Ludwig yang Saleh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Baris 102:
 
===Perang saudara pertama===
Di tahun 818, begitu Ludwig kembali dari sebuah kampanye di [[Bretagne]], ia disambut oleh berita kematian istrinya, [[Ermengarde dari Hesbaye|Ermengarde]]. Ermengarde adalah putri [[Ingram|Ingerman]], adipati Hesbaye. Ludwig akrab dengan istrinya yang terlibat di dalam membuatpembuatan kebijakan. Terdapat rumor bahwa ia telah memainkan peran di dalam kematian keponakannya dan Ludwig sendiri percaya kematiannya sendiri adalah balasan Tuhan untuknyabaginya. Butuh berbulan-bulan lamanya bagi para pejabat dan penasehatnya untuk meyakinkannya menikah lagi, yang akhirnya dilakukannya di tahun 820 dengan [[Judith dari Bayern (805–843)|Judith]], putri [[Welf I]], comte [[Weingarten, Württemberg]]. Di tahun 823 Judith melahirkan seorang putra yang diberi nama [[Karl yang Botak|Karl]].
 
Kelahiran dari bayi tersebut merusak ''Partisi Aachen'', karena Ludwig berupaya untuk menyediakan pertahanan untuknyabaginya agar dapat mengimbangi beberapa kakanda-kakandanya dan dua dekade terakhir pemerintahannya ditandai oleh perang saudara.
 
Di [[Worms]] pada tahun 829, Ludwig memberikan Karl [[Alemannia]] dengan gelar raja atau adipati (beberapa sejarawan berbeda pendapat di sini), sehingga menimbulkan kemarahan putranya dan rekan-kaisar Lothair,<ref>Paired gold medallions of father and son had been struck on the occasion of the synod of Paris (825) that asserted Frankish claims as emperor, recently desinigrated by the Byzantines; see Karl F. Morrison, "The Gold Medallions of Louis the Pious and Lothaire I and the Synod of Paris (825)" ''Speculum'' '''36'''.4 (October 1961:592–599).</ref> yangkarena bagian dari yang telah dijanjikan untuknya telah demikian berkurang. Pemberontakan itu segera ditangani.
 
Dengan desakan dari Wala yang dendampendendam dan kerjasama dari saudara-saudaranya, Lothair menuduh Judith berzinah dengan Bernard dari Septimania, yang bahkan menyarankan Bernard menjadi ayah sejati Karl. Ebo dan Hildwin meninggalkan kaisar pada saat itu, Bernard pamornya lebih tinggi daripada mereka. [[Agobard]], [[Keuskupan Lyon]], dan [[Jesse dari Amiens|Jesse]], [[Keuskupan Amiens]], juga menentang pembagian kembali kekaisaran dan meminjamkan prestise uskup mereka untuk para pemberontak.
 
Di tahun 830, dengan desakanhasutan Wala bahwa Bernard dari Septimania berkomplot melawannya, Pippin dari Aquitaine memimpin sebuah pasukan dari [[Gascogne]], dengan dukungan dari para tokoh Neustria, sepanjang jalan ke Paris. Di [[Verberie]], Ludwig II bergabung dengannya. Pada saat itu, kaisar kembali dari kampanye lain di Bretagne dan mengetahuimemergoki bahwa kerajaannya sendiri sedang berperang. Ia berbaris sampai sejauh [[Compiègne]], sebuah kota kerajaan kuno, sebelum dikepung oleh pasukan Pippin dan ditangkap. Judith dipenjarakan di [[Poitiers]] dan Bernard melarikan diri ke Barcelona.
 
Kemudian Lothair akhirnya berangkat dengan pasukan Lombardia besar Lombardia, namun Ludwig telah menjanjikan putra-putranya Ludwig II dan Pippin dari Aquitaine warisan yang lebih besar, yang mengalihkan kesetiaan dengan mendukung ayahanda mereka. Ketika Lothair mencoba untuk memanggil dewan umum dari kerajaan [[Nijmegen]], di jantung [[Austrasia]], bangsa Austrasia dan Rheinland berikut pengikutnya, dan putra-putra yang membangkang dipaksa untuk membebaskan ayahanda mereka dan takluk kepadanya (831). Lothair diampuni namun gelarnya dicabut dan ia dibuang ke Italia.
 
Pippin kembali ke Aquitaine dan Judith – setelah dipaksa mempermalukan dirinya sendiri dengan sumpah tak bersalah – di istana Ludwig. Hanya Wala saja yang menderita berat, dengania dipaksa melakukan perjalanan ke sebuah biara yang terpencil di tepi [[Danau Jenewa]]. Meskipun [[Hilduin]], kepala biara [[Saint-Denis]], diasingkan ke [[Paderborn]] sedangkan Elisachar dan Matfrid di utara pegunungan Alpen dilucuti gelarnya; namun mereka tidak kehilangan kebebasan mereka.
 
== Catatan ==