Yakub (tokoh Al-Qur'an): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
|name = Ya'qub
|honorific_suffix = alaihissalām (عليه السلام)
|native_name = ''YaʿaqobYa'aqob''
|native_name_lang =
|image =
Baris 10:
|caption =
|birth_name =
|birth_date = {{circa}} 2350 [[Kalender Hijriyah|Sebelum Hijriyah]]
|birth_place =
|disappeared_date =
|disappeared_place =
|disappeared_status =
|death_date = {{circa}} 2203 [[Kalender Hijriyah|Sebelum Hijriyah]] (kira-kira usia 147 tahun)
|death_place = [[Hebron]], [[Tepi Barat]]
|death_cause =
Baris 53:
Sementara Ishau memutuskan pergi, Ya'qub tetap berada di rumah sehingga ditanyai oleh Ibrahim tentang sebab keberadaannya ini. Ya'qub menjawab bahwa ia percaya bahwa Allah selalu menyertai sang kakek sehingga Ya'qub ingin berada dekat dengannya. Mendengar ucapan ini, Ibrahim memberkati Ya'qub, seraya menyatakan bahwa ia akan mewarisi bagian warisan anugerah; yakni berkat langka dari sisi Allah untuk Ibrahim, yang telah diwariskan kepada Ishaq. Ya'qub takjub mendengar hal ini, sebab ia bukanlah anak sulung yang memiliki kelebihan di mata Ishaq, namun Ibrahim menenangkan cucunya dengan berkata bahwa berkat anugerah itu berasal dari sisi Allah,<ref>Surah Al-Imran : 73-74, Yunus : 58, Jumuah : 4</ref> terlebih lagi terdapat perjanjian bahwa Ya'qub telah lama ditetapkan sebagai pewaris keluarga Ibrahim, sehingga Ya'qub ditakdirkan mewarisi anugerah istimewa di dunia maupun di [[Akhirat]].<ref>Surah Al-Anbiya : 72-73, Hud : 71</ref> Ya'qub juga turut bersaksi bersama putra-putra Ibrahim tentang agama yang Allah wariskan untuk mereka.<ref>Surah Al-Baqarah : 131-132</ref>
 
Ketika Ishau pulang dari pertarungan melawan Namrudz, ia merasa sekarat serta kelelahan, kemudian ia menjumpai Ya'qub sedang memasak sup kacang merah untuk para tamu yang berkabung atas Ibrahim yang telah meninggal dunia. Ishau yang kelaparan mendesak seraya berteriak meminta makanan kepada Ya'qub. Oleh sebab Ishau tidak percaya adanya kebangkitan orang mati, ia takut akan segera mati,<ref>Surah Al-Baqarah : 212-213, Al-Baqarah : 200, Ali-Imran : 145, Asy-Syura : 20, Yunus : 7, Al-Ankabut : 64</ref> sehingga ia menyatakan bersedia memberikan apapun untuk nyawanya.
 
