Hayam Wuruk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
Baris 43:
Nama ''Hayam Wuruk'' artinya "ayam yang terpelajar". Ia adalah putra pasangan [[Tribhuwana Tunggadewi]] dan Sri Kertawardhana alias Cakradhara. Ibunya adalah putri [[Raden Wijaya]] pendiri [[Majapahit]], sedangkan ayahnya adalah raja bawahan di [[Singhasari]] bergelar '''Bhre Tumapel'''.
 
Hayam Wuruk dilahirkan tahun [[1334]]. Peristiwa kelahirannya diawali dengan gempa bumi di Pabanyu Pindah dan meletusnya [[Gunung Kelud]]. Pada tahun itu pula [[Gajah Mada]] mengucapkan Sumpah Palapa.
 
Hayam Wuruk memiliki adik perempuan bernama '''Dyah Nertaja''' alias Bhree Pajang, dan adik angkat bernama '''Indudewi''' alias Bhree Lasem, yaitu putri [[Rajadewi]], adik ibunya.
 
[[Permaisuri]] Hayam Wuruk bernama '''Sri Sudewi''' bergelar Paduka Sori putri Wijayarajasa Bhre Wengker. Dari perkawinan itu lahir [[Kusumawardhani]] yang menikah dengan [[Wikramawardhana]] putra Bhre Pajang. Hayam Wuruk juga memiliki putra dari selir yang menjabat sebagai [[Bhre Wirabhumi]], yang menikah dengan '''Nagarawardhani''' putri Bhre Lasem.
Baris 52:
Di bawah kekuasaan Hiayam Wuruk, Majapahit menaklukkan [[Kerajaan Pasai]] dan [[Kerajaan Aru|Aru]] (kemudian bernmama [[Kesultanan Deli|Deli]], dekairintahan Hayam Wuruk menyimpan polemik dalam pengangkatannya sebagai Raja. Hal itu dikarenakan Hayam Wuruk menjadi Raja Majapahit untuk menggantikan ibunya (Tribhuwana Tunggadewi) yang menjadi Wali Kerajaan/Makamanggalya, dikarenakan status ibunya sebagai Ratu Majapahit telah habis. Habisnya status tersebut dikarenakan Gayatri (sebagai pemegang status kekuasaan yang sah) telah meninggal)
=== Versi Pertama ===
Tahun [[1351]], Hayam Wuruk hendak menikahi puteri Raja [[Kerajaan Galuh|Galuh]]/Pajajaran (di Jawa Barat), ''[[Dyah Pitaloka Citraresmi]]''. Pajajaran setuju asal bukan maksud Majapahit untuk mencaplok kerajaan Galuh. Ketika dalam perjalanan menuju upacara pernikahan, Gajah Mada mendesak kerajaan Galuh untuk menyerahkan puteri sebagai upeti dan tunduk kepada Majapahit. Kerajaan Galuh menolak, akhirnya pecah pertempuran, [[Perang Bubat]]. Dalam peristiwa menyedihkan ini seluruh rombongan kerajaan Galuh tewas, dan dalam beberapa tahun Galuh menjadi wilayah Majapahit.
 
"Kecelakaan sejarah" ini hingga sekarang masih dikenang terus oleh masyarakat [[Jawa Barat]] dalam bentuk penolakan nama Hayam Wuruk dan Gajah Mada bagi pemberian nama jalan di wilayah ini.
 
=== Versi Kedua ===
Baris 68:
 
== Pergantian Patih ==
Pada tahun [[1364]], Mahapatih Gajah Mada meninggal tanpa keterangan jelas mengenai penyebabnya.
 
Tahun 1367 Hayam Wuruk mengangkat Gajah Enggon sebagai patih.
 
== Kematian ==
Tahun 1372, ibundanya meninggal. Ini adalah pukulan berat baginya.
 
Tahun 1377 kembali menundukkan Swarnabhumi karena pelanggaran yang dilakukan penguasanya. Setelah ini, Majapahit memasuki era damai dengan menjalin hubungan baik dengan negara tetangganya.
 
Tahun 1389 Hayam Wuruk mangkat dan dimakamkan di Tajung. Diganti oleh menantunya Wikramawardhana.