Jan Gonda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Hindia-Belanda +Hindia Belanda)
Baris 4:
Jan Gonda memulai studi bahasa Latin dan Yunani pada tahun [[1923]] pada [[Universitas Utrecht]]. Saat itu merupakan masa berkembangnya ilmu perbandingan bahasa dan dengan itu dianggap lazim bahwa Gonda juga mempelajari bahasa Sanskerta. Selain itu Gonda juga mempelajari bahasa Arab [[Theodoor Willem Juynboll|Juynboll]]. Pada tahun [[1929]] Gonda berpromosi. Topik disertasinya mengenai semantik dalam [[bahasa Indo-Eropa]].
 
Kemudian dengan dukungan sektor bisnis dan industri, maka pada tahun [[1925]] didirikanlah sebuah Fakultas Ilmu Indologi (''Indologische Faculteit''). Maksudnya ialah sebagai bahan tandingan [[Universitas Leiden]] yang dianggap terlalu bersimpati terhadap gerakan nasionalisme di [[Hindia- Belanda]].
 
Fakultas yang baru ini menganggap Gonda sebagai kandidat yang sesuai untuk memegang jabatan guru besar dalam Ilmu Bahasa-Bahasa Indonesia. Namun Gonda masih harus mempelajarinya. Oleh karena itu Gonda dari tahun 1929 sampai [[1931]] kuliah [[bahasa Melayu]], [[bahasa Jawa]], dan [[bahasa Sunda]] di Leiden. Gonda juga mempelajari ilmu arkeologi prasejarah.
Baris 19:
Sebagai guru besar biasa, Gonda terikat kepada Fakultas Indologie untuk memberikan kuliah [[bahasa Melayu]] dan [[bahasa Jawa|Jawa]]. Di sini Gonda dibantu oleh dosen-dosen bahasa Melayu, Jawa, dan [[bahasa Sunda|Sunda]]. Gonda sendiri memberikan kuliah teks-teks klasik, ilmu perbandingan bahasa-bahasa Nusantara, [[sastra Melayu]], dan [[sastra Jawa]].
 
Para mahasiswanya terutama adalah calon para pegawai negeri sipil di Hindia- Belanda, ahli hukum, tetapi juga para misionaris yang sedang cuti. Ketika [[Universitas Leiden]] ditutup oleh para rezim pendudukan [[Jerman Nazi]], banyak mahasiswa Leiden jurusan Indonesia yang berhijrah ke Utrecht.
 
Prof. Gonda bersama dengan [[Cornelis Christiaan Berg|Berg]], dan [[Henri Theodore Fischer|Fischer]], dianggap sebagai ilmuwan-ilmuwan terpenting Fakultas Indologie.