Oikumenisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di masa + pada masa , -Di masa +Pada masa )
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 22:
Sampai dengan diadakannya [[Konsili Vatikan II]], hubungan antara [[gereja Katolik Roma]] dan tradisi-tradisi Kristen yang lain dapat dikatakan terputus. Pandangan tradisional gereja Katolik Roma adalah "tidak ada keselamatan di luar Gereja (Katolik)". Sesungguhnya, keyakinan inipun terjadi pada dua belah pihak. Akibatnya, sebelum Konsili ini, ekumenisme hanya dibedakan dari tingkat penginjilan (''evangelization''). Konsil Vatikan II memulai zaman baru untuk mengupayakan persatuan antara Roma dan tradisi-tradisi dogmatik yang lain. Inisiatif baru ekumenisme ini merangkul inklusivisme agamawi sebagai sejalan dengan tujuan utama ekumenisme Katolik, dan secara simultan menjauhkan diri dari pluralisme sebagai keadaan ideal persatuan Kristen. Dua dokukmen utama merangkum perspektif Katolik Roma terhadap ekumenisme:
 
* [[Unitatis Redintegratio]] ("Re-integrasi Persatuan": ''Vatican II's Decree on Ekumenisme'' — [[21 November]], [[1964]], [[Pope Paulus VI]])
* [[Ut Unum Sint]] ("Agar Mereka Menjadi Satu": ''Papal encyclical on Commitment to Ekumenisme'' — [[25 Mei]], [[1995]]) [[Paus Yohanes Paulus II]]
 
Tujuan akhir tugas ekumenikal Katolik yang diatur dalam dokumen-dokukmen ini tidak lain adlah komuni yang lengkap dan penuh kesadaran dari semua orang Kristen, atau sesungguhnya, seluruh umat manusia, dalam satu iman dan satu Gereja Kristen, dimulai dari konversi umat Katolik. Ekumenisme pada dasarnya adalah pembaharuan Katolik.