Syahnamah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 72:
''Syahnameh'' berisi 62 hikayat, 990 bab, dan sekitar 60.000 gurindam, yang menjadikannya lebih dari tiga kali panjang wiracarita Yunani ''[[Iliad|Ilias]]'' karya [[Homeros|Hómēros]], dan lebih dari dua belas kali panjang wiracarita Jerman ''[[Nibelungenlied]]''. Menurut Firdausi, edisi terakhir ''Syahnameh'' memuat kurang lebih enam puluh ribu gurindam. Namun angka ini hanyalah perkiraan kasar atau pembulatan dari jumlah yang sesungguhnya; sebagian besar naskah yang relatif tepercaya memuat sedikit lebih banyak dari lima puluh ribu gurindam. [[Nizami Arudhi Samarqandi|Nezami-e Aruzi]] melaporkan bahwa edisi terakhir ''Syahnameh'' yang dikirimkan ke istana Sultan [[Mahmud dari Ghazni]] tersusun dalam tujuh jilid.
 
==Dampak budaya Persia dalam Syahnameh==
[[File:Baysonghori Shahnameh battle-scene.jpg|right|thumb|Sebuah adegan pertempuran dari ''Syahnameh'' Baysonghori]]
 
Baris 79:
Menurut sejarawan Turki, [[Mehmet Fuat Köprülü]]:
 
{{quote|Sesungguhnya, tanpa mengabaikan semua pernyataan yang menafikannyamenafikan, tidak dapat dipungkiri bahwa budaya Persia sangat mempengaruhi kaum [[Kesultanan Seljuk Raya|Seljuk]] di [[Anatolia]]. Buktinya, para sultan yang naik tahta sesudah [[Kaykhusraw I|Ghiyath al-Din Kai-Khusraw I]] mempergunakan gelar-gelar yang bersumber dari [[mitologi Persia]] Kuno, seperti [[Kay Khosrau]], [[Kay Kāwus]], serta [[Kay Kobad]]; dan bahwasanya [[Kayqubad I|Ala' al-Din Kai-Qubad I]] telah menitahkan agar beberapa ayat dari Syahnameh dipampang pada tembok-tembok [[Konya]] dan [[Sivas]]. Bila dicermati pula kehidupan rumah tangga di lingkungan istana Konya dan ketulusan para penguasanya dalam menghargai dan menggemari para penyair dan karya-karya sastra Persia, maka kenyataan ini (betapa berpengaruhnya budaya Persia) tidak dapat dinafikan.<ref>Köprülü, Mehmed Fuad (2006). ''Early Mystics in Turkish Literature''. Translated by Gary Leiser and Robert Dankoff. London: Routledge. p. 149. ISBN 0415366860.</ref>}}
 
Syah [[Ismail I]] juga sangat dipengaruhi oleh [[Kesusastraan Persia|tradisi kesusastraan Persia]] dari Iran, khususnya oleh ''Syahnameh'', yang kiranya dapat menjelaskan mengapa ia menamakan semua puteranya dengan nama tokoh-tokoh dalam ''Syahnameh''. Dickson dan Welch menduga bahwa ''Syāhnāmaye Syāhī'' gubahan Ismail diniatkan sebagai hadiah bagi [[Tahmasp I|Tahmāsp]] yang masih belia.<ref>Dickson, M.B.; and Welch, S.C. (1981). ''The Houghton Shahnameh''. ''Volume I''. Cambridge, MA and London. p. 34.</ref> Setelah mengalahkan bangsa [[Uzbek]] yang dipimpin [[Muhammad Syaibani|Muhammad Syaibāni]], Ismāil meminta [[Hatefi (penyair)|Hātefī]], seorang penyair ternama dari [[Provinsi Ghor|Jam (Khorasan)]], untuk menulis sebuah wiracarita semacam ''Syahnameh'' mengenai kemenangan-kemenangan dan wangsa yang baru saja didirikannya. Meskipun tak terselesaikan, wiracarita itu merupakan salah satu contoh dari ''[[masnawi]]'' dalam gaya kepahlawanan ''Syahnameh'' yang kelak ditulis bagi raja-raja [[Dinasti Safawiyah|Wangsa Safawiyah]].<ref>{{cite encyclopedia|last=Savory|first=R. M|title=Safavids|encyclopedia=[[Encyclopaedia of Islam]]|edition=2nd }}</ref>
Baris 86:
 