Sewaktu Ya'qub memperingatkan kepada Ishau tentang adanya kehidupan Akhirat sesudah mati, Ishau justru secara zalim mengingkari bahwa kelak Allah membangkitkan orang-orang mati,<ref>Surah As-Saffat : 112-113, Al-Baqarah : 28, An-Nahl : 38-39, Al-Isra : 119, Ar-Rum : 44-45, Al-Isra : 99, Hud : 7-8, Ibrahim: 2-3, An-Nahl : 106-109, Yasin : 79, Al-An'am : 29-33, Al-An'am : 112-113 Ali-Imran : 77, Al-Insan : 27-31, As-Saffat : 50-51, Al-Furqan : 11-16, Al-Jatsiyah : 32, Az-Zukhruf : 83, Ad-Dukhan : 40, Al-Qamar : 46, Al-A'raf : 147, Al-Mu'minun : 10-22, Al-Hajj : 66-70</ref> sebab Ishau telah mengingkari ajaran Ibrahim bahwa kekayaan berkat berasal dari sisi Allah.<ref>Surah Al-Baqarah : 130, Ali-Imran : 32-34, Muhammad : 8-9, At-Taubah : 62-68, Az-Zukhruf : 36-44, Al-Hajj : 51-57, Al-Furqan : 17-31, Al-Ahqaf : 17-19, Al-Lail : 4-11</ref> Sebagai hukuman atas sikap zalim Ishau ini,<ref>Surah Al-Baqarah : 124, Ali-Imran : 57, Al-Hajj : 3-14, Ar-Ra'd : 25-26, An-Nisa : 115-123, Al-Mujadilah : 5-6, Az-Zumar : 22-26, Muhammad : 28-38, Al-A'raf : 43-45</ref> Allah memindahkan hak waris Ibrahim kepada orang yang Allah perkenan yakni Ya'qub,<ref>Surah Asy-Syura : 8, Hadid : 20-21, Ali-Imran : 73-74, Ar-Rum: 5, Al-Insan : 29-31, Al-Hadid : 29, Al-Lail : 13, Asy-Syura : 17-19</ref> keturunan Ibrahim yang meneladani dan mewarisi Ibrahim. Oleh karena telah memperoleh banyak Ilmu dari Ibrahim, Ya'qub telah meyakini bahwa berkat dunia beserta Akhirat berasal dari sisi Allah.<ref>Surah An-Nisa : 122-126, An-Nisa : 131-134, Ibrahim: 27, An-Nahl : 30, Al-Ahqaf 13-16, Az-Zukhruf : 33-35</ref> Ya'qub juga memahami bahwa pemilik hak kesulungan kelak berhak untuk menerima warisan anugerah.
 
Ya'qub bersedia memberi makanan setelah Ishau bersumpah menjual hak anak sulung sebagai ganti makanan tersebut, agar sumpah ini menjadi bukti jaminan kepada dirinya; lalu Ishau seketika menyetujui persyaratan ini akibat belum memahami keistimewaan hak anak sulung. Setelah menghabiskan makanan ini, Ishau merasa terlahir kembali seraya bersuka cita, sejak saat ini pula Ishau menamakan diri sebagai Edom, istilah yang bermakna si [[merah]] sesuai dengan warna makanan yang ia makan.<ref>''Sefer Yūḇāl'' 24:6</ref>
Baris 83:
Dalam perjalanan pulang, Ya'qub harus menghadapi sesosok malaikat setelah membawa segala kepunyaannya menyeberangi sebuah sungai. Atas izin Allah, Ya'qub berhasil menang melawan malaikat tersebut meski sendi pangkal pahanya mendapat hantaman. Tatkala mendapati hal ini, putra-putra Ya'qub merasa menyesal tidak turut membantu sang ayah; yang kemudian putra-putra Ya'qub menahan diri untuk memakan segala jenis daging yang menutupi pangkal paha sebagai bentuk peringatan atas kejadian ini.<ref>Surah Ali Imran: 93</ref> Ketika mendapat kabar bahwa ia akan berhadapan dengan Ishau serta gerombolannya; Ya'qub memikirkan keselamatan segala kepunyaannya namun Ya'qub tetap bersabar menaruh kepercayaan kepada janji Allah, juga Ya'qub berdoa secara bersungguh-sungguh kepada Allah agar dapat memenuhi ikrar perjanjian apabila Allah memperkenan dirinya pulang dalam keadaan selamat di negeri ayahnya. Kemudian Ya'qub mendapati Ishau beserta gerombolannya merasa ketakutan terhadap kehadiran Ya'qub, oleh sebab Allah yang menyertai dan membela keluarga Ya'qub, maka Allah telah mengutus ribuan bala tentara malaikat yang membela keluarga Ya'qub yang beriman,<ref>Surah As-Saffat: 171-173, Al-Anfal : 29-30, Az-Zumar : 25-26, Fussilat : 30-31</ref><ref>Surah Al-Ahzab : 9-12, Muhammad: 1-2, Al-Anfal: 59-60, Al-Hajj: 38-41, Ali-Imran: 160, Al-Fath: 4-7, Al-Anfal: 12-14, Surah Ar-Rum : 58-60, Al-Muddatsir : 31</ref> sehingga ribuan bala tentara malaikat ini telah menangkap seraya mengancam akan membunuh seluruh kepunyaan Ishau apabila berani berbuat jahat terhadap Ya'qub maupun segala kepunyaannya. Kemudian Ya'qub dan Ishau saling berdamai.
 
