Jawara (seri televisi): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
BryanElmi22 (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox Television | bgcolour = #00FF00 | name = Jawara | image = | genre = Sinetron | format...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Taufikkkk282 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan aplikasi seluler
Baris 43:
|}}
'''Jawara''' merupakan sebuah [[sinetron]] yang ditayangkan di [[RCTI]]. Sinetron ini diproduksi oleh [[SinemArt]].
 
 
== Sinopsis ==
Encep dan Ading, adalah teman seperguruan didikan Aki Bashir yang terkenal berilmu tinggi. Mereka menuntut ilmu silat sambil tinggal di dalam hutan. Sering kali kejahilan Encep dan Ading membuat Ki Bashir kesal, tapi Ki Bashir masih memaklumi jiwa muda mereka. Sampai suatu hari kemarahan Ki Bashir tak tertahankan saat Encep dan Ading yang mengganggu konsentrasinya saat berlatih, sehingga menyebabkan rusaknya sebagian area hutan dekat mereka tinggal. Hal ini membuat Encep dan Ading merasa bersalah dan tidak enak hati. Mereka pun memutuskan untuk merantau ke Jakarta, memulai hidup baru. kebetulan Encep dan Ading memiliki kerabat di sana.
Pagi-pagi sekali, waktu subuh Encep dan Ading sudah di rumah Aki Bashir di padepokan silatnya. Aki Bashir keluar dari kamar, Dia tenang menghadapi kedua muridnya yang mau melarikan merantau ke Kota. Setelah solat subuh berjamaah, Aki Bashir hanya dapat berpesan agar Encep dan Ading harus hati-hati. "ilmu yang didapat didieu… ulah dipakai pamer…. Jangan dipakai keja nakutin orang…. Hanya waktu terdesak boleh dipakai." Encep dan Ading pun mengangguk menuruti nasihat Aki.
 
Sesampainya di Jakarta Encep dan Ading berusaha mencari kerabat dekat mereka masing-masing. Dengan modal keyakinan, Encep pun berhasil bertemu dengan pamannya, Mang Ucup, dan Ading pun bertemu dengan kerabatnya, Mang Satibi. Mereka pun mulai menjalani hari-hari mereka sebagai warga kota. Encep memulai usahanya berjualan pepes, sedangkan Ading membantu pamannya ikut menjaga keamanan pasar.
 
Tidak mudah bagi mereka berbaur dengan kehidupan kota. Tetapi berbekal nasihat guru mereka, Aki Bashir, mereka pun selalu berusaha menolong orang yang kesusahan dengan mengamalkan ilmu silat mereka yang cukup tangguh dengan tetap bersikap rendah hati.
 
 
Sampai suatu saat, mereka terlibat di tengah-tengah keributan antara pemuda Kampung Randu dan pemuda kota Puri Kayangan yang sering bertikai gara-gara Oman, pemuda Kapuk Randu yang tidak suka dengan Fadil, pemuda Puri Kayangan yang sering datang ngapelin Anisa, adiknya Rojak, gadis cantik warga Kapuk Randu yang Oman taksir.
 
Melihat kehebatan Encep, Fadil dan pemuda Puri Kayangan berusaha membujuk Encep untuk menjadi anggota geng mereka dengan iming-iming Encep bisa berjualan pepes setiap hari di kompleks tersebut. Encep yang lugu menolak dengan halus, karena ia lebih ingin berjualan keliling. Sedangkan Ading, ilmu silatnya berhasil membuat penasaran pemuda Kapuk Randu, karena sempat berhasil menaklukkan pemuda iseng tersebut saat mencoba memalaknya. Anisa yang beberapa kali sempat ditolong Encep mulai menaruh perhatian pada Encep.
 
Encep dan Ading pun mulai terkenal sebagai Jawara daerah Kapuk, yang berhasil mebuat takluk para preman. Bagaimanakah kelanjutan kisah perjalanan mereka ?