{{quote|Selama sepuluh abad sesudah Firdausi menggubah karya monumentalnya itu, legenda-legenda dan kisah-kisah kepahlawanan dalam Shahnameh tetap menjadi sumber bahan penceritaan bagi masyarakat di wilayah ini: bangsa Persian, Pasytun, Kurdi, Guran, Talis, Armenia, Georgia, bangsa-bangsa Kaukasia Utara, dst.<ref name='"farhangiran1"'>{{cite web|last=Arakelova|first=Victoria|title=Shahnameh in the Kurdish and Armenian Oral Tradition (abridged)|url=http://www.azargoshnasp.net/famous/ferdowsi/shahkurdarmen.pdf|accessdate=28 May 2012}}</ref>}}
 
===Terhadap jati diri bangsa Georgia===
[[File:Georgian manuscript (Shahname).jpg|thumb|Naskah Syahnameh Georgia, ditulis dengan [[Alfabet Georgia|aksara Georgia]].]]
 
[[Jamshid Giunashvili|Jamshid Sh. Giunashvili]] mengemukakan pendapatnya mengenai kaitan antara [[budaya Georgia]] dengan budaya yang termaktub dalam ''Syahnameh'' sebagai berikut:
 
{{quote|Nama dari banyak pahlawan ''Šāh-nāma'', semisal [[Rostam|Rostom-i]], Thehmine, [[Sām|Sam-i]], atau [[Zal|Zaal-i]], terdapat dalam karya-karya sastra Georgia abad ke-11 dan ke-12. Nama-nama ini merupakan bukti tidak langsung dari keberadaan terjemahan ''Šāh-nāma'' ke dalam bahasa Georgia Kuno yang kini sudah tak lagi ada. ...}}
 
{{quote|''Šāh-nāma'' diterjemahkan, bukan sekadar untuk memenuhi kebutuhan estetis para pembaca dan pendengar, melainkan juga untuk menginspirasi kaum muda dengan semangat kepahlawanan dan kecintaan pada tanah air bangsa Georgia. Ideologi, adat-istiadat, dan wawasan bangsa Georgia akan dunia luas kerap tertuang ke dalam karya-karya terjemahan ini karena karya-karya ini berorientasi pada budaya puitis bangsa Georgia. Di lain pihak, bangsa Georgia menganggap karya-karya terjemahan ini sebagai karya-karya asli bangsa mereka sendiri. Berbagai versi ''Šāh-nāma'' Georgia cukup populer, dan kisah-kisah seperti [[Rostam dan Sohrab|Rostam dan Sohrāb]], atau [[Bijan dan Manijeh|Bījan dan Maniža]] menjadi bagian dari cerita rakyat Georgia.<ref>{{cite web|last=Giunshvili|first=Jamshid Sh.|title=Šāh-nāma Translations ii. Into Georgian|url=http://www.iranicaonline.org/articles/sah-nama-translations-ii-into-georgian|work=[[Encyclopædia Iranica]]|accessdate=28 May 2012|date=15 June 2005}}</ref>}}
 
===Terhadap jati diri bangsa Turk===
 
Bertolak belakang dengan keyakinan umum, bangsa [[Turan]] dalam ''Syahnameh'' (yang sumber-sumbernya berlandaskan tulisan-tulisan [[Avesta]] dan [[Aksara Pahlavi|Pahlavi]]) tidak ada hubungannya dengan kelompok etnis berbahasa [[Bangsa Turk|Turk]] yang ada sekarang.<ref name="Bosworth"/> Bangsa Turan dalam ''Syahnameh'' adalah [[Bangsa Iran|suku bangsa Iran]] yang hidup mengembara di [[Stepa Eurasia|stepa-stepa Eurasia]] dan tidak ada sangkut-pautnya dengan kebudayaan Turk.<ref name="Bosworth">Bosworth, C.E. "[http://www.medievalists.net/2009/01/04/barbarian-incursions-the-coming-of-the-turks-into-the-islamic-world/ Barbarian Incursions: The Coming of the Turks into the Islamic World]". In ''Islamic Civilization'', ed. D.S. Richards. Oxford, 1973. p. 2. "Firdawsi's Turan are, of course, really Indo-European nomads of Eurasian Steppes... Hence as Kowalski has pointed out, a Turkologist seeking for information in the Shahnama on the primitive culture of the Turks would definitely be disappointed. "</ref> Turan atau wilayah-wilayah Asia Tengah di seberang [[Sungai Amu Darya|Oxus]] yang dikuasai bangsa Persia sampai pada abad ke-7 (zaman terakhir dalam ''Syahnameh'') secara umum adalah sebuah negeri penutur bahasa Iran.<ref>Bosworth, C.E. "The Appearance of the Arabs in Central Asia under the Umayyads and the Establishment of Islam". In ''History of Civilizations of Central Asia, Vol. IV: The Age of Achievement: AD 750 to the End of the Fifteenth Century, Part One: The Historical, Social and Economic Setting'', ed. M.S. Asimov and C.E. Bosworth. Multiple History Series. Paris: Motilal Banarsidass Publ./UNESCO Publishing, 1999. p. 23. "Central Asia in the early seventh century, was ethnically, still largely an Iranian land whose people used various Middle Iranian languages. "</ref>
 
