Surah An-Nās: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes
a little correction
Baris 15:
| ayat_sajdah =
| Harf-e-Mukatta'at =
}}'''Surah An-Nas''' ([[bahasa Arab]]:'''النَّاسِ''', "Manusia") adalah [[surah]] penutup (ke-114) dalam [[Al-Qur'an]]. Nama An-Nas diambil dari kata An-Nas yang berulang kali disebut dalam surah ini yang berarti manusia. Surah ini termasuk dalam golongan surah [[makkiyah]]. Isi surah adalah anjuran untuksupaya manusia memohon perlindungan kepada Pemerintah, Pemilik dan Pemelihara nyawa seluruh umat manusia, [[Allah]], dariterhadap pengaruh hasutan jahat (setan) yang menyelinap di dalam diri.
 
=== Bacaan ===
Baris 36:
Artinya:
 
''Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.''
# Katakanlah: "Aku memohon perlindungan kepada Tuhannya umat manusia,
# Penguasa umat manusia,
Baris 45:
 
== Keutamaan Surah An-Nas ==
Ayat pertama hingga ketiga mengisyaratkan bahwa memuja dan mengagungkan Allah (sebagai tanda pengakuan sebagai hamba dan rasa hormat) adalah hal yang diperlukan sebelum memohon-memohon kepadaNyakepada Dia supaya dikasihani dan diberkatiNya.
 
Pada ayat keempat hingga terakhir memberi pelajaran bahwa segala dorongan jahat dalam diri manusia bukan berasal keinginan nafsu semata, melainkan nafsu yang dibisiki oleh Penghasut (/setan), sebab pada dasarnya nafsu diciptakan bukan untuk melawan Kehendak Tuhan, sebagaimana hewan atau makhluk-makhluk kecil yang memiliki nafsu namun tidak melawan perintah Allah. Pemilik asli kejahatan dan perlawanan terhadap Allah adalah Iblis yang diwariskan kepada setan dan jin; yang merasuki manusia secara tak sadar apabila nafsu tidak dapat dikendalikan sehingga 'menular' di antara kedua golongan ini. Hasutan setan adalah penyebab utama manusia berpikir jahat, memiliki dendam, benci dan berlaku kejam terhadap manusia lain apabila nafsu telah terbujuk dan tergoda yang pada akhirnya akan menyebabkan kerugian pada diri sendiri dan orang yang disakiti hingga seluruh umat manusia (Nas).
 
Oleh sebab itu teramat penting, untuk mengingat Surah ini apabila dada merasa sesak akibat keadaan sekitar atau masalah yang sedang dihadapi, sebab Tuhan akan selalu bersedia menjadi Pelindung dan Pemelihara kehidupan manusia, sebab Dia dijuluki Penguasa, Yang Kuasa atas segala kekuasaan untuk menciptakan Alam Semesta dan Memusnahkannya dalam sekejap mata demikian pula memberi ujian dan memberi pertolongan bagiuntuk siapa yang berkenan bagiNya.
 
Surah ini adalah Surah terakhir dalam urutan mushaf Al-Qur'an menunjukkan bahwa kepentingan An-Nas atau umat manusia adalah tujuan akhir dari Al-Qur'an.
Baris 64:
[[Kategori:Surah]]
[[Kategori:Al Qur'an]]
 
 
{{Qur'an-stub}}