Diah Hadaning: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 22:
'''Diah Hadaning''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Jepara|Jepara]], [[Jawa Tengah]]|4|5|1940}}) adalah [[sastrawan|sastrawati]] berkebangsaan Indonesia. Sejak muda, Diah Hadaning sudah bergelut di dunia sastra. Puisi-puisinya kebanyakan mengangkat tema anti-perbedaan suku, ras, agama, dan antar-golongan. Salah satu karyanya diterjemahkan ke dalam bahasa [[Inggris]] oleh Kementrian Luar Negeri [[Republik Indonesia]] dan dibacakan di hadapan presiden [[Nelson Mandela]] saat kali pertama berkunjung ke [[Indonesia]] ([[1990]]).<ref>''[http://entertainment.kompas.com/read/2008/07/07/1210012/penyair.indonesia.persembahkan. Entertainment Kompas]'' diakses 20 Februari 2015</ref><ref>''[http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/berita/346/Penyerahan%20Piagam%20Penghargaan%20Muri%20Kepada%20Penyair%20Diah%20Hadaning Badan Bahasa Kemendikbud]'' diakses 20 Februari 2015</ref> Puisinya "Lapar I", "Lapar II", "Lapar III" dan "Orang kecil - Orang besar" diterjemahkan juga ke bahasa Rusia <ref>Покорять вышину. Стихи поэтом Малайзии и Индонезии в переводах Виктора Погадаева. Оформление художника Юсофа Гаджи. М.: Ключ-С, 2009, с. 97-99</ref>
 
== Latar belakang ==
Diah Hadaning lahir di [[Kabupaten Jepara|Jepara]], [[Jawa Tengah]] dalam lingkungan keluarga [[Jawa]]. Itulah yang akhirnya berpengaruh terhadap karya-karya yang dihasilkan, lebih merupakan pengendapan intuisi yang dituangkan dalam bentuk fiksi yang lebih sering bertema filosofi hidup, utamanya [[kejawen]]. Diah menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Pekerja Sosial jenjang program diploma 2, lulus tahun [[1960]]. Selebihnya dia mengikuti kursus jurnalistik di [[Jakarta]] ([[1988]]) dan kursus teater di Kuningan, Jakarta ([[1996]]). Keterlibatannya di mingguan ''Swadesi'' Jakarta, diawali oleh proses kreatifnya yang cukup bagus, di mana saat itu, karya Diah sering dimuat di ''Swadesi'', sehingga akhirnya dia berketetapan hati bergabung sebagai salah satu redakturnya, tahun [[1986]]. Dari situlah nama Diah mulai dikenal di kancah kesusastraan Indonesia. Di samping berkarya, Diah juga mendirikan sejumlah komunitas seni untuk menggairahkan kehidupan apresiasi seni di tengah kalangan muda. Namanya juga pernah tercatat di sejumlah organisasi antara lain sebagai dewan pendiri Komunitas Sastra Indonesia ([[1996]]), pengurus wanita penulis Indonesia ([[2007]]-sekarang), pengurus Teater Oncor, bersama [[Ray Sahetapy]] ([[1997]]-[[2000]]), pendiri dan pengelola Warung sastra DIHA ([[1987]]-sekarang), dan anggota komite sastra [[Dewan Kesenian Jakarta]]. Di usianya yang sudah senja ini, Diah masih terus berkarya dan menyambangi berbagai perhelatan kesenian baik dalam maupun luar negeri. Bahkan pusat dokumentasi [[sastra]] [[H.B. Jassin]] di kompleks [[Taman Ismail Marzuki]] menyimpan karya-karya Diah Hadaning.<ref>''[http://store.tempo.co/foto/detail/P0602200800100/hadaning-diah-membaca-puisi Tempo.co]'' diakses 20 Februari 2015</ref><ref>''[http://www.amazon.com/Diah-Hadaning/e/B001JOEOFI Amazon.com]'' diakses 20 Februari 2015</ref>
 
== Karier ==
 
* Pengajar pada sekolah tunanetra Dristarastra Cabang [[Semarang]] ([[1962]]).
Baris 32:
* Redaktur budaya tabloid ''Eksponen'' Jakarta, [[1998]]–[[1999]]
 
== Bibliografi ==
=== Puisi ===
 
* Kabut Abadi (bersama Putu Bawa Samar Gantang, Lesiba Bali, [[1979]])
Baris 50:
* Dari Negeri Poci 3 ([[1996]])
 
=== Prosa ===
 
* Musim Cinta Andreas (novel pop, Cita, Bandung, [[1980]])
Baris 58:
* Lukisan Matahari (kumpulan cerpen, Bentang, Yogyakarta, [[1993]])
 
== Penghargaan ==
 
* GAPENA Malaysia untuk kumpulan puisinya, ''Surat dari kesa'' ([[1980]]).
Baris 66:
* Rekor [[MURI]] dengan kategori Penulis antologi puisi tertebal pada usia tertua, 700 halaman pada Usia 70 tahun ([[2010]]).
 
== Lihat pula ==
 
* [[Sastra Indonesia]]