Surat Batak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tonggeret (bicara | kontrib)
k penambahan aksara batak
Tonggeret (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
|sample_desc= Huruf-huruf dalam Surat Batak. Variasi dalam aksara Karo, Toba, Dairi, Simalungun, dan Mandailing dicampur.
}}
'''Surat Batak''' (<b>[[Batak Toba|Toba]]</b>:{{batk|ᯘᯮᯮᯒᯖ᯲ ᯅᯖᯂ᯲}}, <b> [[BatakSuku Karo|Karo]]</b>: {{batk|ᯘᯬᯒᯗ᯳ ᯆᯗᯂ᯳}}, <b>[[Batak Simalungun|Simalungun]]</b>: {{batk|ᯙᯮᯮᯓᯖ᯳ ᯅᯖᯃ᯳}}, <b>[[Batak Pakpak|Pakpak]] </b>: {{batk|ᯘᯮᯒᯗ᯲ ᯅᯗᯂ᯲}}, <b>[[Batak Mandailing| Mandailing]]</b>: {{batk|ᯚᯮᯒᯖ᯲ ᯅᯖᯄᯱ᯲}}) adalah nama [[huruf|aksara]] yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa Batak yaitu bahasa Angkola-Mandailing, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, dan Toba. Surat Batak masih berkerabat dengan aksara Nusantara lainnya seperti [[Surat Ulu]] di Bengkulu dan Sumatra Selatan, [[Surat Incung]] di Kerinci, dan [[Had Lampung]] . Aksara ini memiliki beberapa varian bentuk, tergantung bahasa dan wilayah. Secara garis besar, ada lima varian Surat Batak di Sumatra, yaitu Angkola-Mandailing, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, dan Toba. Aksara ini wajib diketahui oleh para ''datu'', yaitu orang yang dihormati oleh [[suku Batak|masyarakat Batak]] karena menguasai ilmu sihir, ramal, dan penanggalan. Kini, aksara ini masih dapat ditemui dalam berbagai ''[[pustaha]]'', yaitu kitab tradisional masyarakat Batak.
 
== Ciri khas ==