Syahnamah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 88:
 
==Warisan==
[[File:Shahnameh - A battle between the hosts of Iran and Turan during the reign of Kay Khusraw.jpg|220px|thumb|right|Sebuah pertempuran antara bala tentara Iran dan bala tentara Turan pada masa pemerintahan Kay Khosrau]]
 
Firdausi mengakhiri ''Syahnameh'' dengan kata-kata ini:
 
{{quote|
Menurut terjemahan ke dalam bahasa Inggris oleh Dick Davis:}}
{|
|<poem>{{Lang|en|''I've reached the end of this great history''
''And all the land will talk of me:''
''I shall not die, these seeds I've sown will save''
''My name and reputation from the grave,''
''And men of sense and wisdom will proclaim''
''When I have gone, my praises and my fame.''<ref>Ferdowsi (2006). ''Shahnameh: The Persian Book of Kings''. Translated by Dick Davis. New York: Viking. ISBN 0670034851.</ref>}}</poem>
|style="padding-left:2em;"|<poem>Kucapai sudah akhir sejarah agung ini
Dan aku 'kan dibincangkan seisi negeri:
'Ku takkan mati, benih kutebar 'kan luputkan
Namaku juga martabatku dari kuburan,
Yang berakal dan bijaksana akan menyeru
Bila 'ku mati, puja-puji kemasyhuranku.
</poem>
|}
 
 
{{quote|
Menurut terjemahan ke dalam bahasa Inggris oleh Reza Jamshidi Safa:}}
{|
|<poem>{{Lang|en|''Much I have suffered in these thirty years,''
''I have revived the Ajam with my verse''
''I will not die then alive in the world,''
''For I have spread the seed of the word''
''Whoever has sense, path and faith,''
''After my death will send me praise''.<ref>Ferdowsi's poet, (2010). ''Shahnameh: The Persian Book of Kings''. Translated by Reza Jamshidi Safa. Tehran, Iran.</ref>}}</poem>
|style="padding-left:2em;"|<poem>Banyak deritaku tiga puluh tahun ini
Kugelorakan lagi Ajam dengan puisi
'Ku takkan mati, tetap hidup dalam dunia,
Sebab sudah kusebarkan benih-benih kata
Barang siapa berakal berjodoh beriman,
Bila 'ku mati, menghantar padaku sanjungan.
</poem>
|}
 
Ramalan Firdausi ini telah menjadi kenyataan dan banyak tokoh susastra, sejarawan, penulis biografi yang memuji-muji dirinya dan ''Syahnameh''. ''Syahnameh'' dihargai ramai orang sebagai karya sastra terpenting dalam [[Kesusastraan Persia]]. Para pujangga Barat juga memuji-muji ''Syahnameh'' dan kesusastraan Persia pada umumnya. Kesusastraan Persia disadari para pemikir seperti [[Goethe]] sebagai salah satu dari empat kumpulan tulisan utama dalam kesusastraan dunia.<ref>{{cite book|title=Encyclopedia of Modern Asia|year=2002|editor1-first=Karen|editor1-last=Christensen|editor2-first=David|editor2-last=Levinson|publisher=Charles Scribner's Sons|location=New York|isbn=0684806177|page=48}}</ref> Goethe terinspirasi oleh kesusastraan Persia, yang was inspired by Persian literature, which moved him to write ''[[West-östlicher Diwan|Diwan Timur-Barat]]''. Goethe menulis demikian:
 
{{quote| Bilamana kita mengalihkan pandangan kita kepada sebuah bangsa yang cinta damai, yang berperadaban, bangsa Persia, mestilah kita—karena sebetulnya puisi merekalah yang telah mengilhami karya tulis ini—kembali ke zaman yang terdahulu agar mampu memahami zaman-zaman yang belum terlampau lama berlalu. Senantiasa akan tampak mengherankan bagi para sejarawan bahwa tidak peduli sudah berapa kali sebuah negeri ditaklukkan, dijajah dan bahkan dibinasakan oleh para seteru, selalu saja ada intisari kebangsaan yang terlestarikan dalam kepribadiannya, dan tahu-tahu saja, tumbuh kembali kesadaran asli pribumi yang sudah sejak lama dikenal baik. Dalam pemahaman yang sedemikian, kiranya sungguh menyenangkan mempelajari hal-ikhwal orang-orang Persia paling purba dan lekas-lekas merunuti jejak mereka sampai ke masa kini dengan ayunan langkah yang jauh lebih bebas dan teratur.<ref>{{cite book|last=Azodi|first=Wiesehöfer|title=Ancient Persia: From 550 BC to 650 AD|date=August 18, 2001|publisher=I. B. Tauris|location=London|isbn=1860646751|edition=New|page=Introduction}}</ref>}}
 
===Historiografi Persia===
[[File:Rostam Ramsar.jpg|thumb|Right|170px|Patung [[Rostam]] di [[Ramsar, Mazandaran|Ramsar]], Iran.]]