Menurut [[Richard Frye]], "Luasnya jangkauan pengaruh wiracarita Iran ini tampak pada bangsa Turk yang menerimanya sebagai sejarah kuno mereka sendiri sekaligus sebagai sejarah kuno [[Iran]]... Bangsa Turk betul-betul terpengaruh oleh kisaran hikayat-hikayat itu sampai-sampai pada abad kesebelas Masehi dapat dijumpai wangsa [[Kekhanan Kara-Khanid|Qarakhaniyah]] di Asia Tengah yang menyebut dirinya 'keluarga Afrasiyab' dan demikianlah wangsa itu dikenal dalam sejarah Islam. "<ref>{{cite book|last=Frye|first=Richard N.|title=The Heritage of Persia: The Pre-Islamic History of One of the World's Great Civilizations|year=1963|publisher=World Publishing Company|location=New York|pages=40–41}}</ref>
 
Bangsa Turk, sebagai sebuah kelompok etnis dengan bahasa tersendiri telah terpengaruh oleh ''Syahnameh'' semenjak kedatangan [[Dinasti Seljuk|kaum Seljuk]].<ref name="IranicaT">{{cite web|last=Özgüdenli|first=Osman G.|title=Šāh-nāma Translations i. Into Turkish|url=http://www.iranicaonline.org/articles/sah-nama-translations-i-into-turkish|work=[[Encyclopædia Iranica]]|date=15 November 2006}}</ref> [[Toghrul III|Toghrul III dari Wangsa Seljuk]] konon kabarnya mendaraskan bait-bait ''Syahnameh'' seraya mengayunkan [[gada]]nya dalam pertempuran.<ref name="IranicaT"/> Menurut [[Ibn Bibi]], pada 618/1221 kaum Seljuk dari [[Kayqubad I|Rum Ala' al-Din Kay-kubad]] menghiasi tembok-tembok [[Konya]] dan [[Sivas]] dengan ayat-ayat yang terambil dari kitab ''Syahnameh''.<ref name="Blair">{{cite book|last=Blair|first=Sheila S.|title=The Monumental Inscriptions from Early Islamic Iran and Transoxiana|year=1992|publisher=E. J. Brill|location=Leiden|isbn=9004093672|page=11|quote=According to Ibn Bibi, in 618/1221 the Saljuq of Rum Ala' al-Din Kay-kubad decorated the walls of Konya and Sivas with verses from the Shah-nama}}</ref> Bangsa Turk sendiri menisbatkan asal-usul mereka bukan pada sejarah suku-bangsa Turk melainkan pada bangsa Turan yang tercantum dalam ''Syahnameh''.<ref name="Schimmel">Schimmel, Annemarie. "Turk and Hindu: A Poetical Image and Its Application to Historical Fact". In ''Islam and Cultural Change in the Middle Ages'', ed. Speros Vryonis, Jr. Undena Publications, 1975. pp. 107–26. "In fact as much as early rulers felt themselves to be Turks, they connected their Turkish origin not with Turkish tribal history but rather with the Turan of Shahnameh: in the second generation their children bear the name of Firdosi’s heroes, and their Turkish lineage is invariably traced back to Afrasiyab—weather we read Barani in the fourteenth century or the Urdu master poet Ghalib in the nineteenth century. The poets, and through them probably most of the educated class, felt themselves to be the last outpost tied to the civilized world by the thread of Iranianism. The imagery of poetry remained exclusively Persian. "</ref> Di India khususnya, oleh karena ''Syahnameh'', bangsa Turk merasa-diri sebagai pemukim di pos terjauh yang terhubung dengan dunia beradab melalui ikatan solidaritas sesama orang [[Pan-Iranisme|Iran]].<ref name="Schimmel"/>
 
==Warisan==