Ya'qub mendirikan kemah di tengah-tengah suku keturunan Kana'an sewaktu tiba di negeri ayahnya. Ia lupa tentang ikrar perjanjiannya berupa persembahan khusus sebagai bentuk syukur karena selama ini Allah telah mengaruniakan keselamatan untuk dirinya serta telah melindungi dirinya menghadapi berbagai bahaya. Atas sikap ini, Allah memberi beberapa hukuman untuk memperingatkan Ya'qub. Anak perempuan Ya'qub, yakni Dinah, diperkosa oleh seorang pangeran dari suku keturunan Kana'an. Bangsa Kana'an merupakan bangsa penyembah berhala yang menganggap perzinahan sebagai hal kewajaran di tengah-tengah mereka; sehingga suku bangsa Kana'an di kotawilayah tersebut memperbolehkan perilaku keji berlangsung.
 
Hal ini menimbulkan kebencian dan kemurkaan besar pada kedua saudara Dinah, yakni Simeon dan Lawwy. Simeon menganggap kejadian ini sebagai penistaan terhadap nama baik keturunan Ya'qub. Sementara itu, Allah mengutus Lawwy menjadi Rasul yang diperbekali pedang dan tameng supaya dapat membalas tindakan jahat suku keturunan Kana'an.<ref>[https://archive.org/stream/pdfy-T7Y10PusEVDrsirI/The%20Testament%20Of%20Levi_djvu.txt Testament of Levi] 5:1-7</ref><ref>Surah Al-Hajj: 75-78</ref> Ia memahami bahwa kejadian ini dapat merusak perjanjian Ibrahim terhadap keturunannya supaya tetap diberkati, yakni larangan untuk tidak memiliki hubungan keluarga dengan keturunan Kana'an yang terlaknat. Terlebih lagi, apabila keturunan orang-orang beriman dibiarkan memiliki ikatan keluarga dengan kaum keturunan pezinah yang menyembah berhala, tentu kaum penyembah berhala akan memaksa kebiasaan kafir bangsa [[Paganisme|musyrik]] terhadap orang-orang beriman; yang berakibat merusak kesetiaan keturunan Ibrahim terhadap Allah. Dengan demikian, Lawwy mempertimbangkan Hukum Allah sewaktu menumpas kaum keturunan kafir yang hendak menggabungkan diri dengan keturunan orang-orang beriman.<ref>Surah At-Taubah : 62-70, Muhammad : 35-36</ref><ref>''Sefer Yūḇāl'' 30</ref><ref>Surah Ibrahim: 13-15, Ibrahim: 18-20, Muhammad : 7-15, Al-Imran: 146-151, Ali-Imran : 194-198, An-Nisa : 58-59, An-Nisa : 95-96, Al-Furqan : 67-76, An-Nisa : 74, Yunus : 62-64, Al-Baqarah : 216-218, Al-Anfal : 72-73, Yunus : 37-40, At-Taubah : 111-112</ref> Sekalipun mengemis perkenan atau perjanjian damai kepada golongan beriman, orang-orang yang berzinah maupun orang-orang yang menyembah berhala takkan berhak mendapat bagian dalam warisan Ibrahim. Hal ini pula yang kemudian harus diberlakukan sewaktu [[Bani Israil|Bani Israel]] mengambil alih negeri perjanjian yang sebelumnya dihuni bangsa Kana'an.<ref>Surah An-Nisa : 77, Al-Fath : 20-24, Yunus : 13-14, Ali-Imran : 56, Al-Hajj : 43-48, Al-Anbiya : 7-19, Al-Ahzab : 22-27, Al-Anfal : 72-73</ref>
 
