Tarekat Naqsyabandiyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 4:
'''Tarekat Naqshbandiyah''' atau '''Naqsyabandiyah''' merupakan salah satu [[tarekat]] yang luas penyebarannya, umumnya di wilayah [[Asia]], [[Bosnia-Herzegovina]], dan wilayah [[Dagestan]], Russia.
Tarekat ini mengutamakan pada pemahaman hakikat dan
Bermula di Bukhara pada akhir [[abad ke-14]], Naqsyabandiyah mulai menyebar ke daerah-daerah tetangga dunia Muslim dalam waktu seratus tahun. Perluasannya mendapat dorongan baru dengan munculnya cabang Mujaddidiyah, dinamai menurut nama [[Syekh Ahmad Sirhindi Mujaddidi Alf-i Tsani]] ("Pembaru Milenium kedua"). Pada akhir [[abad ke-18]], nama ini hampir sinonim dengan tarekat tersebut di seluruh [[Asia Selatan]], wilayah [[Utsmaniyah]], dan sebagian besar [[Asia Tengah]]. Ciri yang menonjol dari Tarekat Naqsyabandiyah adalah diikutinya syari'at secara ketat, keseriusan dalam beribadah menyebabkan penolakan terhadap [[musik]] dan [[tari]]{{fact|date=Maret 2010}}, serta lebih mengutamakan berdzikir dalam hati, dan kecenderungannya semakin kuat ke arah keterlibatan dalam [[politik]] (meskipun tidak konsisten). {{fact|date=Maret 2010}}
Kata ''Naqsyabandiyah/Naqsyabandi/Naqshbandi'' نقشبندی berasal dari [[Bahasa Arab]] iaitu Murakab Bina-i dua kalimah ''Naqsh'' dan ''Band'' yang
== PENDIRI TARIQAT NAQSHBANDIYAH ==
Shah Naqshband Rahmatullah ‘alaih telah berkata:
Pada suatu hari aku dan sahabatku sedang bermuraqabah, lalu pintu langit terbuka dan gambaran Musyahadah hadir kepadaku lalu aku mendengar satu suara berkata,
“Tidakkah cukup bagimu untuk meninggalkan mereka yang lain dan hadir ke Hadhrat Kami secara berseorangan?”
Suara itu menakutkan daku hingga menyebabkan daku lari keluar dari rumah. Daku berlari ke sebuah sungai dan terjun ke dalamnya. Daku membasuh pakaianku lalu mendirikan
Segala-galanya terbuka dalam hatiku secara Kashaf. Seluruh alam lenyap dan daku tidak
Aku telah ditanya pada permulaan penarikan tersebut,
Baris 23 ⟶ 25:
Aku menjawab,
“Supaya apa
Aku dijawab,
“Itu tidak akan berlaku. Apa
Dan aku pun berkata,
“Aku tidak dapat menerimanya, aku mesti diizinkan untuk mengatakan dan melakukan apa sahaja yang aku kehendaki, ataupun aku tidak
Lalu daku menerima
“Tidak! Apa
Dan daku sekali lagi berkata,
“Apa
Lalu daku ditinggalkan keseorangan selama lima belas hari sehingga daku mengalami kesedihan dan tekanan yang hebat, kemudian daku mendengar satu suara,
“Wahai Bahauddin, apa
Daku amat gembira lalu berkata,
“Aku
“Dikau telah diberikan apa yang telah dikau minta. ”
|