Tritunggal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yehezkielbs (bicara | kontrib)
k →‎Zaman Konstantin: Nonsense: "Setelah dua bulan". Konsili berlangsung kurang dari 1 bulan. https://en.wikipedia.org/wiki/First_Council_of_Nicaea
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 24:
 
== Perjanjian Lama ==
Suatu nama yang paling penting dalam [[Perjanjian Lama]] ialah '''יתרתיהוה''' ('''YHWH'''), nama [[Allah]] [[Israel]], yang ditemukan kurang lebih 6823 dalam [[Perjanjian Lama]]. Nama tersebut mungkin dulu diucapkan "Yahweh", tetapi menurutMenurut tradisi [[Yahudi]] nama Yang Mahasuci tersebut tidak boleh diucapkan untuk menghindari kemungkinan pelanggaraan [[Hukum Taurat]] dalam perintah yang ke-3 ("<font color=green>Jangan menyebut nama '''יתרת'יהוה'', Allahmu dengan sembarangan ...</font>" {{Alkitab|Keluaran 20:7}}). Oleh sebab itu, setiap kali terdapat kata '''יתרתיהוה''' dalam [[Alkitab]], orang [[Yahudi]] membacanya dengan kata '''אך׳ניאדני''' (Adonai) 'Tuhan'. Maka pada waktu Sarjana Yahudi membubuhi teks (sewaktu menyalin) [[Perjanjian Lama]] yang terdiri dari huruf-huruf mati dengan tanda-tanda vokal, kata '''יתרתיהוה''' dibubuhi dengan tanda vokal dari kata '''אך׳ניאדני''', karena itulah yang menjadi pengucapan dan alih pemikiran dari kata tersebut, untuk menjaga kesucian nama [[Allah]] [[Israel]]. Seandainya bentuk tersebut disalin langsung ke dalam huruf Latin maka hasilnya ialah kata "Yehovah".
 
Penjagaan kesucian [[Hukum Taurat]] ke-3 ini, membawa sejarah unsur penyalinan [[Alkitab]] khususnya [[Perjanjian Lama]] pada saat ini. Bukan hanya dalam unsur eksistensi [[Allah]] saja penyalinan ini dijaga kesuciannya, namun pada setiap unsur teks ke-Ilahian. Bahkan unsur pengucapan [[Mesias]] dan [[Roh Kudus]]pun dialihkan penulisannya dalam [[Perjanjian Lama]] untuk menjaga kekudusan [[Hukum Taurat]] yang ke-3.
Baris 31:
[[Berkas:Tetragrammaton scripts.png|thumb|right|137px|Tetragrammaton]]
* 1. Merujuk kepada kata '''ALLAH''' dalam pengertian [[Perjanjian Lama]]:
: '''יתרת''יהוה' [[YHWH]] (baca= ''adonay'') artinya [[Tuhan]] ({{Alkitab|Keluaran 20:2; Yeremia 31:31-34; Yunus 1:1,3; 2:10; Mazmur 100:1,5; 103:1; 117:2}}); '''אדנייהוהאדני יהוה''' (lafal= ''adonay elohim'') Tuhan Allah ([[Alkitab|Yehemia 37:3]]) '''יהוהצבאותיהוה צבאות'''; lihat '''צבא''';
: '''אל''' (lafal= ''él'') artinya [[Allah]], ilah ({{Alkitab|Yunus 4:2}}); '''אלהים''' (lafal = ''élohim'') artinya [[Allah]], ilah-ilah; '''אלוה''' (lafal= ''eloah'') ({{Alkitab|Keluaran 1:1-5; 20:1-3; Yeremia 31:33; Yunus 1:5,6; Mazmur 100:3}});
: '''עליון''' (lafal= ''élyon'') artinya: sifat 'atas, tinggi', sering dipakai sebagai sebutan Allah 'Yang Maha Tinggi' ({{Alkitab|Kejadian 14:18,20,22; Ulangan 26:19}});