Tatkala Simeon telah dipenuhi dendam, ia berniat membantai seluruh laki-laki suku Kana'an yang memandang rendah keturunan Ya'qub, akibat kaum itu telah membiarkan dan mengizinkan adanya perzinahan terjadi di tengah-tengah mereka. Lawwy berniat menumpas seluruh laki-laki suku Kana'an sebagai Hukuman Murka Allah, maupun sebagai peringatan supaya tidak ada dari keturunan Ya'qub yang terbujuk mengawini keturunan Kana'an yang terlaknat, dengan harapan kelak tiada kaum keturunan ayahnya yang turut mendapat kesengsaraan dengan bangsa keturunan Kana'an; yakni bangsa yang membiarkan perbuatan dosa terjadi di tengah-tengah mereka akibat mengabaikan perintah-perintah Allah. KeduaSimeon laki-lakidan iniLawwy berangkat sambil membawa pedang lalu tanpa belas kasihan membunuh suku keturunan Kana'an di seisi kotawilayah tersebut, oleh karena suku ini telah melakukan perkara keji menyembah berhala serta tidak menentang dosa pencemaran terhadap adik mereka, bahkan suku ini mengizinkan perkara zinah yang dibenci Allah.<ref>Surah An-Nur : 3, Muhammad : 7-15, At-Taubah : 71-72, Al-Isra : 32</ref> Lawwy membunuh [[Sikhem|Sikhim]] yakni pangeran dari suku keturunan Kana'an, sementara Simeon membunuh Hamor,<ref>[http://www.earlychristianwritings.com/text/patriarchs-charles.html THE TESTAMENTS OF THE TWELVE PATRIARCHS]</ref> raja suku tersebut; kemudian mereka menyelamatkan Dinah dari kotawilayah tersebutsuku pezinah ini.
 
Sewaktu Simeon dan Lawwy pulang, Ya'qub memarahi kedua putranya yang telah bertindak gegabah tanpa terlebih dahulu meminta pertimbangan dari sang ayah, lantaran suku tersebut telah melakukan perjanjian ritual sunat. Walau demikian, Simeon membela diri bahwa keduanya tidak bisa membiarkan perlakuan keji suku Kana'an yang mempersamakan adik mereka sebagai pezinah;<ref>Surah An-Nur : 23-26 </ref> juga sebagai peringatan bagi siapapun yang nekat menimpakan kejahatan terhadap keluarga Israel, maka orang itu dan siapapun yang menyetujui kejahatan tersebut akan menghadapi Kemurkaan Allah melalui tangan keduanya,<ref>Testament of Levi 6:8-7:3</ref><ref>Surah At-Taubah : 14, Al-Baqarah : 253, An-Nisa : 91, Al-Anfal : 17-18, Ar-Rum: 5, Al-Ahzab : 22-27, Al-Mu'minun : 51, An-Nisa : 76, An-Nisa : 135, Al-Anfal : 73</ref><ref>Surah Al-Buruj : 10-11, Al-Mujadilah : 22</ref> Sementara itu Lawwy memperingatkan sang ayah tentang Perjanjian Allah terhadap suku Kana'an, walau ia juga merasa bersalah sebab tidak menghormati kedudukan ayahnya;<ref>[https://archive.org/stream/pdfy-T7Y10PusEVDrsirI/The%20Testament%20Of%20Levi_djvu.txt Testament of Levi]</ref> kemudian ia memutuskan bertekun dalam ibadah serta pertobatan untuk menghapus dosa ini.<ref>Surah Al-Maidah : 39-40, Al-Furqan : 70-76, An-Nisa :17</ref> Sejak saat ini, Lawwy tidak lagi akrab dengan Simeon.
 
