Mohammad Husni Thamrin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up, replaced: walikota → wali kota (2), Jendral → Jenderal, removed stub tag
k Bot: Penggantian teks otomatis (-sepakbola +sepak bola)
Baris 29:
Pada tahun pengangkatannya sebagai anggota Volksraad, keadaan di Hindia Belanda mengalami perubahan  yang  sangat penting yakni adanya sikap pemerintah kolonial yang keras, lebih  bertangan  besi. Ini adalah salah satu akibat yang paling "buruk" yang lahir dari terjadinya  pemberontakan  1926 dan 1927. Akan tetapi di lain pihak ketika memasuki tahun 1927 itu pula, langkah pergerakan nasional kita juga mengalami perubahan sebagai akibat dari didirikannya PNI dan munculnya Bung Karno sebagai pemimpin utamanya.
 
Ia dikenal sebagai salah satu tokoh [[Betawi]] (dari organisasi ''[[Kaoem Betawi]]'') yang pertama kali menjadi anggota ''[[Volksraad]]'' ("Dewan Rakyat") di Hindia Belanda, mewakili kelompok ''[[Inlanders]]'' ("pribumi"). Thamrin juga salah satu tokoh penting dalam dunia [[sepakbolasepak bola]] Hindia Belanda (sekarang Indonesia), karena pernah menyumbangkan dana sebesar 2000 Gulden pada tahun [[1932]] untuk mendirikan lapangan sepakbolasepak bola khusus untuk rakyat Hindia Belanda pribumi yang pertama kali di daerah [[Petojo]], Batavia (sekarang Jakarta).
 
Pada tanggal 11 Januari 1941 Muhammad Husni Thamrin wafat, setelah sakit beberapa waktu lamanya. Akan tetapi beberapa saat sebelum kewafatannya, pemerintah kolonial telah melakukan  tindakan "sangat kasar" terhadap dirinya. Dalam keadaan sakit, ia harus menghadapi perlakuan kasar itu, yaitu rumahnya digeledah oleh polisi-polisi rahasia Belanda (PID). Ia memprotesnya, akan tetapi tidak diindahkan. Sejak itu rumahnya dijaga ketat oleh PID dan tak seorangpun