Gojong dari Korea Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Kaisar Gojong dari Han Raya
k Bot: Penggantian teks otomatis (-seksama +saksama)
Baris 52:
Setelah serangan ke Korea oleh [[Tiongkok]], [[Jepang]], dan [[Rusia]] selama [[Perang Tiongkok-Jepang]] (1894-1895) dan [[Perang Rusia-Jepang]] (1904-1905), pergerakan mulai memanas di semenanjung Korea. Rusia mulai membuka hubungan diplomatik dengan Korea; konsul Rusia di Seoul, Karl Ivanovich Weber, mengembangkan hubungan persahabatan dengan Raja Gojong secara pribadi, dan setelah pembunuhan Ratu Min, ia menawarkan perlindungan bagi Gojong di kedutaan besar Rusia. Namun, setelah Perang Rusia-Jepang (1904-1905), Gojong dipaksa untuk menerima penasehat pro-Jepang ke dalam istana oleh [[Mutsuhito|Kaisar Meiji]] Jepang. Kebijakan dalam negeri dan luar negerinya, terbukti berhasil dalam menghadapi tekanan Jepang. Gojong membuat strategi untuk berhubungan dengan Rusia, Jepang dan Tiongkok guna mencegah intervensi mereka terhadap Korea.
 
Gojong memproklamirkan berdirinya Kekaisaran Han Raya pada tahun 1897 atas lepasnya Joseon dari pengaruh kekuasaan Qing. Setelah dibuatnya Perjanjian Protektorat 1905 antara Korea dan Jepang, dimana Korea dilucuti haknya sebagai bangsa merdeka, ia mengirimkan perwakilannya ke Konvensi Perdamaian 1907 di Den Haag, Belanda, untuk kembali menegaskan kedaulatannya atas Korea. Meskipun perwakilan Korea ditahan oleh delegasi Jepang, mereka tidak menyerah, dan kemudian mereka diwawancara oleh media surat kabar. Salah satu delegasi AS mengkritik ambisi Jepang di Asia: "Amerika Serikat tidak menyadari kebijakan Jepang di Timur Jauh dan apa yang akan ia lakukan terhadap orang Amerika. Jepang mengadopsi kebijakan yang pada akhirnya akan memberikannya penguasaan penuh atas perdagangan dan industri di Timur Jauh. Jepang menantang Amerika dan Inggris. Jika Amerika tidak memperhatikan Jepang dengan seksamasaksama, maka Jepang akan memaksa Amerika dan Inggris keluar dari Timur Jauh." Akibatnya, Gojong dipaksa melepaskan tahtanya kepada putranya, Sunjong.
 
Setelah turun takhta, Kaisar Gojong dijadikan tahanan rumah di [[Deoksugung]] oleh Jepang. Kaisar Gojong meninggal pada tanggal 21 Januari 1919 di istana itu. Ada banyak spekulasi bahwa ia diracuni oleh pejabat militer Jepang.