Mangkunegara III: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 70:
B.R.M. Sarengat memasuki pendidikan Kadet Mangkunegaran saat berusia 15 tahun. Ketika diangkat menjadi [[Letnan Kolonel]] di [[Legiun Mangkunegaran]] pada Sabtu Pon tanggal 14 Dulkangidah 1746 Jimakir, windu Adi (14 September 1819), ia mendapat gelar '''K.P. Riya''' pada usia 18 tahun (Jawa). Saat berusia 20 tahun, ia resmi disiapkan sebagai calon penerus tahta kerajaan, dengan gelar wisuda '''Pangeran Arya Prabu Prangwadana''' pada Kamis Pon, 8 Jumadilawal 1749 th. Jimawal windu Adi (31 Januari 1822).
Pangeran Arya Prabu Prangwadana turut serta bersama kakeknya, Mangkunegara II, terlibat dalam [[Perang Jawa]] menghadapi perlawanan [[Dipanegara]] (1825-1830). Ia ditempatkan di perbatasan antara Mangkunegaran dan Kesultanan Yogyakarta yaitu di Desa Jatinom dan Kepurun (Klaten). Ia mendapat penghargaan bintang militer Willems Order kelas 4 atas kontribusinya dalam perang tersebut<ref name=silsilah/>.
 
== Pemerintahan ==
Baris 81:
Mangkunegara III memiliki minat besar terhadap kesenian [[wayang purwa]]. Pada masa pemerintahannya, kitab serat Dewa Ruci diperintahkannya untuk disalin kembali. Minat terhadap kesenian tersebut kemudian dilanjutkan oleh para penguasa Mangkunegaran selanjutnya, yang terus mengembangkan kebudayaan Jawa terutama pewayangan dan pedhalangan di keraton Mangkunegaran.
 
== Rujukan ==
{{reflist}}