Baris 38:
* 2. Merujuk kepada kata '''[[Mesias|MESIAS]]''' dalam pengertian [[Perjanjian Lama]]:
 
: '''כושית''משיח' (lafal= ''masyiakh'') artinya "yang diurapi" ([[Alkitab|1 Samuel 24:7]]);
: '''ארוןאדון''' (lafal= ''adon'') artinya "Tuan, Penguasa, Tuhan" ({{Alkitab|Kejadian 45:8; Mazmur 114:7}}); '''ארניאדני''' (lafal= ''adoni'' atau ''adonai'') artinya "Tuanku" ({{Alkitab|Bilangan 11:28}}). Dua unsur kata ini (''adon, adoni''), di dalam [[Perjanjian Lama]] terjemahan [[Bahasa Indonesia]] disatukan maknanya dengan "''adonai''" (arti= Tuhan)yang merujuk kepada [[Allah]], sehingga seluruh konteks kata [[Tuhan]] dalam [[Perjanjian Lama]] baik untuk rujukan kepada [[Mesias]] maupun kepada [[Allah]] menjadi sama. Hal ini disebabkan karena bahasa dan tulisan [[Ibrani]] yang jauh lebih tua dan kaya dalam unsur perkataan dan artinya, sedangkan dalam bahasa Indonesia memiliki arti perkataan dan pengucapan yang sama, sehingga banyak mengaburkan unsur rujukan [[Mesias]] dalam pelayanan dan pertemuanNya dengan para Nabi/Imam/Rasul dalam [[Perjanjian Lama]] terjemahan bahasa [[Indonesia]]. Apalagi bila dibaca oleh orang awam yang tidak mempelajari bahasa [[Ibrani]] secara otentik, ditambah nats-nats di dalam [[Perjanjian Lama]] banyak yang berupa syair-syair, lambang-lambang, perumpamaan-perumpamaan serta majas-majas kosa kata yang beragam bentuk pengalihan sehingga membututuhkan "kecerdasan Ilahi" (mengudang [[Roh Kudus]]) dalam membaca dan mencerna isinya. Sehingga dalam tradisi [[Yahudi]] tidak boleh sembarangan umat membaca dan menjelaskan makna dari isi kitab tersebut di atas mimbar bait suci selain para nabi-nabi, imam-imam, rasul-rasul yang diakui secara massal memiliki kepenuhan [[Roh Kudus]] atau ditunjuk [[Allah]];
: '''בצלבעל''' (lafal= '' ba'al '') artinya ' majikan, pemilik, tuan, suami' ({{Alkitab|Yeremia 31:32; Kejadian 20:3}});
: '''כולךמלך''' (lafal= ''mélékh atau malakh'') artinya 'raja, memerintah, penguasa' ({{Alkitab|Kejadian 36:31; Yunus 3:6; Amsal 30:22}})
: '''בכור''' (lafal= ''bekhor'') artinya "[anak] sulung" ({{Alkitab|Kejadian 4:4}}); '''בן''' (lafal= ''bén'') artinya "putra, keturunan, orang-orang", '''בין''' ({{Alkitab|Yunus 1:1; 4:10; Mazmur 128:6}}). Dua kata ini ''bekhor dan ben'' mengandung arti "anak sulung atau putra". Menurut keyakinan [[Yahudi]] kata ''bekhor'' di ucapkan dan disematkan oleh [[Adam]] kepada [[Mesias]] sebagai rasa cinta kasih dan penghormatan [[Adam]] kepada [[Mesias]], dan [[Mesias]] memberikan gelar kepada [[Adam]] sebagai '''Saudara-Nya''' (yang merujuk kepadada pelayanan [[Yesus Kristus]] di dunia yang menyebutkan bahwa diri [[Yesus]] yang tersulung dan umatNya adalah saudaraNya atau anak-anak [[Allah]]). [[Adam]] mengetahui alasan penciptaan dirinya, berawal dari "<font color=green>...karena begitu besar kasih [[Allah]] kepada ''ben'' (Putra-Nya= rujukan [[Mesias]])... - ...maka manusia ([[Adam]]) diciptakan menurut gambar dan rupa Kita...