Proyek Abakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Clean up, replaced: nomer → nomor using AWB
Baris 3:
==Sejarah==
[[Berkas:ak74assault.jpg|thumb|right|300px|Senapan serbu [[AK-74]].]]
Sekitar tahun 1960an pengembangan senjata api menggunakan peluru kaliber yang kecil mulai dilakukan. Hal ini didasari pihak Amerika Serikat setelah [[Perang Dunia II|perang dunia ke dua]] bahwa petempuran yang telah dan akan terjadi lebih membutuhkan senapan untuk pertempuran jarak dekat dengan kapasitas peluru yang besar, daripada senapan dengan jangkauan yang lebih jauh dengan kaliber yang besar. Berdasar akan hal itu [[NATO]] pada tahun 1963 kemudian membuat peluru [[5,56 x 45 mm NATO|5,56 x45 mm]] untuk menggantikan peluru [[7,62 x 51 mm NATO|7,62 x51 mm]].
 
Dari pihak [[Uni Soviet]] ([[Rusia]]) juga mengembangkan senapan [[AK-74]] untuk menggantikan [[AK-47]] yang menggunakan peluru [[5,45 x 39 mm]]. Pada perkembangannya AK-74 ini mempunyai kelemahan akurasi pada pertempuran jarak dekat.
 
==Spesifikasi==
Pihak Soviet menyadari bahwa pertempuran modern membutuhkan senapan dengn kemampuan jarak pendek dan akurasi tinggi pada posisi menembak yang beragam (berdiri, jongkok dan tiarap). Peningkatan akurasi merupakan hal yang paling diperhatikan dalam pengembangan senapan pengganti AK-74, dan kemampuannya harus 1,5 sampai 2 kali lipat dari kemampuan AK-74 hal ini dituangkan dalam ROC (''Required Operational Capability''; (Standar Kemampuan Operasional) pada tahun 1981 oleh ''Commission of the Council of Ministers'' Uni Soviet dengan nomernomor 280 27.08.81 sebagai standararisasi industri militer.
 
Kerumitan produksi dan pengembangan senjata api modern dipecah dengan dibaginya porsi pengembangan kepada perusahaan pembuat senjata api Rusia antara lain TsKIB SOO (anak perusahaan [[KBP Instrument Design Bureau]]), Kovrovskogo ''mechanical'' dan [[Izhmash]], ketiga perusahaan tersebut mendapatkan arahan langsung dari [[TsNIITochMash]] (Institusi Pusat Pengembangan Mesin Presisi) untuk membuat purwarupa pada tahun 1984.
Baris 57:
Perancang diberikan waktu tiga bulan untuk memperbaiki senapan mereka setelah uji coba kedua ini. Dua senapan tercatat melakukan perbaikan yaitu ASM pada bagian konstruksi dan CRA-1.
 
Pengembangan selanjutnya dibatasi hanya pada pengembangan ujung laras senapan. Dari hasil uji coba yang telah dilakukan, terlihat bahwa pengembangan TKB-0111, AEK-971 dan CRA tidak menjanjikan untuk dilanjutkan.
 
==Hasil uji coba dan keputusan==