Bumiayu, Brebes: Perbedaan antara revisi

Untuk mengurangi kemacetan di kota Bumiayu, Pemerintah Kabupaten Brebes membangun jalan Lingkar Selatan, yang dibangun di sebelah timur wilayah perkotaan Bumiayu. Jalan tersebut terbentang mulai dari Talok hingga Pagojengan Kecamatan [[Paguyangan, Brebes|Paguyangan]] dan melintas di bawah jembatan kereta api Sakalimolas.

 

Nama Bumiayu diberikan oleh Adipati Anom ([[Amangkurat II]]) dalam pelariannya ke [[Kabupaten Tegal|Tegal]], karena di daerah ini ia bertemu dengan penduduk sekitar yang berparas cantik ({{lang-jv|ayu}}).

 

# [[Adisana, Bumiayu, Brebes|Adisana]]

# [[Bumiayu, Bumiayu, Brebes|Bumiayu]]

Agama lain yang dianut adalah [[Protestan]], [[Katolik]], [[Hindu]], [[Buddha]], [[Konfusianisme|Kong Hu Cu]], dan puluhan aliran kepercayaan. Penduduk Bumiayu dikenal dengan sikap tolerannya. Sebagai contoh di daerah pusat pebelanjaan kota bumiayu, bisa dijumpai penganut agama Katolik dan ada gereja di dekat kantor polisi.

 

{| class="wikitable" style="float: right; margin: .5em 0 .5em 1em;"

|-

|}

 

Beberapa tampat wisata di Bumiayu diantaranya:[Pemandian air panas Paku Jati]] dan [[Buaran]].

 

# [[Kaligua]] tempat wisata [[Agrobisnis]]

# [[Waduk Penjalin]] waduk pensuplai [[Air]] untuk perairan di kabupaten brebes

# [[Shopping centre]] pusat perbelanjaan bumiayu yang terbentang dari tonjong sampai peguyangan. centra perdagangan berada di bumiayu pusat/ kecamatan bumiayu

 

Makanan khas dari kota ini hampir sama dg yang ada di kota [[purwokerto]] adalah

[[Berkas:Mendoan.jpg|right|thumb|250px|Mendoan]]

Bumiayu juga terdapat sejumlah pondok pesantren, diantaranya :

* Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Tegong, Jatisawit, Bumiayu

* Pondok Pesantren Shofwatussu'ada di Krajan, Bumiayu

* Pondok Pesantren An-Nuriyah

* Pondok Pesantren Matholi'ul Hikmah Penanjung Pruwatan