</font>" (''adon'' rujukan [[Mesias]]){{Alkitab|Kejadian 1:26-28}}. Karena hanya [[Mesias]]-lah '''Mahluk Surgawi''' satu-satunya yang memiliki gambar dan rupa (bentuk) sama seperti [[Adam]]. Inilah salah satu alasan [[Lucifer]], dalam melampiaskan misi dendamnya kepada [[Mesias]], dengan menjatuhkan [[Adam]] ke dalam dosa. [[Lucifer]] tahu bahwa [[Adam]] adalah wujud cinta kasih [[Allah]] terhadap [[Mesias]], dan [[Mesias]] sangat mencintai [[Adam]] dan menuangkan kasihNya secara penuh. Kejatuhan [[Adam]] ke dalam dosa yang mengundang kematiannya di alam maut serta menciptakan penghukuman '''Bapa/Abba''' terhadap dosa, mengundang "kesedihan yang tak terhingga" dari [[Mesias]] kepada [[Adam]]. Sehingga meletuslah pertempuran besar di [[Surga]] antara [[Mesias]] dan [[Lucifer]], yang mengakibatkan [[Lucifer]] dan malaikat-malaikat jahat diusir dari [[Surga]] sebelum bencana [[Air Bah]] terjadi di bumi. Begitulah sejarah dan keyakinan umat [[Yahudi]] sehingga penghormatan yang sangat tinggi disematkan juga kepada [[Mesias]] sebagai '''''Ben''''' atau '''Putra Allah''' (yang memang mereka mengetahui bahwa manusia adalah milik [[Mesias]] dan [[Mesias]]lah yang berjanji kepada [[Adam]] lewat permohonan kepada '''Bapa/Abba''' untuk menebus dosa '''Adam/manusia''' dari alam maut dan penyiksaan api yang kekal akibat dosa ). Namun '''Bapa/Abba''' menangguhkan hal tersebut, sampai saat [[Abraham]] bapak orang percaya yang telah lulus uji pada saat [[Abraham]] mau mengorbankan [[Ishak]] yang merupakan '''anak perjanjian''', sehingga [[Yakub]]/[[Israel]] menjadi ahli waris (janji penebusan [[Mesias]]) yang diteruskan kepada perjanjian [[Daud]] dengan [[Allah]] yang melahirkan [[Yesus Kristus]] sebagai perwujudan cinta kasih [[Mesias]] yang tak terhingga kepada '''Bapa/Abba''' serta [[Adam]] yang merupakan milikNya. Maka, [[Maria]] yang berkenan dihadapan [[Allah]] mengandung lewat '''ROH KUDUS''' yang merupakan wujud '''''Ben/Putra Allah''''', untuk menggenapi misi penebusan dosa [[Adam]](seluruh umat [[manusia]]). [[Allah]] yang mengatur itu semua, serta mengakuinya di dalam [[Injil]] bahwa [[Yesus]] adalah PutraNya yang sangat dikasihi, dan kata ''Ben'' jugalah yang disematkan oleh para malaikat di [[Surga]] kepada [[Mesias]] jauh sebelum penciptaan [[manusia]]. Dari sejarah dan keyakinan serta fakta-fakta yang ada di dalam [[Alkitab]] inilah membawa konteks '''Tritunggal''' dalam makna '''ALLAH ANAK''' yang merujuk kepada '''MESIAS'''.
