Mentalitas gerombolan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hape~idwiki (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 1:
'''Mentalitas gerombolan''' atau '''mentalitas ikut-ikutan''' adalah pola pikir manusia yang dipengaruhi teman-temannya untuk meniru perilaku, mengikuti tren, dan/atau membeli barang tertentu. Contoh mentalitas gerombolan adalah tren [[pasar saham]], [[takhayul]], dan dekorasi rumah. Psikolog sosial juga mempelajari [[kecerdasan kelompok]], [[kebijaksanaan kerumunan]], dan [[pengambilan keputusan tersebar]].
 
== Sejarah ==
Mentalitas gerombolan dan [[perilaku gerombolan]] merupakan alasan utama manusia membentuk suku, berpindah tempat bersama-sama, dan membangun pasar dan lahan pertanian. Gagasan "[[kecerdasan bersama|pikiran kelompok]]" atau "[[perilaku gerombolan]]" pertama kali dipaparkan pada abad ke-19 oleh psikolog sosial Perancis, [[Gabriel Tarde]] dan [[Gustave Le Bon]]. Perilaku gerombolan dalam masyarakat juga dipelajari oleh [[Sigmund Freud]] dan [[Wilfred Trotter]]. Buku Trotter, ''[[Instincts of the Herd in Peace and War]]'', adalah buku klasik dalam bidang psikologi sosial. Buku ''[[The Theory of the Leisure Class]]'' karya [[Thorstein Veblen]] menggambarkan individu yang meniru anggota kelompok dengan status sosial yang lebih tinggi melalui [[perilaku konsumen]]nya. Dalam ''[[The Tipping Point]]'', [[Malcolm Gladwell]] faktor budaya, sosial, dan ekonomi dalam menentukan tren perilaku konsumen. Pada tahun 2004, kolumnis keuangan ''[[The New Yorker]]'' [[James Suroweicki]] menerbitkan ''[[The Wisdom of Crowds]]''.
 
Bidang akademik abad ke-21 seperti pemasaran dan keuangan perilaku berusaha mengidentifikasi dan memprediksi perilaku investor yang rasional dan irasional. Ilmuwan yang meneliti hal ini adalah [[Daniel Kahneman]], [[Robert Shiller]], [[Vernon L. Smith]], dan [[Amos Tversky]]. Didorong oleh reaksi emosional seperti [[kerakusan dan ketakutan]], investor cenderung melakukan pembelian dan penjualan saham dengan tergesa-gesa sehingga menciptakan [[gelembung ekonomi|gelembun]] dan [[kejatuhan pasar saham]]. Akibatnya, perilaku gerombolan diteliti lebih dalam oleh para pakar keuangan perilaku agar bisa memperkirakan krisis ekonomi selanjutnya.<ref>Fromlet, Hubert. "Predictability of Financial Crises: Lessons from Sweden for Other Countries." Business Economics 47.4 (2012): 262-72. ProQuest. Web. 15 Sep. 2014.</ref>
 
== Lihat pula ==
{{colbegin||20em}}
* [[Anonimitas]]
Baris 38:
{{colend}}
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
=== Bacaan lanjutan ===
* Bloom, Howard, ''The Global Brain: The Evolution of Mass Mind from the Big Bang to the 21st Century''. (2000) John Wiley & Sons, New York.
* Freud, Sigmund's ''Massenpsychologie und Ich-Analyse'' (1921; English translation ''[[Group Psychology and the Analysis of the Ego]]'', *1922). Reprinted 1959 Liveright, New York.
* Gladwell, Malcolm, ''The Tipping Point: How Little Things Can Make a Big Difference''. (2002) Little, Brown & Co., Boston.
* Le Bon, Gustav, ''Les Lois psychologiques de l'évolution des peuples''. (1894) [[National Library of France]], Paris.
* Le Bon, Gustave, ''The Crowd: A Study of the Popular Mind''. (1895) Project Gutenberg.
* McPhail, Clark. The Myth of the Madding Crowd (1991) Aldine-DeGruyter.
* Trotter, Wilfred, ''Instincts of the Herd in Peace and War''. (1915) Macmillan, New York.
* Suroweicki, James: ''The Wisdom of Crowds: Why the Many Are Smarter Than the Few and How Collective Wisdom Shapes Business, Economies, *Societies and Nations''. (2004) Little, Brown, Boston.
* Sunstein, Cass, ''Infotopia: How Many Minds Produce Knowledge''. (2006) Oxford University Press, Oxford, United Kingdom.
 
== Pranala luar ==
{{wikiquote}}
* [http://www.npr.org/templates/story/story.php?storyId=3806781 James Suroweicki] and ''[[The Wisdom of Crowds]]'' on [[NPR]]
Baris 59:
{{Konformitas}}
 
[[CategoryKategori:Majas]]
[[CategoryKategori:Perilaku manusia]]
[[CategoryKategori:Proses kelompok]]