Yakub (tokoh Al-Qur'an): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 62:
Setelah memiliki hak anak sulung dari Ishau, Ya'qub secara sah memperoleh keistimewaan sebagai anak sulung Ishaq. Sementara itu, nama Ishau semakin dikenal di antara penduduk Kana'an atas keberaniannya mengalahkan Namrudz seorang diri. Makam Ibrahim sering dikunjungi oleh Ishau lantaran ia menyesal tidak turut dalam perkabungan. Makam tersebut terletak di wilayah suku Hiti, yakni salah satu suku bangsa keturunan Kana'an. Sewaktu suku Hiti mendapati keberadaan Ishau di sekitar mereka, mereka hendak menikahkan putri-putri mereka kepada Ishau yang merupakan seorang cucu Ibrahim, agar Ishau menjadi sekutu bagi suku Kana'an tersebut dalam perang. Perkawinan ini menimbulkan kekecewaan mendalam bagi kedua orang tua Ishau. Melalui perkawinan ini, Ishau telah melanggar amanat dari Ibrahim yang pernah berwasiat agar keturunannya tidak kawin dengan orang dari keturunan Kana'an. Sepeninggal Ibrahim, Ya'qub berpindah ke rumah nabi [[Sam]], putra [[Nabi Nuh|nabi Nuh]], untuk memperdalam ilmu agama maupun ibadah kepada Allah.
 
Ishaq sering meratap ketika melihat putra kesayangannya turut dalam kebiasaan bangsa Kana'an yang meninggalkan kewajiban ibadah, bahkan melanggar pengajaran Ibrahim untuk selalu berpegang kepada perintah maupun bimbingan Allah. Diliputi kepedihan hati, Ishaq ditimpa penyakit berat disertai penglihatan mata yang memburuk. Menganggap bahwa penyakit ini merupakan pertanda kematian, Ishaq berniat untuk mewariskan berkat anugerah untuk putra sulungnya, Ishau, sebelum maut menjemput.<ref>Surah Al-Baqarah: 180-182</ref> Namun Ishaq belum mengetahui bahwa hak kesulungan pada Ishau telah beralih ke Ya'qub. Ishaq meminta putra sulungnya, Ishau, agar membuat hidangan daging untuk sang ayah sebelum melakukan pemberkatan. Sekalipun Ishaq menyebut Ishau sebagai putra sulung; akan tetapi Allah lebih berkenan terhadap kesalehan Ya'qub,<ref>Surah An-Nahl : 41-42, An-Nisa : 122-126, Fussilat : 30-31</ref> sehingga Allah mengutus sesosok malaikat agar membantu Ya'qub memperoleh hak sebagai pewaris berkat Ibrahim. Walau Ishaq tidak dapat mengenali putra sulungnya sewaktu Ya'qub menyerahkan hidangan daging kepada sang ayah; kehadiran malaikat Allah meyakinkan Ishaq agar memberkati Ya'qub. Selain itu, Ribkah juga turut memberkati Ya'qub, putra kesayangannya.<ref>[https://archive.org/details/legendsofjews01ginz THE LEGENDS OF THE JEWS]</ref>
 
Tatkala Ishau datang menemui sang ayah untuk menerima anugerah waris, Ishaq merasa bersalah bahwa ia telah memberkati orang yang bukan putra sulungnya, Ishau. Akan tetapi Ishaq berubah pikiran sewaktu Ishau menyatakan bahwa ia telah menjual hak anak sulung kepada Ya'qub, dengan demikian Ishaq menyadari bahwa Allah turut mengatur takdir yang sedang terjadi. Sebagaimana Allah berjanji mengaruniakan berkat ganda berupa karunia di dunia maupun Akhirat untuk Ibrahim, maka Ishaq memperoleh berkat tersebut sebagai pewaris utama atau "putra sulung" Ibrahim, yang kemudian berkat tersebut diwariskan kepada Ya'qub yakni "putra sulung" Ishaq. Ishau merasa sangat menyesal telah menjual hak kesulungan yang membuatnya seakan kehilangan harapan untuk mewarisi harta kekayaan ayahnya.<ref>Surah Al-Baqarah : 268</ref> Mendapati Ishau berupaya keras seraya sujud menyembah bahkan mengemis kepada sang ayah tentang bagian berkat warisan, pada akhirnya Allah berbelas kasihan serta memberi sebagian berkat bagi putra Ishaq ini.<ref>Surah Al-Baqarah : 126, As-Saffat : 12-13, At-Taubah : 59, Ali-Imran : 176-178, Al-Mu'minun : 61, Muhammad : 8-9, An-Nahl : 106-109, Hud : 15-16, Al-Mu'min : 1-22, Asy-Syura 17-22</ref>
Baris 96:
 
=== Israel dan putra-putranya ===
Dalam perjalanan menuju rumah Ishaq, Israel mendapat kabar bahwa Rahil melahirkan anak ketiga belas untuknya, yakni seorang putra bernama Bunyamin, walau Rahil meninggal setelah persalinan. Dengan demikian ia dapat menjadi leluhur kedua belas suku serta menggenapi nubuat untuk dirinya. Kedua belas putra Israel adalah Rubin, Simeon, Lawwy, Yahudah, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Zebulaon, Yisakhar, Yusuf dan Bunyamin. Sepeninggal Rahil, Israel sendiri yang harus mengurus Yusuf dan Bunyamin, sehingga putra-putra Rahil lebih diperhatikan melebihi putra-putra Israel yang lain. Sebagai nabi pilihan; Ya'qub dikaruniai Ilmu istimewa dari sisi Allah;<ref>Surah Yusuf : 68</ref><ref>''Sefer Yūḇāl'' 32:21-26</ref> sehingga mendapat nubuat bahwa Yusuf akan menjadi pertanda yang akan menyelamatkan kehidupan seluruh Bani Israel terhadap banyak kesusahan yang melanda juga Yusuf menjadi syarat penggenapan berkat Allah kepada Ibrahim dan Ishaq. Terlebih lagi, Israel mengetahui bahwa Perlindungan Allah telah menyertai Yusuf, oleh sebab itu Israel sangat mengutamakan keselamatan Yusuf.
 
Yusuf pernah mendapat mimpi nubuat yang bermakna bahwa kesebelas saudaranya beserta kedua orang tuanya akan bersujud di hadapan dirinya, bahkan Yusuf memahami makna mimpi ini adalah pertanda keistimewaan dirinya dibanding putra-putra Israel yang lain. Hal ini menimbulkan kebahagiaan pada diri Israel bahwa Yusuf mewarisi anugerah nubuat maupun berkat sebagaimana yang pernah dikaruniakan untuk Ibrahim dan Ishaq. Israel melarang Yusuf menceritakan mimpi ini kepada saudara-saudaranya, walau demikian rasa iri menyulut rasa benci pada diri saudara-saudaranya sehingga muncul niat jahat terhadap Yusuf.<ref>Surah An-Nisa : 32-33, Yusuf : 4-5</ref>