Ilmu sosial profetik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pranala Luar
Borgx (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{gabungkepada|Sosiologi Profetik}}
Ilmu Sosial Profetik atau biasa disingkat ISP adalah salah satu gagasan penting [[Kuntowijoyo]]. Baginya, ilmu sosial tidak boleh berpuas diri dalam usaha untuk menjelaskan atau memahami realitas dan kemudian memaafkannya begitu saja tapi lebih dari itu, ilmu sosial harus juga mengemban tugas transformasi menuju cita-cita yang diidealkan masyarakatnya. Ia kemudian merumuskan tiga nilai dasar sebagai pijakan ilmu sosial profetik, yaitu: humanisasi, liberasi dan transendensi. Ide ini kini mulai banyak dikaji. Di bidang sosiologi misalnya muncul gagasan [[Sosiologi Profetik]] yang dimaksudkan sebagai sosiologi berparadigma ISP.
 
 
== Kegelisahan Keilmuan ==
 
Bagi [[August Comte]], sang pencipta istilah “[[sosiologi]]”, sosiologi adalah puncak perkembangan [[positivisme]]. Tak heran jika kemudian ilmu yang satu ini berkembang dengan corak yang sangat positivistik. Sebenarnya Comte tidak sedang mengarahkan sosiologi untuk menjadi positivistik, ia hanya menyuarakan kecenderungan zaman. Di masanya, positivisme menjadi ukuran sahih tidaknya ilmu pengetahuan. Ilmu alam menjadi model bagi orientasi ilmu tentang masyarakat yang sebelum Comte disebut sebagai “fisika sosial”, atau ilmu pengetahuan alam tentang masyarakat. Proses-proses sosial tidak lagi dianggap sebagai produk kegiatan manusia yang bebas, tapi sebagai suatu peristiwa alam. <ref> L. Laeyendecker, Tata, Perubahan dan Ketimpangan: Suatu Pengantar Sejarah Sosiologi, (Orde, Verandering, Ogelijkheid: Een Inleiding in De Geschiedenis van De Sociologie), alih bahasa Sumekto, Jakarta: Gramedia, 1983, hlm. 137.</ref>
 
Baris 55 ⟶ 53:
 
Bagi Kuntowijoyo, kesadaran dalam ISP diletakkan di atas basis material. Dengan ini Ilmu Sosial Profetik berniat untuk menjadi paradigma baru. Marxisme menawarkan paradigma baru dengan kaidahnya mengenai structure (basis material) dan superstructure (kesadaran) dengan menyatakan bahwa structure menentukan superstructure. Feminisme menyatakan bahwa seks (jenis kelamin) menentukan kesadaran. Ilmu Sosial Profetik membalikkan rumusan ini dengan meletakkan kesadaran (superstructure) di atas basis material (structure). Kuntowijoyo yakin bahwa pandangan ini akan begitu banyak pengaruhnya dalam lapangan ilmu sosial dan humaniora.
 
 
== Catatan kaki ==
 
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
 
== PRANALA LUAR ==
 
* [http://sosiologiprofetik.wordpress.com/ Sosiologi Profetik di Wordpress]
* [http://sosiologiprofetik.blogspot.com/ Sosiologi Profetik di Blogspot]
 
 
[[Kategori:Ilmu sosial]]