Badan Tenaga Nuklir Nasional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 71:
Salah satu fasilitas nuklir Batan yang dibangun untuk melaksanakan kegiatan Litbangyasa iptek nuklir adalah Kawasan Nuklir Serpong. Kawasan Nuklir Serpong merupakan kawasan pusat Litbangyasa iptek nuklir yang dibangun dengan tujuan untuk mendukung usaha pengembangan industri nuklir dan persiapan pembangunan serta pengoperasian PLTN di Indonesia. Pembangunan instalasi dan laboratorium Kawasan Nuklir Serpong dilaksanakan melalui 3 (tiga) fase yang dimulai sejak tahun 1983 dan selesai secara keseluruhan pada tahun 1992. Luas kawasan mencapai sekitar 25 hektare dan terletak di kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Serpong.
 
Di kawasan ini, terdapat Pusat Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTRKNPTKRN), Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG), Pusat PengembanganRekayasa InformatikaFasilitas Nuklir  (PPINPRFN), Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN), PusatTeknologi Radioisotop dan Radiofarmaka (PRRPTRR), Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir (PTBBN), Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR), Pusat Sains dan Teknologi Bahan Industri NuklirMaju (PTBINPSTBM), Pusat Standardisasi dan Jaminan Mutu Nuklir (PSJMNPSMN), dan Pusat KemitraanPendayagunaan TeknologiInformatika dan Kawasan Strategis Nuklir (PKTNPPIKSN).
 
Fasilitas utama yang terdapat di kawasan ini adalah Reaktor Serba Guna GA. Siwabessy (RSG-GAS) engan daya 30 MW, Instalasi Produksi Elemen Bakar Reaktor Riset, Instalasi Radioisotop dan Radiofarmaka, Instalasi Elemen Bakar Eksperimental, Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif, Instalasi Radiometalurgi, Instalasi Keselamatan dan Keteknikan Reaktor, Fasilitas Penembangan Informatika, Instalasi Mekano Elektronik Nuklir, Instalasi Spektrometri Neutron serta Instalasi Penyimpanan Elemen Bakar Bekas dan Bahan Terkontaminasi.
 
=== Kawasan Nuklir Pasar Jumat ===
Kawasan Nuklir Pasar Jumat, Jakarta dibangun pada tahun 1966 dan menempati area sekitar 20 hektare. Di kawasan ini terdapat Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIRPAIR), Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi (PTKMR), Pusat PengembanganTeknologi GeologiBahan NuklirGalian Nuklir (PPGNPTBGN), Pusat Pendidikan dan Pelatihan )(Pusdiklat), serta Pusat DiseminasiDesiminasi Iptekdan NuklirKemitraan (PDINPDK).
 
Berbagai Kegiatan penelitian yang dilakukan du kawasan ini meliputi litbang radioisotop dan radiasi serta aplikasinya di berbagai bidang, litbang eksplorasi dan pengolahan bahan nuklir, kegiatan pendidikan dan pelatihan, serta kegiatan sosialisasi dan diseminasi hasil litbangyasa iptek nuklir BATAN kepada masyarakat.
Baris 83:
 
=== Kawasan Nuklir Yogyakarta ===
Kawasan Nuklir Yogyakarta dibangun pada tahun 1974 dan menempati area sekitar 8,5 hektare. Di kawasan ini terdapat Pusat Teknplogi AkseleratorSains dan ProsesTeknologi BahanAkselerator (PTAPBPSTA) dan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (STTN).
 
Kegiatan yang dilakukan meliputi litbang fisika, kimia nuklir, teknologi akselerator zarah energi rendah dan menengah, teknologi proses, analisis bahan nuklir dan reaktor, serta pendayagunaan reaktor untuk penelitian dan pembinaan keahlian. Disamping itu dilakukan pula pengawasan keselamatan kerja terhadap radiasi dan pengawasan radioaktivitas lingkungan. Sedangkan STTN digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan program D4 di bidang iptek nuklir.