Akibat kekerasan Simeon dan Lawwy, penduduk negeri yang tinggal di sekitar Ya'qub dipenuhi rasa takut dan gentar untuk bergaul dengan keluarga Ya'qub. Kemudian mereka pun menyadari bahwa keluarga Ya'qub merupakan pewaris keluarga Ibrahim yang mencegah perbuatan dosa, juga menjaga Hukum-Hukum Allah beserta perintah-perintah Allah sehingga Perlindungan Allah selalu menyertai keluarga Ya'qub; dengan demikian Allah takkan membiarkan orang yang berbuat jahat kepada keluarga tersebut lolos tanpa hukuman pedih.<ref>Surah An-Nahl : 110, At-Taubah : 14-15, Muhammad : 11-12, Ar-Rum : 5-7, Al-Ahzab : 25-27, Al-Fath : 20-24, Al-Anfal : 12-14</ref>
 
Melalui kejadian ini, Ya'qub menyadari kesalahannya serta menerima peringatan Ilahi tentang ikrar perjanjiannya sehingga ia bertobat seraya bergegas menepati ikrar perjanjian untuk mengadakan persembahan khusus kepada Allah, tepat di tempat sebelumnya ia pernah berikrar kepada Allah sewaktu berangkat meninggalkan negeri ayahnya. Setelah memenuhi ikrar perjanjian, Allah mengampuni kesalahan Ya'qub,<ref>Surah Al-Anfal 27-29, Al-Anbiya : 35, Al-Baqarah : 152-157, Al-Mu'minun: 55, An-Nahl : 110, Ibrahim : 46-47, Al-Baqarah : 214, At-Taghabun : 15-18, An-Nisa :17</ref> serta mengubah nama Ya'qub menjadi "Israel" lalu Allah berjanji bahwa seisi [[bumi]] akan dimilikimenjadi milik kaum keturunan Israel.<ref>''Sefer Yūḇāl'' 32:17-20</ref> Kemudian Israel mengajak seluruh keluarganya berpindah ke rumah Ishaq. Sewaktu tiba di rumah ayahnya, Ishaq merasa sangat bahagia melihat Ya'qub masih beriman kepada Allah lalu Ishaq sangat bersyukur kepada Allah atas karunia seorang putra yang menyelamatkan nama baik keturunan Ibrahim yang dikenal setia kepada Allah. Terlebih lagi, Ishaq mendapati bahwa putra-putra yang dikaruniakan untuk Ya'qub memiliki kesalehan menyerupai ayah mereka.<ref>''Sefer Yūḇāl'' 31:32</ref> Ishaq sempat menyampaikan nubuat kepada Lawwy dan Yahudah,<ref>''Sefer Yūḇāl'' 31</ref> bahwasanya Lawwy mewarisi kedudukan Imam,<ref>''Sefer Yūḇāl'' : 32</ref> sementara Yahudah mewarisi kedudukan pemimpin di Israel.
 
=== Israel dan putra-putranya ===
Baris 104:
Tatkala kesepuluh putra Israel pulang tanpa Yusuf, mereka menjelaskan kepada Israel bahwa hanya ada baju Yusuf yang berlumuran darah setelah ditinggalkan seorang diri.<ref>Surah Yusuf : 17-18</ref> Merasa heran terhadap penjelasan mereka, Israel menduga bahwa kehilangan ini sebagai pertanda buruk tentang keselamatan kaum keluarganya. Yusuf bagi Israel merupakan pertanda pertolongan serta pertanda keselamatan, juga penggenapan berkat untuk kaum keturunannya; sehingga ia menduga kehilangan atau kematian Yusuf dapat menjadi firasat bahwa akhir seluruh keturunannya akan segera terjadi. Firasat ini hampir mendekati kebenaran ketika terjadi musim paceklik yang menghentikan usaha pertanian di negerinya, yang berakibat seluruh keluarganya dilanda kelaparan. Di sisi lain, keimanan Israel membuat ia tetap bersabar serta berserah diri menaruh kepercayaan kepada Allah.<ref>Surah Al-Baqarah : 155-157, An-Nisa : 175, Hud : 9-11, Yusuf : 18, Yusuf : 67, Yusuf : 83, An-Nahl : 110, Az-Zumar : 10</ref>
 
Sewaktu wabah kelaparan panjang terjadi, kesepuluh putra Israel pergi membeli persediaan makanan ke Mesir namun mereka kembali dengan mendapati jumlah uang penukar mereka masih utuh. Kemudian mereka meminta izin kepada Israel supaya Bunyamin turut menyertai mereka sewaktu hendak membeli persediaan makanan ke Mesir, sebab sang pemegang kuasa negeri Mesir telah menuntut kehadiran Bunyamin. Meski sempat menolak, Israel terpaksa mengizinkan hal ini setelah wabah kelaparan hebat menimpa seluruh anggota keluarga mereka.<ref>Surah Yusuf : 62-68</ref> Walau diliputi kepedihan hati tentang keselamatan Yusuf, Israel masih memiliki keimanan serta keyakinan kepada janji Allah bahwa Yusuf beserta saudara-saudaranya akan kembali pada dirinya,<ref>Surah Yusuf : 86-87</ref> sehingga nubuat tentang kedua belas suku dapat terpenuhi.
 