 
*3. Merujuk kepada kata '''ROH KUDUS/ROH ALLAH''' dalam pengertian [[Perjanjian Lama]]:
 
: '''קרושקדוש''' (lafal= ''qadosy'') artinya "sifat kudus, khusus", juga ditulis '''קרשקדש''' ({{Alkitab|Keluaran 29:31}});
: '''ךןתאלהים רוח אלהים''' (lafal= ''ruakh elohim'') artinya 'Roh Allah, nafas Allah, angin Allah' '''ךןתקרוש רוח הקדש''' (lafal= ''ruakh qadosyha'qodesy'') yang artinya 'Roh Kudus' ({{Alkitab|Kejadian 1:2; Yehezkiel 37:1-14; Yunus 1:4; Zakharia 4:6}}), arti kata ini memiliki arti yang sangat penting dalam sejarah manusia, menurut keyakinan [[Yahudi]] dan fakta sejarah di [[Alkitab]] Allah Roh Kudus memiliki peranan yang sangat dekat dengan manusia. Selain dijelaskan di dalam Alkitab baik dalam [[Perjanjian Lama]] dan [[Perjanjian Baru]] bahwa tubuh manusia adalah Bait Allah ('''ביתאלהיםבית אלהים''' lafal= ''bét elohim'') tertulis di dalam {{Alkitab|Kejadian 6:3}} '''Berfirmanlah Tuhan: "<font color=green>RohKu tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu daging, tetapi umurnya hanya 120 tahun saja</font>"''', firman ini menunjukkan bahwa '''ROH KUDUS/ROH ALLAH''' sudah melakukan pelayanannya secara langsung dalam tubuh manusia jauh sebelum [[Hari Pentakosta]] dalam zaman [[Perjanjian Baru]] dan Roh Kudus yang sama ini jugalah yang menjadi lambang terlepas pakaian (''merujuk pada pakaian Lenan putih halus pada [[Kitab Wahyu]]= melambangkan perbuatan-perbuatan suci orang kudus'') daripada [[Adam]] setelah dia memakan buah yang dilarang tersebut. Maka [[Adam]] sadar bahwa dirinya sudah telanjang (''ditinggalkan Roh Kudus''), rasa penyesalan dan kesedihan tersebut membuat [[Adam]] menghindar dan bersembunyi saat disapa oleh [[Tuhan]] (baca [[Kitab Kejadian]][[Kejadian 3|pasal 3]]), dan perasaan tersebut pada kepercayaan umat [[Yahudi]] dibawa oleh [[Adam]] sampai ke alam maut (karena [[Adam]] melihat akibat pelanggaran dosanya - pada saat pembunuhan pertama [[Kain]] dan kematian [[Habel]] yang membuat kesedihan dan penyesalan yang amat sangat, karena belas kasih [[Mesias]]lah di dalam penghiburan dan kasih-Nya kepada [[Adam]] membuat kembali secercah harapan yang dibawa [[Adam]] ke alam maut - dan menjadikan pengharapan seluruh '''nabi-nabi''' yang dituang di dalam nubuatan-nubuatan '''penebusan Mesias''' di dalam [[Perjanjian Lama]]). Makna ditinggalkan '''ROH KUDUS ALLAH''' ini sangat penting sejarahnya dalam kerugian manusia sepenuhnya, karena akibat dari ditinggalkan '''ROH KUDUS ALLAH''', kita bisa pahami maksud firman yang ditulis diatas; selain manusia hanya dinyatakan 120 tahun saja umurnya, ini sangat berbeda dengan keadaan sebelum terjadinya [[air bah (Nuh)|Air Bah]]. Akibat-akibat ysng lain bisa kita pelajari dalam [[Alkitab]] baik secara lahiriah maupun batiniah (contoh: lahiriah= manusia menjadi mudah terserang sakit penyakit, dan lain-lain; batiniah= penurunan kualitas daya pikir manusia, roh iblis dapat menguasai bait Allah atau tubuh manusia, dan lain-lain). Inilah yang menjadi misi penting bagi [[Mesias]] pada saat kenaikannya ke [[Surga]] di dalam [[Yesus Kristus]] dan kemunculan [[Hari Pentakosta]] yaitu mengembalikan