Mangkunegara VII: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aria
|name = KGPAA. Mangkunegara VII
|honorific-suffix =
|image = COLLECTIE TROPENMUSEUM De vorst Pangeran Adipati Ario Mangkoe Negoro VII TMnr 10001303.jpg
Baris 39:
|restingplace =
|restingplacecoordinates =
|birthname = BRMB.R.M. Soerjo Soeparto
|nationality =
|party =
Baris 56:
}}
 
'''KGPAAK.G.P.A.A. Mangkunegara VII''' (lahir 12 [[November]] [[1885]] - wafat [[19 Juli]] [[1944]]) adalah pemegang tampuk pemerintahan [[Praja Mangkunegaran|Mangkunegaran]] dari tahun [[1916]] - [[1944]]. Ia adalah salah seorang putera dari [[Mangkunegara V]]. Ia menggantikan pamannya, [[Mangkunegara VI]], yang mengundurkan diri pada 11 Januari 1916.
 
Mangkunegara VII adalah seorang penguasa yang dianggap berpandangan modern pada jamannya. Ia berhasil meningkatkan kesejahteraan di wilayah Praja Mangkunegaran melalui usaha perkebunan (''onderneming''), terutama komoditas gula. Mangkunegara VII juga seorang pencinta seni dan budaya Jawa, dan terutama mendukung berkembangnya musik dan drama tradisional.
 
== Keluarga ==
Mangkunegara VII terlahir dengan nama '''Raden Mas Soerjo SoepartoSoerjosoeparto'''. Ia adalah anak ketujuh atau anak lelaki ketiga dari 28 bersaudara anak-anak dari Mangkunegara V.<ref>Suwaji Bastomi (S. 1996). ''Karya budaya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegara I-VIII'', IKIP Semarang Press. Semarang.</ref>
 
Anak putri tertua Mangkunegara VII, yaitu [[Raden Ayu|BRAy.]] Partini, menikah dengan [[Husein Jayadiningrat|P.A. Husein Djajadiningrat]], seorang sejarawan dan ningrat dari {{Kabupaten|Serang}},pihak [[Kesultanan {{Provinsi|Banten}}]], yang pada saat itu telah dilikuidasi oleh pemerintah penjajah [[Hindia Belanda]].
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Studioportret van Mangkoe Negoro VII en zijn echtgenote Ratu Timur TMnr 60024352.jpg|thumb|200px|KGPAA. Mangkunegara VII beserta permaisuri GKR. Timur.]]