Bahasa Belanda di Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RobotQuistnix (bicara | kontrib)
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 2:
'''[[Bahasa Belanda]]''' digunakan sebagai sebuah bahasa resmi di [[Nusantara]], ketika [[Belanda]] menjajah sebagian wilayah kepulauan ini. Bahasa Belanda bukan merupakan bahasa resmi lagi sejak Jepang masuk ke Indonesia pada tahun [[1942]]. Di wilayah [[Papua]], hal ini terjadi setelah penyerahan kekuasan [[Papua]] ke Republik Indonesia pada tahun [[1963]].
 
== Penggunaan dewasa ini ==
Bukan artinya setelah kemerdekaan Indonesia, bahasa Belanda tidak digunakan lagi. Bahasa Belanda merupakan sebuah bahasa sumber atau referensi yang sangat penting di Indonesia; beberapa dokumen pemerintahan penting dalam bahasa ini masih tetap berlaku secara resmi. Sebagai bahasa perdagangan, bahasa Belanda juga cukup penting, meski bahasa Inggris tentu jauh lebih penting.
 
Baris 13:
Bahasa Belanda jadi bagi bangsa Indonesia sungguh penting, terutama untuk bidang sejarah, linguistik, agraria, perhutanan, antropologi, dan hukum. Seringkali para ahli hukum diwajibkan bisa membaca bahasa Belanda. Banyak buku-buku hukum dan pemerintahan yang (belum) diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Bahkan pada beberapa tempat, seperti di [[Kota Depok]], bahasa Belanda masih merupakan bahasa dominan. Kemudian sekelompok [[waria]] di Jakarta menggunakan bahasa ini sebagai bahasa rahasia.
 
== Sejarah ==
=== Masa VOC ===
Penggunaan bahasa Belanda hanya terjadi agak lambat di daerah jajahan mereka. Semasa [[VOC]], bahasa Belanda hampir tidak ada artinya. Selain itu banyak daerah memang belum dikenal atau dijelajahi mereka.
 
Mereka yang bisa berbahasa Belanda memiliki hak-hak lebih banyak. Budak yang bisa berbahasa Belanda boleh memakai topi dan wanita pribumi yang bisa berbahasa Belanda boleh menikah dengan orang Eropa.
[[GambarBerkas:nederlandsch_indie_1893.jpg|thumb|right|450px|Hindia-Belanda]]
 
Di Maluku dan di [[Batavia]] didirikan sekolah-sekolah Belanda. Tetapi tidak semua orang boleh bersekolah di sana: jumlah sekolah tidak banyak dan hanya kaum elit yang diperbolehkan masuk. Di sekolah mereka menuturkan bahasa Belanda namun di rumah biasanya sejenis [[bahasa Melayu]] atau [[bahasa Jawa]].
 
=== Abad ke-20 ===
[[Bahasa Melayu]] menjadi semakin penting, dan merupakan [[lingua franca]] di beberapa jajahan tetangga seperti [[Malaka]], [[Singapura]] dan [[Brunei]]. Sejak abad ke-20 bahasa Belanda semakin menyebar di Indonesia dan banyak digunakan untuk percakapan sehari-hari. Pada 1942, ketika Jepang menduduki [[Hindia-Belanda]], mereka melarang penggunaan bahasa Belanda dan hanya memperbolehkan bahasa Asia, seperti bahasa Indonesia dan [[bahasa Jepang]].
 
=== Setelah kemerdekaan ===
Setelah kemerdekaan Indonesia, masih banyak yang menuturkan bahasa Belanda di Indonesia. Jika seseorang bisa berbahasa Belanda, maka di beberapa tempat, ini artinya ia mengecap pendidikan yang baik.
 
Meski orang Indonesia menjadi menentang Belanda dengan sengit setelah [[Aksi Polisionil]] Belanda, masih banyak yang dengan hormat memandang bahasa Belanda. Juga presiden [[Soekarno]], sang presiden pertama dan proklamator Republik Indonesia tetap menggunakan bahasa Belanda dan membaca buku-buku Belanda. Bahasa Belanda masih tetap hidup di Belanda. Setelah tahun 1949, mereka masih tetap berada di [[Papua]]. Namun Soekarno menganggap daerah ini juga merupakan bagian integral Negara Kesatuan Republik Indonesia dan bernegosiasi dengan bangsa Belanda. Di sekolah-sekolah di Papua, banyak warga lokal yang mempelajari bahasa Belanda.
 
== Pengaruh bahasa Belanda terhadap bahasa Indonesia ==
Bahasa Belanda juga banyak mempengaruhi bahasa Indonesia dan bahasa Jawa serta bahasa-bahasa Nusantara lainnya. Kata-kata pinjaman dalam bahasa Indonesia antara lain adalah:
 
Baris 45:
*''abésé (alfabet), air ledeng (leidingwater), arbai (aardbei), ateret (achteruit), besenegeng (bezuiniging), buku (boek), dasi (stropdas), dopercis (doperwten), dus (douche), efisen (efficiënt),amplop (enveloppe), fakultas kedokteran (medische faculteit), gaji (gage), gemente (gemeente), hasyis (hasjies), hopagen (hoofdagent), insinyur (ingenieur), interpiu (interview), kakus (wc), keker (verrekijker), keroket (kroket), klep knalpot (uitlaatklep), komunis (communist), kopor (koffer), koterek (kurketrekker), lengseng (lezing), masase (massage), netral (neutraal), om (oom), ongkos (onkosten), otobos (autobus), pakansi (vakantie), pipa (pijp), puisi (poëzie), rebewes (rijbewijs), sakelek (zakelijk), stasiun (station), teh (thee), wese (wc), zeni (genie).''
 
== Pengaruh bahasa Indonesia/Melayu pada bahasa Belanda dan Afrikaans ==
Di sisi lain bahasa Belanda juga mengenal kata-kata pinjaman dari bahasa Indonesia/Melayu. Beberapa di antaranya ada hubungannya dengan makanan:
*''nasi, saté, sambal, pi(e)sang'' (juga terdapat dalam [[bahasa Afrikaans]]).
Baris 54:
* ''baar'' (dari "baru"), ''piesang'', ''baie'' (dari kata "banyak").
 
== Bahasa Kreol Belanda di Jawa ==
Ada pula beberapa [[bahasa kreol]] yang dewasa ini terutama dipertuturkan di Belanda namun akan punah, karena generasi pertama bangsa Indo di Belanda mulai habis. Bahasa-bahasa ini adalah ''[[Petjoh]]'' dan ''[[Javindo]]''.
 
== Sumber ==
* Artikel di [[:nl:Nederlands in Indonesië|nl:]] versi 31 jul 2006 13:39 Meursault2004
 
== Pranala luar ==
* {{nl}} [http://taalunieversum.org/agenda/579/ Congres '35 jaar studie Nederlands in Indonesië']
* {{nl}} [http://www.neder-l.nl/bulletin/2005/02/050222.html Congres '35 jaar studie Nederlands in Indonesië']
Baris 67:
[[Kategori:Bahasa Belanda]]
[[Kategori:Hindia-Belanda]]
 
 
[[nl:Nederlands in Indonesië]]