Tata nama biologi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Perubahan kosmetika
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13:
 
* Nama genus selalu diawali dengan [[huruf kapital]] (huruf besar, ''uppercase'') dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (huruf kecil, ''lowercase'').
* Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografitipo yang menyertainya (artinya, suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut:
** Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh: ''Glycine soja'', ''Pavo muticus''. Perlu diperhatikan bahwa cara penulisan ini adalah konvensi yang berlaku saat ini sejak awal [[abad ke-20]]. Sebelumnya, seperti yang dilakukan pula oleh Carolus Linnaeus, nama atau epitet spesies diawali dengan huruf besar jika diambil dari nama orang atau tempat.
** Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies. {{br}}
Baris 19:
* Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung.
:Contoh pada suatu judul: "Pengujian Daya Tahan Kedelai (''Glycine max'' Merr.) Terhadap Beberapa Tingkat Salinitas". (Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari autoritas (dalam contoh ini [[E.D. Merrill]]) yang hasil karyanya diakui untuk menggambarkan ''Glycine max''. Nama ''Glycine max'' diberikan dalam judul karena ada spesies lain, ''Glycine soja'', yang juga disebut kedelai.).
* Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh: ''Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (''Rafflesia arnoldiiarnoldi''). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai ''R. patma'', dengan ukuran bunga yang lebih kecil''.
:Sebutan ''E. coli'' atau ''T. rex'' berasal dari konvensi ini.
* Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh: ''Canis'' sp., berarti satu jenis dari genus ''Canis''; ''Adiantum'' spp., berarti jenis-jenis ''Adiantum''.
* Sering dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau "subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum diidentifikasi. Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk jamaknyamudahnya "sspp." atau "subspp."
* Singkatan "cf." (dari ''confer'') dipakai jika identifikasi nama belum pasti. Contoh: ''Corvus'' cf. ''splendens'' berarti "sejenis burung mirip dengan gagak (''Corvus splendens'') tapi belum dipastikan sama dengan spesies ini".
* Penamaan [[fungi]] mengikuti penamaan [[tumbuhan]].