Nicolaas Adriani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 1:
'''Nicolaus Adriani''' atau '''N. Adriani''' adalah seorang [[teolog]] dan [[penginjil]] dengan keahlian khusus di bidang bahasa.<ref name="J. A. Sarira"/> Adriani menjadi seorang ahli bahasa yang bekerja di [[Poso]], dan memfokuskan diri untuk mempelajari bahasa-bahasa Toraja-Poso di [[Sulawesi Tengah]].<ref name="J. A. Sarira">J. A. Sarira. Benih yang Tumbuh 6 - Gereja Toraja. Jakarta: LPS DGI dan BPS Gereja Toraja, 1975.</ref> Adriani bekerja di [[Poso]] sebagai utusan dari [[Nederlands Bijbelgenootschap]] atau [[Lembaga Alkitab Belanda]]<ref name="J. A. Sarira"/> <ref name="S. C. Graaf van Randwijk">S. C. Graaf van Randwijk. 1989. OEGSTGEEST. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hal. 14, 451-453, 529-531, 568-570, 658.</ref> Adriani merupakan keponakan langsung dari [[J. W. Gunning]], salah satu ''[[zendeling]]''penginjil terkemuka dari [[Belanda]].<ref name="S. C. Graaf van Randwijk"/>
 
== Pekerjaan di Poso ==
Adriani bekerja di Poso dari tahun 1895 hingga 1923.<ref name="S. C. Graaf van Randwijk"/> Adriani bersama dengan J. W. Gunning berhasil mempengaruhi pandangan [[Nederlands Bijbelgenootschap|Nederlands Bijbelgenootschap (NBG)]] atau [[Lembaga Alkitab Belanda]] dan pimpinan zending di negeri [[Belanda]] mengenai pekerjaan para [[Zendeling]]penginjil di [[Hindia Belanda]] serta membangkitkan semangat NBG untuk semakin mendukung pekerjaan mereka di [[Poso]].<ref name="S. C. Graaf van Randwijk"/> Dalam surat-suratnya, Adriani selalu menyebut daerah yang ditempatinya sebagai [[Toraja]], namun sebenarnya maksud Adriani adalah [[Toraja]]-[[Poso]], mengingat saat itu dia memetakan hampir seluruh wilayah [[Sulawesi Tengah]] sebagai daerah [[Toraja]].<ref name="Theodorus Kobong">Theodorus Kobong. 2008. Injil dan Tongkonan. Jakarta: BPK Gunung Mulias. hal. 21</ref> Adriani tiba di Poso pada bulan Maret 1895.<ref name="J. Kruyt">J. Kruyt. Kabar Keselamatan dari Poso. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1977.</ref>
 
Pada bulan Desember 1899 hingga Oktober 1900, dia mengadakan perjalanan ke [[Jawa]] dan [[Sumatra]], dan dari Desember 1902 sampai Maret 1905, dia mengadakan perjalanan ke [[Minahasa]].
Baris 8:
Adriani juga menjadi salah satu sumber informasi bagi [[Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd]] dalam menentukan tempat-tempat yang akan dijadikan sebagai medan pekabaran Injil.<ref name="A. Sanda Rumpa'">A. Sanda Rumpa'.1992. Injil yang Dinamis. Jakarta: Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, hal. 47-57</ref> Mengenai metode pekabaran Injil, Adriani lebih memilih untuk melakukan penginjilan kepada orang-orang yang masih menganut agama suku, sebab menurut Adriani, melakukan penginjilan kepada orang-orang yang sudah menganut agama Islam akan menghadapi kendala yang lebih besar.<ref name="S. C. Graaf van Randwijk"/> Pada saat itu, Adriani bekerja sama dengan [[A.C. Kruyt]] memetakan rumpun suku [[Toraja]] yang meliputi [[Rantepao]], [[Makale]], [[Palopo]], [[Mamasa]], [[Palu]] dan [[Poso]], dengan kata lain hampir meliputi seluruh daerah [[Sulawesi Tengah]]. <ref name="Andarias Kabanga'">Andarias Kabanga'. 2002. Manusia Mati Seutuhnya. Yogyakarta: Media Pressindo. hal.1</ref>
 
Adriani merupakan salah satu ''zendeling''penginjil Belanda yang pertama-tama datang ke daerah Sulawesi Selatan, dan oleh karena itu, dia selalu membimbing setiap zendeling-zendelingpenginjil Belanda yang baru tiba di Nusantara.<ref name="Anthonia A. van de Loosdrecht-Muller">Anthonia A. van de Loosdrecht-Muller. 2005. Dari Benih Terkecil Tumbuh Menjadi Pohon. Jakarta: BPS Gereja Toraja. hal.15-16.</ref> DaDia juga yang membimbing zendelingpenginjil pertama yang datang ke Tana Toraja, [[Antonie Aris van de Loosdrecht]].<ref name="Anthonia A. van de Loosdrecht-Muller"/> Dia dan keluarganya bahkan menjemput langsung para [[zendeling]]penginjil dan keluarganya, termasuk ketika dia menjemput [[Antonie Aris van de Loosdrecht]] dan keluarganya ketika tiba di [[Pelabuhan Tanjung Priok]].<ref name="Anthonia A. van de Loosdrecht-Muller"/> Dia selalu menekankan kepada para zendelingpenginjil baru khususnya yang bekerja di daerah Toraja-Poso agar tidak cepat-cepat langsung ke inti pemberitaan [[Injil]].<ref name="Anthonia A. van de Loosdrecht-Muller"/> Dia bercerita bahwa orang-orang [[Toraja]] sangat suka bercerita, dan oleh karena itu, metode ini sangat disarankannya.<ref name="Anthonia A. van de Loosdrecht-Muller"/> Mengajak orang-orang Toraja untuk bercerita, maka mereka akan tahan hingga berjam-jam duduk untuk bercerita.<ref name="Anthonia A. van de Loosdrecht-Muller"/> Penekanan mengenai metode penginjilan yang disarankan oleh Adriani ini dapat dilihat dalam salah satu surat yang ditulis oleh [[Antonie Aris van de Loosdrecht]] tertanggal 5 oktober 1913, yang diterbitkan dalam Alle den Volcke Volume 7.<ref name="Anthonia A. van de Loosdrecht-Muller"/>
 
== Kematian ==