiapkan dengan memotong mereka tipis-tipis untuk membedakan orientasi dari struktur dalam kristal tersebut, dan sebagai jalan keluar dari susahnya mengukur bidang magnetik. Saat kristal bertumbuh, Rabi membaca buku 1873 [[James Clerk Maxwell]] ''[[A Treatise on Electricity and Magnetism]]'', yang menginpirasi metode termudah. Ia menurunkan kristal pada serat kaca yang melekat pada [[keseimbangan torsi]] dalam sebuah jawaban bahwa suseptibilitas haruslah beragam antara dua pola magnetik. Saat meneliti kristal tersebut, magnet dapat dihidupkan dan dimatikan tanpa mengganggu kristal. Metode tersebut tak hanya mengurangi kerja, namun juga memproduksi hasil yang lebih akurat. Rabi mengirimkan tesisnya, yang berjudul ''On the Principal Magnetic Susceptibilities of Crystals'', ke ''[[Physical Review]]'' pada 16 Juli 1926. Ia menikah dengan Helen pada hari berikutnya. Makalah tersebut meraih sedikit sambutan dalam lingkup akademik, meskipun karya tersebut dibaca oleh [[Kariamanickam Srinivasa Krishnan]], yang menggunakan metode tersebut dalam penyelidikan kristalnya sendirilsendiri. Rabi menyatakan bahwa ia perlu mempromosikan karyanya dan mempublikasikannya.{{sfn|Rigden|1987|pp=41–45}}{{sfn|Rabi|1927|pp=174–185}}
 
Seperti beberapa fisikawan muda lainnya, Rabi sangat akrab dengan peristiwa-peristiwa penting di Eropa. Ia tertarik dengan [[eksperimen Stern–Gerlach]], yang membuatnya mendapatkan validitas [[mekanika kuantum]]. Dengan [[Ralph Kronig]], [[Francis Bitter]], [[Mark Zemansky]] dan lainnya, ia membuat [[persamaan Schrödinger]] pada [[spektroskopi rotasional–vibrasional#Molekul atas simetris|molekul atas simetris]] dan menemukan bilangan-bilangan energi pada sistem mekanikal. Masalahnya adalah tidak satupun dari mereka yang bisa menyelesaikan persamaan yang dihasilkan, [[persamaan diferensial parsial]] ordo kedua. Rabi menemukan jawabannya dalam sebuah buku karya matematikawan abad ke-19 [[Carl Gustav Jacob Jacobi]]. Persamaan tersebut memiliki bentuk [[fungsi hipergeometris|persamaan hipergeometris]] yang Jacobi temukan solusinya. Kronig dan Rabi menuliskan hasilnya dan mengirimkannya ke ''Physical Review'', yang diterbitkan pada 1927.{{sfn|Rigden|1987|pp=50–53}}{{sfn|Kronig|Rabi|1928|pp=262–269}}