keadaan manusia seperti semula, bagi yang percaya dan mau menerimaNya (Dia membagikan Roh Kudus Allah kembali secara cuma-cuma dan menebus dosa kita), agar manusia dapat bertahan dan dapat masuk kembali ke dalam [[Kerajaan Surga]]. Sehingga dalam sejarah dan keyakinan umat [[Kristiani]] sampai sekarang mereka mempercayai bahwa misi [[Mesias]] dalam kematianNya di kayu salib sebagai manusia biasa di dalam [[Yesus Kristus]] menanggung dosa saudaraNya (yaitu [[Adam]] yang merujuk kepada seluruh dosa manusia) dan perjalananNya ke alam maut selama tiga hari adalah pengabaranNya kepada [[Adam]] di alam maut dan bahwa janjiNya kepada [[Adam]] untuk menyelamatkannya di dalam Injil dan Roh Kudus Allah sudah terlaksana (di dalam nubuatan nabi-nabi [[Perjanjian Lama]] bahwa nama [[Adam]] dalam bahasa [[Ibrani]] sama dengan penulisan kata manusia di bahasa [[Ibrani]]). Seperti itulah yang menjadikan seluruh nubuatan nabi-nabi menjadi terpenuhi di dalam [[Yesus Kristus]]. Karena menurut para rasul-rasul [[Kristus]], tanpa kelahiran [[Mesias]] sebagai [[Yesus Kristus]] dan kematianNya di kayu salib maka rasa rindu dan cintaNya yang luar biasa kepada [[Adam]], setelah peninggalan [[Adam]] ke alam maut, maka janjiNya kepada [[Adam]]/[[manusia]] belum terpenuhi/digenapi. Namun sekarang umat [[Kristiani]] sudah menerima kepenuhan janji [[Mesias]] itu sebagai ahli waris janji daripada [[Adam]], [[Abraham]], [[Ishak]], [[Yakub]], serta mengemban misi penting penginjilan dalam firmanNya: "...'''<font color=green>Kabarkanlah Injil keseluruh bangsa dan baptiskan mereka di dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus</font>'''...". Tugas yang diembankan [[Mesias]] kepada umat [[Kristiani]] bukan hanya sekadar membaptis di dalam air; karena kata baptis merujuk kepada 3 kunci baptisan yaitu "'''Baptisan Air, Baptisan Roh, dan Baptisan Api'''". Yang menurut para '''Rasul-Rasul Kristus''' hanya yang benar-benar menjalankan tugas penginjilan terhadap semua bangsa sajalah yang dapat menerima ke 3 baptisan tersebut dan mewarisi janji di kembalikannya manusia seperti keadaan semula (Firdaus) serta menerima '''ROH KUDUS ALLAH'''. Sebagai bala tentara-bala tentara [[Kristus]] di dunia ini dalam pertempuran melawan [[Iblis]], yang dikuatkan di dalam ilham [[Roh Kudus]]: "Memang setiap orang yang mau hidup di dalam Yesus Kristus akan menderita aniaya." ({{Alkitab|2 Timotius 3:12}}) Sementara setan terus berupaya membutakan pikiran mereka kepada fakta, biarlah orang-orang Kristen tidak lupa bahwa"perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. ({{Alkitab|Efesus 6:12}}). Amaran yang diilhami ini diserukan berabad-abad sampai ke zaman kita: "Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu si iblis berjalan berkeliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." ({{Alkitab|1 Petrus 5:8}}). "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis." ({{Alkitab|Efesus 6:11}}).
: Dari sejarah dan keyakinan serta fakta-fakta yang ada di dalam [[Alkitab]] inilah membawa konteks '''Tritunggal''' dalam makna '''ALLAH ROH KUDUS''' yang merujuk kepada '''Roh Kudus'''.