Anggrek serat: Perbedaan antara revisi

'''Anggrek serat''' adalah salah satu tumbuhan endemik Indonesia.<ref name="F">{{cite web|url=http://books.google.co.id/books?id=ZWlws4KqG1oC&pg=PA63&lpg=PA63&dq=dendrobium+utile&source=bl&ots=ncoKs-DOBt&sig=GUfXtGrGDMqtLRBexBdhFJK7y8A&hl=en&sa=X&ei=745sU7GlG4mRrAfezIFA&redir_esc=y#v=onepage&q=dendrobium%20utile&f=false|accessdate=9 Mei 2014|title=Mengenal Hewan & Tumbuhan Asli Indonesia|publisher=Agromedia Pustaka}}</ref> Tumbuhan ini menjadi flora identitas Provinsi [[Sulawesi Tenggara]].<ref name="F" /> Anggrek serat termasuk dalam suku [[''Orchidaceae'']].<ref name="F" /> Nama ilmiah anggrek serat adalah ''Dendrobium utile'' dan sinonimnya adalah ''Diplocaulobium utile''.<ref name="B">{{cite web|url=http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=99|accessdate=9 Mei 2014|title=Dendrobium utile J.J. Smith|publisher=Prosea Kehati}}</ref> Nama anggrek serat dalam bahasa lokal Sulawesi adalah [[anomi]], anemi atau alemi.<ref name="B" /> Tumbuhan ini bernama anggrek serat karena umbi semu dari tanaman ini mengandung serat yang kadang serat tersebut dimanfaatkan untuk bahan anyaman.<ref name="B" />

 

Jenis anggrek serat tergolong tanaman [[epifit]] yaitu tanaman yang hidupnya menempel pada sebuah batang pohon.<ref name="C">{{cite web|url=http://www.iwf.or.id/detail_flora/43|accessdate=9 Mei 2014|title=Anggrek Serat (Dendrobium utile) |publisher=Yayasan Kelestarian Alam dan Kehidupan Liar Indonesia}}</ref> Secara umum anggrek serat terdiri dari bunga, batang, akar, umbi semu dan daun.<ref name="B" /> Anggrek serat memiliki umbi semu yang kecil, agak pipih dan lebih keras dari umbi semu pada anggrek yang lain.<ref name="B" /> Umbi semu pada tumbuhan ini tumbuh memanjang seperti batang dan berwarna hijau kekuningan.<ref name="B" /> Daun anggrek serat berbentuk [[lanset]] dan terletak pada setiap ketiak pada batang.<ref name="B" /> Daun tumbuhan ini relatif kecil daripada daun anggrek lain.<ref name="B" />

 

Pada umbi semu anggrek serat terdapat serat-serat [[sklerenkim]] yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan.<ref name="C" /> Keperluan tersebut misalnya untuk membuat barang-barang anyaman.<ref name="C" /> Masyarakat setempat mendapatkan serat tanaman ini dengan cara membelah-belah umbi secara memanjang lalu dipipihkan.<ref name="C" /> Setelah selesai dipipih, serat kemudian dililitkan pada balok kayu berbentuk kotak dan dibiarkan sampai kering.<ref name="C" /> Serat anggrek yang sudah kering akan berwarna kuning keemasan dan mengkilat.<ref name="C" /> Serat dari anggrek jenis ini memiliki harga yang mahal karena bahan bakunya sulit didapat.<ref name="C" />

 

Secara alami anggrek serat berkembangbiak menggunakan biji yang dihasilkan dari penyerbukan.<ref name="C" /> Meskipun demikian, dalam budidaya yang dilakukan oleh manusia, tanaman ini diperbanyak dengan cara membagi bagian umbi semu dari rumpun anggrek serat.<ref name="C" /> Perbanyakan juga dapat dilakukan dnegan cara [[kultur jaringan]].<ref name="C" /> Mengingat nilai ekonomi yang cukup tinggi, tanaman ini perlu dibudidayakan secara luas.<ref name="C" />

 

Tanama anggrek serat merupakan salah satu tanaman endemik Indonesia.<ref name="E" /> Anggrek serat secara alami tumbuh dan tersebar di daerah pedalaman di [[Sulawesi]], termasuk wilayah Propinsi Sulawesi Tenggara.<ref name="E" /> Anggrek Serat tumbuh dan berkembang dengan baik pada ketinggian sampai kurang lebih 150 mdpl.<ref name="E" /> Wilayah persebarannya anggrek serat mulai dari Sulawesi dampai ke arah timur Indonesia yaitu Papua.<ref name="E" />

 

Dari tahun ke tahun, populasi anggrek serat kian menipis.<ref name="E">{{cite web|url=http://lipsus.kompas.com/oscar/read/2008/10/16/22534188/Tanaman.Anggrek.Serat.Menghilang.dari.Sultra|accessdate=9 Mei 2014|title=Tanaman Anggrek Serat Menghilang dari Sultra|publisher=Kompas}}</ref> Hal ini disebabkan karena terjadi pemanfaatkan secara besar-besaran terhadap tumbuhan ini untuk diambil seratnya yang memiliki harga mahal.<ref name="E" /> Saat ini anggrek serat jarang ditemui, keberadaannya sudah berada di ambang kepunahan.<ref name="E" /> Kurangnya kesadaran warga untuk melestarikan tumbuhan ini juga menjadi faktor pendorong kelangkaan anggrek serat.<ref name="E" /> Tanaman anggrek serat merupakan tanaman yang berumur pendek, hal ini juga menjadi faktor kelangkaan populasi anggrek serat.<ref name="E" /> Faktor lainnya yang mempengaruhi jumlah populasi anggrek serat adalah tanaman ini sulit hidup apabila tidak ditanam pada habitat aslinya.<ref name="E" />

 

Penebangan kayu secara liar dan besar-besaran serta pembukaan hutan membuat habitat asli anggrek serat terus berkurang.<ref name="E" /> Hal ini tentunya akan mempengaruhi pupulasi anggrek serat. Proses panambahan barang tambang juga mempunyai dampak bertambahnya suhu lingkungan menjadi lebih gersang dan panas sehingga tidak mendukung kehidupan anggrek serat.<ref name="E" />

 

{{reflist}}