Pondok Pesantren Matholi'ul Anwar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 40:
Setelah meninggalnya dia, maka kepemimpinan dilanjutkan oleh K.H. Mahsuli Effendi dan putra-putra menantu dia antara lain Drs. K.H. Masykuri Shodiq, S.H., Drs. K.H. Moh.Taufiq dan Drs. K.H. Saifuddin Zuhri, MA. Selain itu, tentu saja peran dari Ibu Nyai Hj. Masfiyah Soefyan sebagai orang tua yang sangat bijaksana dan pengayom yang baik, serta putri-putri dia yakni Nyai Hj. Shofijah Mahsuli, Nyai Dra. Hj. Zaenab Anwar, Nyai Dra. Hj. Siti Djamilah Masykuri, Nyai Hj. Dra. Siti Aisyah Taufiq, dan Nyai Dra. Hj. Khotimah Suryani Saifuddin juga cukup mewarnai dinamika kepemimpinan yang ada. Hampir tidak ada keputusan penting yang di ambil lembaga ini tanpa melalui izin, restu dan istikharah Ibu Nyai Hj. Masfiyah Soefyan.
 
Pada tahun 2001 formasi kepemimpinan tersebut berubah, yakni ketika dua putra menantu dia Kiai Masykuri dan Kiai Saifuddin dipanggil ke haribaan Yang Maha Kuasa pada hari Selasa tanggal 26 Juni 2001, atau tiga hari sebelum pelaksanaan Haul Kiai Soefyan yang ke XVIII. Pada hari Kamis, 8 Desember 2011 atau 13 Muharram 1433 KH. Mahsuli Effendi menyusul dipanggil oleh Allah SWT. Kemudian pada hari Kamis, 28 Juni 2012 atau 8 Sya’ban 1433 Ibu Nyai Hj. Masfiyah (isteri KH.Soefyan) wafat menghadap Allah SWT. Dengan demikian formasi kepemimpinan Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar sekarang dilanjutkan oleh KH. Ahmad Taufiq, dibantu para dzurriyah al maghfur lah yakni Dr. H. Khotib Sholeh, M.Age., Ahmad Yusufa Anwar, HDr. KH.M. Afif Hasbullah, serta kelima putri KH. Soefyan yaitu Nyai Hj. Shofijah, Nyai Hj. Zaenab, Nyai Hj. Siti Djamilah, Nyai Hj. Siti Aisyah, dan Nyai Hj. Khotimah Suryani.
 
Adapun pendidikan formal yang ada hingga dewasa ini, bukan hanya Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah (sebagaimana ketika Kiai Soefyan wafat). Namun dengan pertolongan dan ridla dari Allah SWT., ide dia untuk mendirikan sekolah umum telah terwujud, yaitu SMP NU berdiri tahun 1985, SMEA NU I berdiri tahun 1986 dan Universitas Islam Darul ‘Ulum (Unisda) berdiri tahun 1989 dengan delapan Fakultas dan delapan belas program studi strata satu dan dua, yaitu Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Matematika, Ilmu Hukum, Manajemen, Akuntansi, Agronomi, Teknik Sipil, Teknik Arsitektur, Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Ekonomi Syariah, Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, llmu Politik, Ilmu Pemerintahan, Matematika, Magister Pendidikan Islam, dan Magister Pendidikan. Adapun jumlah santri, siswa dan mahasiswa, hingga dewasa ini sekitar 7.679 orang.