Masjid Menara Kudus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dj Ran (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox religious building
|image = Masjid Menara Kudus VISIT KUDUS.jpg
|caption = Masjid Menara Kudus pada masa kinokini
|building_name = Masjid Menara Kudus
|location = [[KudusKota, kota kretekKudus|Kudus]] kota, [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]
|religious_affiliation = [[Islam]]
|website =
Baris 19:
|minaret_height =
}}
[[Berkas:Masjid Menara Kudus Tampak Depan.jpg|thumb|right|200px|Masjid Menara]]
[[Berkas:Masjid Menara Kudus Jaman Dulu.jpg|thumb|right|200px|Masjid Menara Kudus]]
'''<span lang="en-gb" dir="ltr">MasjidMesjid Menara Kudus</span>''' <span lang="en-gb" dir="ltr">(disebut juga dengan '''Masjid Al AqsaManar''', nama danresmi: '''Masjid Al ManarAqsa''') adalah sebuah [[mesjid]] kuna yang dibangun oleh [[Sunan Kudus]] pada tahun [[1549]] [[Masehi]] atau tahun [[956]] [[Hijriah]] dengan menggunakan batu [[Baitul Maqdis]] dari [[Palestina]] sebagai batu pertama. Masjid ini terletak di desaDesa [[Kauman, Kota, Kudus|Kauman]], kecamatan [[Kota, Kudus|Kota]], [[kabupatenKabupaten Kudus]], [[Jawa Tengah]]. Mesjid ini berbentuk unik, karena memiliki [[menara]] yang serupa bangunan [[candi]]. MasjidArsitektur masjid ini adalah perpaduan antara budaya [[Islam]] dengan budaya [[Hindu]], menunjukkan terjadinya proses [[akulturasi]] dalam pengislaman Jawa.

Pada masa kini, masjid ini biasanya menjadi pusat keramaian pada festivalFestival ''[[dhandhanganDhandhangan]]'' yang diadakan warga Kudus untuk menyambut bulan [[Ramadan]].</span><ref>{{cite book|last=Yulianingsih|first=T.M.|title=Jelajah Wisata Nusantara: Berbagai Pilihan Tujuan Wisata di 33 Propinsi|url=http://books.google.co.id/books?id=idM9qats3dsC|year=2013|publisher=MedPress|location=Yogyakarta|page=196|year=2010}}</ref>
 
==Sejarah==
Berdirinya Masjid Menara Kudus tidak lepas dari peran [[Sunan Kudus]] sebagai pendiri dan pemrakarsa. Sebagaimana para [[walisongoWalisongo]] yang lainnya, Sunan Kudus memiliki cara yang amat bijaksana dalam dakwahnya. Di antaranya, dia mampu melakukan adaptasi dan pribumisasi ajaran [[Islam]] di tengah masyarakat yang telah memiliki budaya mapan dengan mayoritas beragama Hindu dan Budha. Pencampuran budaya Hindu dan Budha dalam [[dakwah]] yang dilakukan Sunan Kudus, salah satunya dapat kita lihat pada masjid Menara Kudus ini.
 
Masjid ini didirikan pada tahun 956 H atau [[1549]] M. Hal ini dapat diketahui dari inskripsi ([[prasasti]]) pada batu yang lebarnya 30&nbsp;cm dan panjang 46&nbsp;cm yang terletak pada [[mihrab]] masjid yang ditulis dalam [[bahasa Arab]].<ref>{{cite web |url=http://anggraenimunggi91.wordpress.com/2012/01/22/169/ | title=Pesona Masjid Menara Kudus |date=22 Juni 2012}}</ref>
Baris 31 ⟶ 33:
===Masjid===
 
Masjid Menara Kudus ini memiliki 5 buahlima pintu sebelah kanan, dan 5lima buah pintu sebelah kiri. Jendelanya semuanya ada 4 buah. Pintu besar terdiri dari 5 buah, dan tiang besar di dalam masjid yang berasal dari kayu jati ada 8 buah. Namun masjid ini tidak sesuai aslinya, lebih besar daridaripada semula karena pada tahun 1918-an telah direnovasi. Di dalamnya terdapat kolam masjid, kolam yang merupakan "''[[padasan]]"'' tersebut merupakan peninggalan kuna dan dijadikan sebagai tempat [[wudhu]].
 
Di dalam masjid terdapat 2dua buah bendera, yang terletak di kanan dan kiri tempat [[khatib]] membaca [[khutbah]]. Di [[serambi]] depan masjid terdapat sebuah pintu [[gapura]] paduraksa, yang biasa disebut oleh penduduk sebagai "Lawang Kembar".
 
Di komplek Masjid juga terdapat pancuran untuk wudhu yang berjumlah delapan buah. Di atas pancuran itu diletakkan arca. Jumlah delapan pancuran, konon mengadaptasi keyakinan Buddha, yakni ‘Delapan Jalan Kebenaran’ atau ''Asta Sanghika Marga''.