Syahnamah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 68:
Sejumlah pakar meyakini bahwa faktor utama yang menyebabkan [[bahasa Persia|bahasa Farsi moderen]] sekarang ini kurang lebih sama dengan bahasa Farsi di masa hidup Firdausi sekitar 1000 tahun lampau adalah keberadaan karya-karya sastra semacam ''Syahnameh'', yang berdampak besar pada budaya dan bahasa. Dengan kata lain, ''Syahnameh'' sendiri telah menjadi salah satu tiang penyangga utama bahasa Farsi moderen. Mengkaji mahakarya Firdausi ini telah menjadi syarat mutlak bagi penyair-penyair sesudahnya demi mencapai kepiawaian berbahasa Farsi, sebagaimana terbukti oleh banyaknya referensi pada ''Syahnameh'' dalam karya-karya mereka.
 
Hal ini juga disebabkan oleh kenyataan bahwa Firdausi sedapat-dapatnya menghindari penggunaan kata-kata serapan dari [[bahasa Arab]] yang telah menyusupi bahasa Farsi setelah [[Penaklukan Muslim di Persia|ditaklukkannya Persia oleh bangsa Arab]] pada abad ke-7. Firdausi memilih jalan ini bukan saja untuk melestarikan dan memurnikan bahasa Farsi, melainkan juga sebagai suatu pernyataan politik yang tegas terhadap penaklukan bangsa Arab atas Persia.<ref>{{cite web|title=Ferdowsi's "Shahnameh": The Book of Kings|url=http://www.economist.com/node/17036475|work=[[The Economist]]|date=16 September 2010}}</ref> Pendapat ini sempat dipertanyakan oleh Mohammed Moinfar, yang telah mencermati keberadaan banyak kosakata Arab dalam ''Syahnameh'' yang secara efektif semakna dengan kata-kata bahasa Farsi yang pernah digunakan sebelumnya dalam naskah ini. Kenyataan ini menjadikan gagasan bahwa firdausi dengan sengaja meniadakan penggunaan kata-kata Arab kembalipatut dipertanyakan kembali.<ref>{{cite web|last=Perry|first=John|title=Šāh-nāma v. Arabic Words|url=http://www.iranicaonline.org/articles/sah-nama-v-arabic-words|work=[[Encyclopædia Iranica]]|accessdate=28 May 2012|date=23 June 2010}}</ref>
 
''Syahnameh'' berisi 62 hikayat, 990 bab, dan sekitar 60.000 gurindam, yang menjadikannya lebih dari tiga kali melampaui panjangnya ''[[Iliad|Ilias]]'' karya [[Homeros|Hómēros]], dan lebih dari dua belas kali melampaui panjangnya ''[[Nibelungenlied]]'' dari Jerman. Menurut Firdausi, edisi terakhir ''Syahnameh'' memuat kurang lebih enam puluh ribu gurindam. Namun angka ini hanyalah perkiraan kasar atau pembulatan dari jumlah yang sesungguhnya; sebagian besar naskah yang relatif tepercaya memuat sedikit lebih banyak dari lima puluh ribu gurindam. [[Nizami Arudhi Samarqandi|Nezami-e Aruzi]] melaporkan bahwa edisi terakhir ''Syahnameh'' yang dikirimkan ke istana Sultan [[Mahmud dari Ghazni]] tersusun dalam tujuh jilid.