Sewaktu putra-putranya pulang dari perjalanan untuk membeli persediaan makanan di Mesir, Israel merasakan keberadaan Yusuf di dekatnya. Hal ini disebabkan baju Yusuf yang dibawa dari Mesir supaya pakaian tersebut dibasuhkan ke wajahnya, agar penglihatan Israel membaik.<ref>Surah Yusuf : 93-96</ref> Mereka juga membawa kabar gembira bahwa Yusuf telah menjadi seorang panglima Mesir yang berkuasa atas segala kebijakan dan peraturan di Mesir, bahkan Yusuf telah berdamai dengan saudara-saudaranya.<ref>Surah Yusuf : 91-92</ref> Sewaktu kesepuluh putra Israel memohonkan maaf kepadanya, Israel memohonkan pengampunan kepada Tuhannya, yakni Yang Maha Pengampun serta Maha Penyayang terhadap kesalahan mereka.<ref>Surah Yusuf : 97-98</ref> Yusuf juga mengundang seluruh keluarga Israel supaya berpindah ke Mesir selama masa kelaparan berlangsung. Pertemuan Israel dengan Yusuf, putra kesayangannya, terasa sangat membahagiakan sebab telah terbukti bahwa Yusuf menjadi pertanda pertolongan dan pertanda keselamatan untuk Israel beserta seluruh kaum keturunan Israel.
 
== Hijrah ke Mesir dan pewarisan berkat ==
Baris 117:
Keenam putra Israel yang lain mendapat berkat dan sanjungan dari Allah melalui Israel, sebab sejak semula mereka memang tidak mengadakan siasat jahat terhadap Yusuf, melainkan semata-mata mengharap kebaikan dari Allah supaya memperoleh warisan berkat istimewa; Israel mengucap berkat tentang watak ataupun hal yang akan terjadi kepada sebagian mereka beserta keturunan mereka dengan simbol tertentu, semisal perlambangan singa (Yahudah), keledai (Yisakhar), ular (Dan), rusa betina (Naftali), pohon kokoh yang berbuah ([[Yusuf]]), serta serigala (Bunyamin).
 
Ketika giliran pemberkatan untuk bagian Yusuf, Israel sangat bersyukur kepada Allah karena ia masih diizinkan melihat Yusuf besertamaupun keturunan-keturunan Yusuf yang Allah telah karuniakan untuk menyelamatkan keberlangsungan Bani Israel menghadapi berbagai kesulitan. Israel menyampaikan pujian luar biasa untuk Yusuf, sebab bagian warisan terbesar dari Ibrahim, Ishaq dan dirinya akan menyatu pada diri Yusuf, anak sulung Israel. Bunyamin juga memperoleh berkat dari ayahnya yang berkaitan dengan masa depan keturunannya. Sebelum meninggal dunia, Israel berwasiat supaya ia dimakamkan di tempat pemakaman pribadi milik keluarga Ibrahim di tanah airnya. Yusuf memimpin rombongan perkabungan sewaktu berangkat ke tempat pemakaman ayahnya, sehingga kehadiran Yusuf ini sangat dihormati dan dipuji oleh penduduk berbagai bangsa; oleh karena Yusuf, putra Israel, merupakan seorang hamba pilihan Allah,<ref>Surah Yusuf : 24</ref> serta pemegang kuasa agung di Mesir yang telah menyediakan makanan juga telah berjasa menyelamatkan hidup berbagai bangsa di muka bumi.<ref>Surah Yusuf : 55</ref>
 
== Gelar ==